Friday, November 20, 2020

12 Ribu


Menu makan siang tadi karena nggak bawa bekal dari rumah. Dengan 12 Ribu rupiah saya mendapatkan nasi setengah, telor dadar sepotong, sayur kangkung, sambel, dan dua tempe jaket. Lumayan bukan?  Saya membelinya di warteg depan tempat kerja.

Yang lebih nikmat adalah makanya sambil ngeprint dan ngegunting berlembar-lembar kertas sekaligus mengecek layar laptop. Apakah ini yang dinamakan multitasking? Tentu saja tidak, ini adalah mempergunakan waktu sebaik mungkin supaya kerjaannya bisa dikerjakan, ya iyalah namanya juga kerja, ya kan?

Rahasia lainnya adalah, saya tidak mendapatkan sendok dari warteg, tapi saya selalu membawa sendok sendiri dan ada didalam tas. Jadi tetap aman, nggak harus menggunakan jurus tangan kosong.

Well, that's it! TGIF : Thanks God It's Food for my perut hari ini.

Thursday, July 30, 2020

Ketupat Lebaran Idul Adha


Bahagia itu bukan milik sendiri, tapi ketika dibagikan. Kami juga menikmati kebahagiaan Idul Adha hari ini, tetangga sebelah rumah berbagi makanan, jadilah lengkap siang ini, libur, menikmati waktu dengan keluarga, makan enak. Berkah!

Bukan hanya sekali dua kali kami dibagi makanan, bahkan bukan hanya pada momen-momen spesial atau acara saja. Kehidupan saling berbagi memang tidak seperti dulu di kampung, apa saja bisa saling dibagikan antar tetangga, saling memberi dan juga merasakan sesuatu yang kita punya. 

"Berbagi dengan orang lain adalah bentuk terbaik mensyukuri apa yang telah kita dapatkan." Begitu kata bijak entah siapa yang nulis ya, saya bukan yang berbagi kali ini tapi saya juga bersyukur dengan apa yang saya dapatkan. Jadi kalau masih ada yang mau berbagi dengan saya, boleh banget ya, saya siap menunggu. 

Selamat Idul Adha, selamat merayakannya dengan bahagia, syukur dan berbagi.

Monday, June 1, 2020

KANGKUNG DAN BAYAM


"Setiap pemberian dari seorang teman adalah sebuah harapan akan kebahagiaanmu." Richard Bach

Maghrib baru saja selesai dan kembali rencananya saya dan istri mau keluar rumah, belanja beberapa obat-obatan sekalian beli es krim untuk penyemangat si Pumpkin besok mau ujian. Tiba-tiba suara wanita muncul di depan pintu rumah, dan ternyata tetangga samping rumah membawakan dua ikat sayuran segar, kangkung can bayam. Jadi memang sejak awal bulan puasa kemarin sampai Lebaran, Kita tetangga kanan kiri rumah saling bergantian berbagi makanan. Indah sekali bukan? 

Saling berbagi alias melakukan pemberian yang bergantian ini ternyata bermanfaat lho, meskipun mungkin bukan jadi hal yang besar atau luar biasa, biasanya hal-hal sederhana itu akan lebih bermakna menurut saya. Misalnya saja, manfaat saling berbagi itu membuat Kita yang bertetangga akan lebih akrab satu sama lain. Kita juga berusaha akan memberikan yang baik pada saat berbagi. Hasil yang terlihat adalah kebahagiaan yang menular, percayalah yang berbagi bahagia karena bisa memberikan sesuatu, yang dibagi juga senang bisa mendapatkan sesuatu, dan bisa jadi seperti malam ini, kembali saling memberi, berbagi sesuatu.

Sebuah pepatah dalam bahasa Jawa berkata seperti ini, "Urip kang utama, mateni kang sempurna" yang berarti selama kita hidup, kita melakukan perbuatan yang baik maka akan menemukan kebahagiaan di kehidupan yang selanjutnya. Dan saya kira pelajaran sederhana berbagi ini semakin menjadikan saya bisa menyebutnya sebagai kekuatan kecil yang nyata, berbagi itu bahagia.

Saturday, May 23, 2020

KETUPAT


Malam Takbiran!
Artinya besok Lebaran. Saya bukan Muslim, tapi setiap tahun kita sekeluarga selalu ikut merayakan kemeriahan Hari Raya Idul Fitri. Tapi berbeda dengan tahun ini, biasanya tiap Lebaran kita berkunjung ke keluarga Oma, mengunjungi dari rumah ke rumah, bersalaman bermaaf-maafan, dan tentunya menikmati hidangan khas Lebaran, ketupat, sayur labu siam/pepaya muda, sambal goreng kentang dangan ati ampela dan rendang, kadang juga ada ayam goreng dan juga opor ayam. Lengkap! 

Tahun ini kita nggak kemana-mana karena harus tetap #dirumahaja, jadinya Oma Hari ini pesan ketupat sendiri ke pakdhe sayur, kemudian malam ini juga masak opor dan sambal goreng kentang sendiri. Lumayan besok bisa berlebaran sendiri dirumah. Pas Lebaran pas hari minggu kebaktian, ibadah dirumah juga. Eh, ketupatnya kata oma harus digantung biar nggak basi, biasanya memang nggak dimasukin kulkas, besok bisa diangetin lagi. 

Ngomong-ngomong soal ketupat, ada filosofinya lho. Jaman Sunan Kalijaga dulu, ketupat dipakai sebagai simbol buat orang Jawa memaknai selesainya Bulan Ramadhan atau puasa. Karena ketupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, maka dalam pantun Jawa dikatakan "kupat santen",  kula lepat nyuwun pangapunten (Saya Salah Mohon Maaf). Santan atau santen bagi orang Jawa sebagai “pangapunten” atau memaafkan. Sekalian ya Saya dan keluarga mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir batin.


Friday, May 22, 2020

CAKWE


Malam ini padahal saya sudah makan, cukup kenyang dan mengobati kepala pusing setelah lelah melewati percakapan panjang di henpon. Ternyata sudah jam delapam malam lebih, pantesan makin lapar. Selesai makan, Saya diminta untuk mendokumentasikan kegiatan Mami di dapur, ternyata sedang merealisasikan janjinya pada di Pumpkin mau membuat cemilan sederhana, dan diawalnya yang sedikit ragu karena adonannya terlihat lengket dan berbeda dengan yang ada ditutorial. Setelah menunggu satu jam lebih, akhirnya mulai juga dia, memipihkan adonan, memotong-motong adonan, memipihkan dengan sumpit dan kemudian menggorengnya. Beberapa bagian dan posisi sudah diabadikan difoto. Dan akhirnya, taaraaaaaa...akhirnya pas masih anget kita diminta mencicipi dan tentu saja pas makan harus difoto, buat konten Instagram kan harus terlihat okey ocey to? 

Hebat euy, berhasil lagi kali ini masaknya
 Puas banget wajahnya, dan tentu saja Saya juga senang ada cemilan lagi. Bicara soal keberhasilan, memang butuh usaha terus menerus, kalau gagal lagi? Ya udah nggak papa, coba lagi aja, kalau masih nggak bisa, ya wis ganti yang lain. Mungkin bukan bagian kita itu,nggak usah maksa tapi setidaknya sudah mencoba.

Sedikit cerita dibalik Cakwe, bahwa sebenarnya makanan ini adalah sebuah bentuk protes, Cakwe merupakan dialek Hokkian, yang artinya Hantu yang Digoreng merujuk simbolisme Qin Hui dan istrinya sebagai Perdana Menteri Kaisan Tan Gaozong. Di daerah asalnya sana di China, Saya nggak suka pakai kata tiongkok, Cakwe disebut dengan berbagai nama sesuai dengan dialek daerah masing-masing. Lebih lengkapnya gugling aja deh. Tapi memang ya keberhasilan dari Jenderal Yue Fie membuat iri Perdana Menteri Qin Hui, sampai dengan cara licik dan berbagai tuduhan, Yue Fie istrinya dan pengikutnya harus dihukum mati. Seorang pedagang makanan bernama Wang dan Li membuat adonan tepung berbentuk seperti manusia saling membelakangi, adonan itu digoreng dan mengambang dalam minyak panas, saat itulah mereka berteriak, "dijual Hui goreng!" Nah, kata Hui itu mengacu pada Perdana Menteri Qin Hui yang membuat Jenderal Yue dihukum mati. Gitu ceritanya, sedih sih ya, orang baik dan berhasil kadang memang harus kalah demi jabatan dan iri dari orang lain. Tapi jejaknya pasti akan tetap terjaga, dan itu terjadi pada Cakwe!

Thursday, May 21, 2020

MARMER CAKE


Nggak keras seperti batu marmer kok, hanya pola yang didapat didalamnya kalau sudah dipotong eh diiris maksudnya. Nah, hari ini ceritanya so Mami bereksperimen lagi didapur dengan membuat cake. Dan pilihannya adalah marmer cake seperti foto diatas. Indah bukan? Bukan sekedar enak sih menurut saya, karena jelas buat sih lumayan enak ya, tidak terlalu manis, karena nggak suka yang terlalu manis, makanan lho, kalau kamu yang manis? Iya kamu Mami...kamu...yang manis pasti aku suka. Eh apa sih? Hahahahaha.

Dan nggak cuma satu lho dia bikin, Ada satu lagi yang nggak bolong tengahnya dia bikin can di bagikan ke rumah saudara, keponakan yang dekat rumah, iya maksudnya nggak terlalu jauh dark rumah kita. Pemberian dadakan itu membuat efek kejut yang baik, karena pasti akan memberikan kebahagiaan tersendiri.

Batu marmer merupakan batuan metamorf yang berasal dari rekristilasiasi batu kapur. Corak yang dihasilkan juga merupakan prosesnya pembentukan batuan secara alami. Selain indah marmer juga kuat dan sangat memikat. Mungkin itu juga yang diharapkan dari pemberian nama untuk cake marmer. Lebih dari sekedar keindahannya, dibalik semua proses dan kenikmatan mencicipinya, cake marmer kali ini sangat berbicara dengan indah, tentang berbagi!

Wednesday, May 20, 2020

MIE SADAB


Kata mas Siwon suruh coba sendiri, ya udah malam ini saya coba. Kebetulan karena pas banget lagi hujan deras, cocok kan? Hujan dingin mie rebus pedas. Lumayan juga rasanya, mienya agak sedikit kenyal, pedesnya nggak saya polkan dua saset, cukup satu saset saja. Katanya sih special karena selection Korean spicy soupnya beda, tapi nggak terlalu beda banget sih ya, nggak tau kalau yang lain. Saya tambahkan telur dan irisan daun bawang biar lebih mantap. 

Pas lagi makan, eh ketahuan sama si Pumpkin, langsung dia nyamperin saya dan nanya, "papi laper? Makan mie pakai nasi?" "Eh, iya...biar nanti malam kalau begadang nggak laper lagi!" Hahahaha, alesan ngeles yang hebat kan ya? Dia diam dan duduk saja soalnya nggak bakalan berani ikut ngicip, pedes!

Tuesday, May 19, 2020

ROTI PISANG AMBON


Masih tersisa lima apa enam biji pisang ambon sisa yang dibikin kue sama Mami. Jadilah pagi ini Oma sibuk sendiri menghancurkan pisangnya, mencampur ya dengan tepung dan entah ditambahin bumbu apalagi, sementara Saya sibuk bikin video untuk mengajar secara daring. Eh setelah selesai mengedit dan kemudian mengirimkan di group sekolah, tiba-tiba Oma panggil Saya dan memperlihatkan hasilnya, masih ngebul baru mateng dari oven panggang di dapur.

Kemudian dipotong sebagian oleh Oma, lalu dimintanya Saya mencicipinya. Mantap! Dan sampai sore ini, habis sudah tinggal sepotong yang difoto diatas. Begitulah kisahnya.

Monday, May 18, 2020

ROTI GORENG ISI KEJU


Sebenarnya sudah dari hari Jumat lalu punya ide ini, karena sabtu dan minggu si pumpkin sudah melakukan aktivitas dengan maminya makanya baru hari ini bisa mewujudkannnya. Sebenarnya bukan masalah makanananya sih, tapi lebih dari itu adalah bagaimana memberikan tambahan kegiatan yang bisa dilakukan si Pumpkin dirumah, kegiatan yang lebih banyak mengasah ketrampilan hidup nantinya, paling tidak bagian sederhana dari awal, mencintai dapur. Menyukai kegiatan memasak, melakukan ketrampilan dengan mencuci barang-barang yang setelah dipakai. 

Dari membuka keju, memotong roti, memecahkan telur dan mengocok, membuat gulungan roti dan kemudian mencelup di telur kocok dan memberikan lapisan tepung roti dengan tangkas bisa dilakukan dengan baik. Yang belum dia kerjakan maksimal adalah bagian menggorengnya, karena selain panas juga butuh kehati-hatian lebih, kompornya posisinya memang agak tinggi dan butuh ekstra tenaga untuk mengerjakannnya. Tapi bagian mencuci piring dan bekas-bekas memasak dilakukan dengan baik sampai bersih lho.

Selain tentu saja senang, bangga juga punya anak yang tidak mudah mengeluh dan senang melakukan kegiatan memasak sederhana hari ini. Dan dengan nikmat luar biasa hasil masakannya hari ini dia lahap penuh, papinya cuma dapat 1 bagian, maminya disisakan 2 potong. Nggak papa, yang penting bahagia. Gitu aja sih. 

Saturday, May 16, 2020

TELOR ASIN


Hampir tengah malam, melek sendiri, panas banget hawanya. Sudah makan pisang, bikin wedang uwuh, dan ngisi air panas ditermos, tapi perut kok masih bergejolah saja. Ngecek didalam kulkas, ternyata masih ada simpanan telur asin. Ini beli dari Mang Tahu langganan yang biasanya datang seminggu sekali, Ada jualannya tahu putih, tahu coklat, tahu yang kosong isinya, susu kedelai, risol, dan telur asin yang sedang saya nikmati.

Kuningnya bagus banget, rasanya sudah masir...kayak pasir gitu, tandanya bagus, kemudian jelas ini telur bebek, bukan telur bebek palsu. Dimakan dengan nasi anget pas banget memang, meskipun makannya tengah malam jangan di tiru ya. Ini karena kondisi saja, lebih baik saya makan daripada takut jadi sakit, soalnya tiba-tiba tadi tenggorokan nggak enak buat nelen, jadinya cepat-cepat minum vitamin penambah stamina.

Jadi gitu lur... telur, nah kalau kalian nggak suka sama telur asin ya nggak papa, kalau suka ya samalah dengan saya. Makanan sederhana ini punya sejarah cerita panjang dan hebat, cek aja di mesin pencari berita.  Ya udah, silahkan istirahat, saya mau menunggu telur asin dan nasi angetnya aman turun sampai kelambung saya. 

Friday, May 15, 2020

ROTI GAMBANG (TAPI BUNDAR)


Judulnya memang roti gambang, harusnya bentuknya memang seperti gambang, alat musik klasik yang biasa ada dibagian gamelan. Gambang yang memanjang kotak ternyata berubah jadi bundar begini, ya sudahlah ya, soalnya belinya ini di toko retail alpa itu, udah gitu juga beda merk dengan yang biasa tukang roti jualan ngider pakai gerobak atau motor. 

Soal rasa sih nggak beda ya, hanya tingkat kekerasan apa kekenyalannya beda. Kalau ini sedikit lebih empuk dibandingkan dengan yang gambang kotak. Manis gula jawanya tidak terlalu berbeda, taburan wijennya sih memang nggak banyak, lumayan buat penghias biar terlihat lebih cakep.

Begitulah kehidupan para roti, mereka juga berubah, bentuk dan penampilan mungkin menyesuaikan selera pasar meskipun tetap mempertahankan sisi aslinya, rasa, dan kenikmatan sejatinya. Bisa jadi ini adalah pilihan, pilihan untuk tetap bertahan hidup dan bertahan dalam persaingan ketatnya dunia persilatan roti. 

Gitu mbang...

MARTABAK TAHU


Seharusnya di posting kemarin tahu? Tapi nggak papa karena kemarin rasanya capek banget dan juga kelupaan kayaknya jadi ya udah hari ini saja dipostingnya.

Spesial dibikin dan dipamerin sama Oma bikin martabak tahu goreng yang mantap banged, cocok dimakan anget-anget sama cabe rawit ijo atau dicocol sama saos sambel. Dan buat saya kemarin saya pakai buat lauk makan dengan nasi anget ngebul, beuuh...endul tak kendul kendul ngeunah sureunah parareeunah!

Jadi ini martabak tahu ya, tahu kan? 

Wednesday, May 13, 2020

RISOL SAYUR ALA OMA


Dibuat dengan sepenuh hati, ternyata enak juga pas lagi panas digoreng buat temen lauk makan malam telat malam ini. Nikmati saja berkat, kebaikan dan makanan ini. Kalau tidak bisa menikmati, plis deh cek lagi jangan-jangan lupa masih hidup apa enggak, gitu!

Tuesday, May 12, 2020

TEMPE JAKET


Pulang belanja kehujanan lumayan deres, pas sampai rumah lebih lagi terasa, bukan dingin tapi laper. Oalah, ternyata sudah jam 7 malam ya panteslah sudah lapar sekali. Masih ada sisa sayur tauge dan sambal cumi, tapi oma sibuk didapur. Tempe sudah di iris dan sedang mengaduk adonan dari terigu, ternyata tepung bumbu yang biasa dipakai sudah habis. Saya ikutan bongkar lemari dapur, tersisa sedikit tepung bakwan, yasudahlah ya dicampurkan saja dengan adonan yang ada. Jadilah tempe jaket hangat teman makan malam hari ini.

Memang pas banget ya, pas enaknya dimakan selagi hangat. Langsung tancap saya dengan nasi.Si Pumpkin juga makannya nambah, meskipun cuma nasi panas dan tempe jaket saja. Nikmatnya luar biasa. Jangan lupa makan ya, apapun lauknya, kalau dengan syukur pasti nikmat. Jangan takut makan tempe bahkan kalau sampai dibilang mental tempe sekalipun, karena tempe adalah bukti kehebatan leluhur kita memberdayakan bahan pangan. Dan mbah saya dulu adalah bakul tempe dipasar yang hebat. Tempe nggak kalian?

Monday, May 11, 2020

KWETIAW INSTAN


Males makan nasi malam ini, si Mami juga tadi nggak makan nasi makan mie instan juga. Nah, setelah menunggu ternyata lapar juga, ngecek di lemari dapur ternyata sudah nggak kebagian mie, sisanya satu bihun instan dan satu kwetiaw instan. Jadilah saya pilih kwetiaw saja. Tentu tidak cukup dengan yang polosan saja, aliran radikal dan liberal harus menambahkan sesuatu didalamnya, irisan daun bawang, ada sisa ayam goreng secuil, telor dan tambahkan lada. Nggak pakai sayuran, karena nggak ada stock, masih ada timun buat lalapnya. Kelupaan adalah menambahkan bawang goreng setelah jadi masakannya karena sudah terlanjur laper.

Begitulah kura-kura kisah setelah hujan malam ini. Dan setelah makan nikmat ini Saya kerokan. Indah sekali hidup ini. 

Sunday, May 10, 2020

RISOL RAGOUT SAYUR


Makanan kali ini adalah asli bikinan rumah, dibikin spesial memang dan dijual dengan harga yang pas tentunya dengan kualitas bahan terjamin. Dibuat oleh kakak ipar, ceritanya kemarin sengaja nengok kerumahnya karena dapat kabar lagi sakit. 

Nah, Kita sengaja beli yang masih mentah karena bisa digoreng sendiri dirumah. Sudah dicek oleh Pumpkin dengan dihitung, jatah dia 4, oma 2, papi 2, Mami 2. Hehehehe...pokoknya dia mah paling banyak jatahnya.

Sore ini sengaja digoreng sebagian dulu sama Mami, dan pas banget dengan suasana yang lagi hujan, kopi panas dan risol goreng ini jadi kombinasi yang cucok lah...meong banged! Jadilah kenikmatan sore ini benar pas mantap, buat kekuatan saya sebelum ikutan jaga di pos kompleks perumahan, biar orang-orang rajin cuci tangan dan terhindar dari bahaya corona si covid-19 gilak ini. 

Eh, intinya risolnya enak!

Friday, May 8, 2020

RICE CHIPS


Judulnya beebau bahasa Inggris, biar keren gitu? Enggak juga, memang dari sananya gitu. Karena Oma siang masak sayur tempe dan kacang panjang pedes tapi nggak ada tambahy lainnya, akhirnya sebelum makan saya nggoreng kerupuk nasi ini dulu.

Nah, sebenarnya model yang masih mentah tuh seperti ini : 
Makanya dijudulnya pakai rice chips. Soalnya memang produk ukmk tempat adik Saya bekerja itu, ini asli bikinan ruma tangga yang mendapat pinjaman modal umkm kecamatan gitu, konsep jualannya sederhana, hasilnya lumayan juga. Soal rasa, okelah, meskipun nggak kerasa banget rasa buah naganya tapi kerasa kriyuk-kriyuk. Lha iya, pas bangetlah buat nambah kenikmatan saya hari ini. Puji Tuhan!

Thursday, May 7, 2020

PUDING ROTI ZEBRA



Setelah belanja, mandi, makan siang dan kemudian nonton sambil goleran dilantai, siang ini panasnya aduhai semlohai melambai...puol! Kemudian Mami mulailah menyiapkan aksinya liburan ini, oh iya hari ini libur, meskipun bangun siang dia tetap melakukan online caled dengan tim kerjanya. Mantaplah!  Oh iya, hari ini libur Waisak, selamat merayakan harinraya Waisak bagi seluruh umat Buddha, semoga semua makhluk berbahagia.

Oh iya, nerusin ceritanya ya, jadi si Mami manggil so pumpkin untuk bekerja sama menyelesaikan proyek memasak hari ini, membuat puding. Kali ini adalah puding roti zebra, si pumpkin sudah mulai merobek kecil roti tawarnya, memasukkan dalam blender, Mami mulai menyiapkan bahan-bahan lainnya. Saya lanjut pindah tiduran dikamar. Beberapa kali Pumpkin datang ke kamar dan menengok saya sampai akhirnya tertidur dengan nikmat, meskipun panas!

Sebelum maghrib saya bangun, dan ternyata masakannya sudah jadi, langsung deh si Mami beraksi, memotong pudingnya, menempatkan dalam piring kecil dan jelas, mengambil foto saya dengan posisi mata baru melek, tapi tetap tampan sih. Saya ambil saja pakai tangan, kemudian mulai menggigit perlahan, lembut, empuk, rasa coklatnya terasa dan satu lagi tidak terlalu manis, saya sangat menyukainya. Dan Mami bangga sekali, kali ini hasil memasaknya benar-benar berhasil. Mantaplah ya.


Wednesday, May 6, 2020

CIRENG


Hari ini masuk kerja, eh pulangnya kehujanan dong. Sampai rumah dibikinin teh manis panas sama Mami. Habis itu kok kerasa laper ya? Ya udah akhirnya saya bikin mie instan rebus dengan telor dan tahu plus irisan daun bawang, nggak ditambah cabe sih cuman pakai lada tambahan jadi lebih anget rasanya diperut. 

Tapi sebenarnya nggak ngomongin mie, mau nulis tentang cireng. Nah, saya tawarin Mami makan berdua dia menolak, karena pengen ngemil, akhirnya mengeluarkan cireng yang dibeli dari tukang tahu langganan. Pas banget sih, meskipun sudah makan mie, enak aja nambah cemilannya cireng anget dengan teh. Cucoklah!

Tapi sayangnya, dengan ditambah cocolan sambel rujak cireng. Si Mami malam ini jadi sakit perut. Saya sih nggak makan pakai sambelnya. Semoga lekas sembuh ya Mami. Dasar sambel cireng nakal!

Monday, May 4, 2020

PISANG COKLAT


Pas waktunya saya setelah membuat kopi sore, Oma dan Pumpkin praktek di dapur melakukan sesuatu. Dari mengaduk adonan tepung, memotong pisang, ada juga kulit lumpia dan meises. Kemudian tiba-tiba sudah jadi aja pisang coklatnya. Tentu saja ketika masah hangat nikmat saya dapat bagian untuk mencicipinya.

Tidak Semua sore menyenangkan, karena setelah menikmati hangat nikmat manis coklat pisangnya malahan mendapatkan berita di media percakapan dengan sebuah rentetan pertanyaan yang cukup membuat tidak manis. Ya sudahlah, memang harus dihadapi meskipun tidak enak. Tapi kalau pisang coklat nggak cuma dihadapi tapi dinikmati tentunya.

Begitulah, bahkan diantara sisi manis sebuah selalu saja ada yang salah. Iya, memang akan ada saja yang salah, pisangnya terlalu lembek, kulitnya sudah bau, coklatnya kurang, gorengnya kelamaan jadi gosong, ah...akan sua dicari kurang dan salahnya. Tapi akan tetap Ada bagian yang baik dan nikmat, digigit...dikunyah...rasakan percampurannya antara bahan-bahan yang menyatu, telan! Biarin aja yang salah, kalau nggak suka ya udah, nggak usah masak, nggak usah makan atau apalah. Eh, apa sih kok jadi pisang coklat baper? Hahahaha...yaudahlah ya, kalau memang sudah nggak cocok ... coklat kocok, ya salah! 

Sunday, May 3, 2020

SATE AYAM


Karena Oma males makan malam ini, jadinya kita tawarkan mau enggak makan dengan lauk sate ayam. Oma bilang oke, jadilah kita keluar kompleks buat beli sate ayam. Ini adalah sate ayam Madura, khas banget dan asli yang jualan orang Madura beneran. Ada dua jenis sate ayam yang dijual, bukan dua tusuk yang difoto diatas ya. Yang pertama adalah sate ayam premium, full semua isi daging, harganya lebih mahal dibandingkan yang satunya. Nah, kalau yang satunya nggak premium tapi pertamax, eh...bukan dong bukan bahas bbm. Maksudnya adalah satenya ada campurannya lemak alias gajih ditengah-tengah antara daging dalam tusukannya. Selesai sudah pesan, ternyata si Mami pesen lebih dua bungkus, katanya sih mau dibagikan buat Pak satpam yang jaga malam kompleks. Bersyukur ya bisa berbagi.

Eh, bersyukur lagi ternyata si oma senang makannya can lumayan habis lima tusuk. Semoga kenyang dan aman, karena biasanya dia menolak makan malam. 

Besok Senin, dan semoga tidak ada tusuk menusuk hati, dompet, perasaan atau apapun yah. Tusuk daging bolehlah asal jangan menusuk dari belakang, nggak cuma sakit sih, luka dan kecewanya itu lama lho sembuhnya. Apalagi habis ditusuk lalu dibakar...aduh! Eh...apaan sih ini, hehehehe. Sudahlah ya bahas satenya.

Saturday, May 2, 2020

SUMPIA ABON


"Jadi mau ngepel dulu atau bikin sumpia nih?" Tanya Mami, lalu pumpkin yang masih sibuk nonton kartun menjawab cepat, "bikin sumpia ajalah, ngepelnya nanti aja." "Ya udah, ayuk kalau gitu Kita mulai ya sekarang." Jawab si Mami lagi. Saya mendengarkan perbincangan mereka sambil menjadi kaum rebahan terbaik dan memperhatikan hape saja. Kemudian mulailah kesibukan mereka berdua. Tiba-tiba diantara perbincangan dapur itu saya dipanggil, "papi..tolongin dong foto kita berdua, mumpung lagi on proses nih!" Baiklah, cepat saya ambil hape si Mami yang kameranya hasilnya lebih bagus dari punya saya, dan
segera mengambil beberapa angle foto yang dirasa instagramable lah nanti. Lalu saya lanjutkan rebahannya, ahahaha! Sambil nunggu mateng sih sebenarnya.

Saya menyukai momen hari ini, momen baik pas hari pendidikan. Maminya mengajari sebuah ketrampilan hidup, memasak. Sesuatu yang pasti nanti kelak akan berguna untuk kehidupan si Pumpkin. Meskipun saya tahu, memasak bukan hal yang mudah buat Mami tapi saya yakin, kegiatan ini juga membuatnya menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.

Kata mbah Aristoteles, "Pendidikan adalah bekal terbaik untuk perjalanan hidup." Semoga si Pumpkin mendapatkan pendidikan dan bekal yang baik dirumah ya. Semoga! Eh, sumpia isi abonnya kriuk kries endes lho...sumpiah deh. Beneran enak, nggak kalah sama kalau yang beli-beli di tempat oleh-oleh. Bahkan Oma juga ikut merasakan dan memberikan penilaian yang mantap. Alhasil, hanya dalam waktu sekejap habislah itu sumpia. Eniwei selamat hari pendidikan ya, teruslah mendidik dan mengajar anak-anak Kita, kata-katanya Ki Hajar Dewantara sekarang lagi manjur banget, "Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah. Pendidikan tak berhenti di bangunan sekolah saja, tapi juga di rumah, di jalan, dan di mana-mana." Gitu!

Friday, May 1, 2020

BOLU KUKUS MILO


A : "kamu tahu nggak kenapa bolu buatanmu itu bolong tengahnya?"
L : "enggak, emang kenapa gitu."
A : "karena yang utuh penuh itu cuma cintaku padamu ❤️"
L : 😘

Kira-kira begitulah kisah bolu hari ini dalam sebuah konteks gombalan. Karena bolu bisa menjadikan kekuatan cinta menyebar begitu rupa. Bolu anda protes, bolu anda juga menyukainya. Tapi yang jelas, kerja keras L membuat bolu adalah sebuah semangat, pencapaian dan inspirasi di awal bulan ini.

Kalau kenyataannya memang harus diakui bulan ini akan berat, ya apa bolu buat? Hehehehe! Semangat bolu aja ya! Bolu..bolu...bolu...yes!

Thursday, April 30, 2020

TELUR DADAR


"Telur hari ini lebih baik dari hari esok." Francois Rabelais

Makan malam. Karena hari ini nggak masak jadi makan aja apa yang ada. Sudah malam dan saya masih asyik posting jualan di medsos akhirnya istri yang masih didepan laptop mengingatkan, "makan dulu hon!". Baiklah, jadi saya kedapur kemudian korek-korek lihat apa saja yang masih tersisa. Dan ada bawang daun, cabai rawit cetar dan bawang merah sisa masak. Saya rajang semuanya dan mulai memecahkan telur, kasih sedikit garam dan lada, kocok dan kemudian saya tambahkan irisan yang tadi. Goreng sebentar dan jadilah lauk makan malam saya.

Oke, begitulah ceritanya hari ini. Kondisi badan sedang tidak terlalu fit tapi tetap memaksa melakukan banyak hal dan juga melewatkan beberapa hal. Tidak mengapa, namanya juga hidup dan bertahan dirumah. Oh iya, ngomong-ngomong ini kan tanggal terakhir di bulan April. Semoga segala kebaikan datang dan segala hal yang tidak baik selama ini segera pergi. Dengan kekuatan telur dadar...berubah!

Wednesday, April 29, 2020

PEPES TAHU


Jadi ceritanya kemarin nggak enak badan, rasanya mau flu gitu. Agak-agak pusing dan hidung gatel, suer bukan corona ya, amit-amit deh. Nah siang habis makan saya minum obat, ketiduranlah sampai sore menjelang malam akhirnya ada pesan WA tentang kerjaan jadi harus di bereskan. Eh, nggak kerasa sudah hampir jam sembilan malam lho. Habis ngecek kerjaan, ngirim email, balesin pesan WA ternyata lapar kembali melanda.

Nggak sehat dan nggak bagus banget ini, malam-malam masih saja pengen ngunyah. Lihat lemari didapur adanya mie instan, pikir buat bekal hari ini aja. Buka kulkas lihat-lihat masih ada ternyata kiriman tetangga, pepes tahu. Ya sudah, segera eksekusi dengan nasi hangat dan kerupuk. Lega, eh...kenyang maksudnya. 

Ingat ya, jangan ditiru malam-malam makan nasi lagi, kalau ngemil terserahlah. Ngemil roti, singkong, ubi, again apalah yang ngenyangin, hahahaha...sama aja alias sami mawon. Eniwei, saya hanya kasih tahu saja, iya benar saya makan tahu dipepes, iya tahu! Gitulah, nikmati saja hari-hari selama masa karantina ini. Kalau masih bisa makan, kuat makan, makanlah buat jaga kesehatan dan kewarasan, tahu!

Monday, April 27, 2020

MENDOAN


"Makanan itu untuk dinikmati, bukan untuk dipelototi." Donna Widjajanto

Tinggal gerimis kecil yang tersisa sore ini, sementara Saya rebahan dilantai sambil membalas beberapa pesan WhatsApp yang masuk. Tiba-tiba so Mami beranjak dari kursinya dan menyahut, "pap ada tante datang...ngembaliin mangkuk " eh iya, ternyata tante sebelah rumah yang kemarin awalpuasa kita berbagi kolak. Dan dikembalikan dengan isi dong, mangkuk ada isi dua pepes dan piringnya empat buah mendoan yang masih hangat. 

Pas banget kebetulan saya lagi laper sore ini, jadi dengan segera saya eksekusi dengan nasi hangat. Plus saya ambil cabe rawit buat temennya. Nikmatnya uedyan mantaplah. Namanya juga lagi laper ya.  Saya tutup dengan tambahan cap cay rumahan bikinan Oma, makin lengkap sudah kenyangnya. Indah sekali sore ini buat saya.

Kenyang, gegoleran alias rebahan lagi aja, eh kopinya masih ada, sekalian deh habisin. Gitu ceritanya hari ini, hujan dan mendoan perpaduan yang sepadan kan?

Sunday, April 26, 2020

BOLU


"Kehidupan tanpa sesekali sepotong kue adalah kehidupan yang hampa." Kathryn Littlewood

Sesiangan setelah selesai belanja berbagai macam kebutuhan untuk memasak dan lain-lain si Mami sibuk menyiapkan segala macam barang. Dari menemukan tatakan diatas kompor untuk oven panggang, membersihkan oven panggang di belakang, setelah selesai kemudian dia mulai menyiapkan satu persatu bahan membuat kue. Saya sih kebagian motret beberapa posisi sewaktu dia mengaduk adonan. Begitu sudah masuk oven, Saya tinggal rebahan sambil main handphone. Entah berapa waktu kemudian ternyata sudah matang, dia sibuk kembali mengambil, mengeluarkan kuenya dari wadah cetakan dan berhasil. Teriakannya sangat bergembira sekali. Karena tujuannya jelas, dia bisa membuktikan selama ini, pertama kalinya dia bisa memasak kue. Dan kue bolu cappuccino pertama bikinannya berhasil dibuat dengan nilai bentuk 6 tetapi rasa sudah 8, tentunya penilaian dari Chef Oma yang sudah biasa memasak.

Saya? Sore setelah tiduran, bangun dan mengaduk kopi hitam segera saya sandingkan dua potong kue bolu cappuccino untuk menemani setiap seruputnya. Mantap juga, enak. Istri berhasil masak, suami senang ada cemilan, masa karantina dirumah saja yang indah dan menyenangkan bukan? Semoga kalian juga bisa menikmati masa ini dengan baik.

Saturday, April 25, 2020

RENDANG


Hari kedua dibulan puasa, hari kesekian entahlah ya dirumah saja, hati-hati menuju akhir bulan yang membutuhkan kesabaran dan kekuatan ekstra. Dan menjelang maghrib sore ini mangkuk yang kita kirim ke tetangga dikembalikan dengan isi, you know what isinya lebih mahal dong, yes...isinya daging yang sudah dimasak dengan mantap, masakan rumah yang nikmat yaitu rendang.

Lagi-lagi menurut Wikipedia nih, Rendang atau randang (Jawi: Ø±Ù†Ø¯Ú ) adalah masakan daging dengan bumbu rempah-rempah yang berasal dari Minangkabau. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang menggunakan santan sampai kuahnya kering sama sekali. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga yang tinggal hanyalah potongan daging berwarna hitam pekat dan dedak. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna cokelat terang keemasan. Bahkan, sejak tahun 2014 lalu, salah satu kuliner khas Minangkabau, rendang, dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia versi kantor surat kabar Internasional.

Dari tirto.id juga menuliskan ada filosofi yang terkandung dalam rendang dan proses memasaknya dalam sejarah serta tradisi masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat.istilah “rendang” berasal dari kata “marandang” yang bermakna “secara lambat”. Makna tersebut merujuk pada lamanya waktu memasak rendang untuk menghasilkan tekstur daging yang kering dan aroma rempah yang kuat dengan warna cokelat gelap serta bercitarasa maksimal. Jadi, sebenarnya rendang adalah suatu teknik memasak, bukan nama makanan. Menurut riwayatnya, rendang awalnya dibuat menggunakan daging kerbau sebagai bahan utamanya. Bagi masyarakat Minangkabau, masakan dengan bahan daging kerbau biasanya dinikmati dalam acara-acara adat tertentu. Masyarakat Minang percaya bahwa rendang memiliki 3 makna tentang sikap, yaitu kesabaran, kebijaksanaan, dan ketekunan. Ketiga unsur ini dibutuhkan dalam proses memasak rendang, termasuk memilih bahan-bahan berkualitas untuk membuatnya, sehingga terciptalah masakan dengan citarasa tinggi. Baca juga: Orang Minang Pencipta Lagu Kebangsaan Singapura Selain itu, ada makna simbolis lainnya. Filosofi rendang bagi masyarakat Minangkabau adalah musyawarah dan mufakat. 

Dari acara kirim mengirim makanan, sampai cari makna dan filosofinya di berbagai laman di internet, makanan ini memang spesial sih. Bersyukur makan malam hari ini lebih nikmat. Seperti kata Jeane Giono, "Kegembiraan dunia adalah satu-satunya makanan kita. Penurunan kecil dari rasa gembira masih membuat kita hidup."

KOLAK


Menurut Wikipedia ini adalah arti dari Kolak. Kolak atau kolek adalah makanan asal Indonesia berbahan dasar pisang atau ubi jalar yang direbus dengan santan dan gula aren. Pada umumnya, kolak hanya tersedia pada bulan Ramadhan saja.

Memang kita tidak berpuasa, tapi kami juga ikut merayakan kemeriahannya meskipun dari rumah. Jadilah siang Kita belanja di budhe sayur langganan, sekalian beli sayur buat masak juga beli bahan-bahan buat kolak. Pisang kepok, ubi rambat kuning oranye, kebetulan ada kolang-kaling, santan instan, dan gula merah. Kalau pandan sih saya punya banyak nanam di belakang rumah. Setelah masak buat makan selesai, Oma dan Mami sibuk menyiapkan kolaknya, setelah jadi eh si Pumpkin malah duluan yang mencobanya. Karena pengen saya juga menyantap semangkuk dengan lahap.

Sore sebelum maghrib dan buka Puasa pertama, semangkuk kolak kami bagikan ke tetangga sebelah kanan dan kiri rumah. Kami mengucapkan selamat berpuasa dan semoga makanan sederhana ini bisa dinikmati. Indahnya kebersamaan dan tetangga, karena kita juga sering dapat oleh-oleh dan makanan dari mereka juga. Seperti kata ulama dan intelektual dari Turki, Bediuzzaman Said Nursi, "Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg."

Meskipun hidup dikompleks perumahan, Indonesia masih ada kekeluargaan dan kebersamaan ya.

Sunday, April 12, 2020

Bangun


Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Kisah ini tercatat di Markus 5:41-42, padahal sebelumnya Yesus ditertawakan orang banyak disitu, karena berkata bahwa anak itu tertidur bukan mati. Sementara sebelumnya anak kepala rumah ibadat ini sudah ditangisi oleh orang-orang disitu. Sewaktu dirumah ibadat, keluarga yang menyampaikan berita kematian itu meminta tidak usah lagi mengganggu Yesus, kematian sudah terjadi, tidak ada harapan lagi. Tapi yang terjadi selanjutnya adalah Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"


Beberapa hari yang lalu anak kami dirawat karena demam berdarah, malam pertama di rumah sakit meskipun sudah mendapatkan penangan dari rumah sakit ternyata terjadi penurunan trombosit yang lumayan, tadinya dia masih bisa tertawa karena dingin dan badannya gemetar menggigil, namun lama kelamaan getarannya tidak terkontrol, dia yang biasanya tenang kali ini ketakutan dan menangis, tidak bisa mengontrol gerakan badannya lagi yang naik turun diatas diatas kasur. Kami berdua harus menahan getarannya diatas badannya, memegang dan menggosok badan juga kakinya supaya hangat, hampir lima belas  menit kejadiannya dan rasanya sangat sedih dan juga takut. Lalu kita kontak perawat dan disuntikkan obat tambahan sampai akhirnya bisa tenang kembali. Yang ada dipikiran kami orang tua adalah bagaimana anak ini bisa cepat sembuh, bangun kembali dari tempat tidurnya sekarang. Tidak bisa membayangkan apa yang ada dipikiran kepala rumah ibadat yang mendengar anaknya mati dikisah diatas.

O.O Marden menulis seperti ini, “Tidak ada obat semanjur harapan, tidak ada pendorong sehebat harapan dan tidak ada tonikum sekuat mengharapkan sesuatu terjadi pada hari esok.” Ya begitulah yang kami punya hari-hari kemarin, tetap ada sampai hari ini. Hanya harapan yang terbaik, sembuh! Dan akhirnya kami mendapatkannya. Saya mendapatkan penguatan yang hebat dari ayat ini, "Tidak untuk selamanya orang miskin dilupakan; tidak untuk seterusnya orang sengsara tanpa harapan."
Mazmur 9:18 (BIMK). Sangat menguatkan dan memberikan pengharapan.

Dua hal yang Yesus katakan pada kepala rumah ibadat saat mendengar anaknya mati :
1. Jangan takut
2. Percaya saja
Syarat ini juga berlaku sekarang dalam menghadapi situasi kondisi yang sangat tidak nyaman, satu hal yang juga Yesus lakukan sebelum mengatakan hal diatas adalah tidak menghiraukan perkataan orang-orang yang negatif, perkataan yang tidak menolong dan bahkan mematikan.


Talita kum! Terimakasih Tuhan sudah membuat anak kami bangun. Membuat hidup kami bangun, membuat kami tidak takut dan percaya saja kepadaMu, bahwa hidup kami aman ditangani yang tepat. "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan," 1 Petrus 1:3

Selamat Paskah 2020
"Jangan takut, percaya saja"


Thursday, March 19, 2020

Mesin Cuci 20Ribu


Akhirnya setelah menunggu dari dua hari yang lalu, hari ini si bapak tukang barang bekas lewat juga depan rumah. Segera saya hentikan dia dan menawarkan mesin cuci bekas yang sudah hampir setahun teronggok mati rusak di belakang rumah. Bahkan kemarin sampai ada tikus mati di dalamnya bikin bau dan repot juga mengeluarkannya. Si bapak berhenti kemudian memarkirkan motor bergerobak didepannya itu lalu saya ajak kebelakang rumah, saya tanya dia, "kuat nggak Pak ngangkatnya, kayaknya berat nih." Dia jawab, "enggak mas, tenang aja saya kuat kok, ini kan bukan besi semua." Eh, benar juga dengan sekali angkat dia bawa sampaindia masukkan ke dalam gerobaknya. 

Selesai menata digerobaknya, dia menghampiri saya, jadi mau dijual berapa nih mas? Soalnya banyak plastiknya juga nih, nggak bisa mahal. Saya bilang ke istri, gimana, dia jawab terserah aja. Ya sudah, akhirnya saya jawab ke bapaknya, terserah saja lakunya berapa. Dan kemudian dia mengeluarkan uang selembar dua puluh ribuan. Wow, penyusutan harganya luar biasa ya, dulu awal beli, eh kredit maksudnya harganya dua jutaan, setelah sekian lama sampai rusak hanya tinggal dua puluh ribu saja.

Iya, umurnya si mesin cuci ini memang seumur si pumpkin, setelah tiga bulan saya nyuci pakai tangan akhirnya bisa nyicil mesin cuci jadinya nyucinya nggak capek lagi. Sampai tahun kemarin, akhirnya jebol dan nggak bisa dipakai lagi. Merek ini memberi bukti memang awet dan kuat sampai benar-benar titik darah penghabisan kalau seperti pejuang. Puas banget pakainya dan sangat terbantu dengan keberadannya. Tapi memang semua ada umurnya, semua ada akhirnya. Sama dengan keadaan sekarang, semua pasti akan berakhir, memang akan ada bagian yang nggak enak dan menyedihkan, tapi namanya perjalanan harus melewatinya. Kata-kata yang sering sekarang ditulis dan digaungkan "This too shall pass" pasti akan berlaku pada waktunya. Eh, ngomongin mesin cuci kok sampai virus, ya nggak papalah ya, disambung-sambungin aja. Segala sesuatu pasti Ada akhirnya, itu!

"Satu mesin dapat melakukan pekerjaan dari lima puluh orang biasa. Mesin tidak dapat melakukan pekerjaan luar biasa seseorang." Elberd Hubbard

Tuesday, March 17, 2020

Tikus Mati


"Kadang masa lalu tak berbekas, kadang masa lalu menimbulkan bau seperti mayat tikus di sudut dapur. Semakin lama semakin menyengat." Jason Abdul

Dari hari Minggu tercium bau busuk seperti sesuatu yang mati dibelakang rumah, beberapa kali ketika angin bertiup kedalam rumah bau menyengat turut terbawa kedalam. Beberapa waktu lalu si Mami melihat sekelebatan ada tikus berlarian disekitar mesin cuci belakang rumah, bisa jadi tikus ini memakan racun dan kemudian mati dibelakang rumah kita.

Akhirnya, siang tadi mencoba mencarinya, dengan sebatang Kayu bekas dahan pohon mangga saya coba bongkar-bongkar bekas daun-daunan yang saya potong sabtu kemarin, nggak ada disana. Saya coba cari sambil membaui sana sini dan akhirnya tertuju pada mesin cuci bekas yang tertutup kain. Dan benar saja, saya ambrukkan mengeluarkan air didalamnya, dan sengaja bongkar bawahnya, ternyata banyak sekali daun-daun kering dan seonggok bangkai juga. Baunya? Haduuuuuh...sampai mau muntah berkali-kali saya. Dengan menggunakan linggis untuk menahan pecahan mesin cuci lalu saya keluarkan bangkainya dengan kayu. Setelah itu saya buat lubang saya kuburkan. Lega...iya lega banget, meskipun rasanya baunya nggak hilang-hilang sampai pusing kepala saya.

Eh tapi, ngomongin bangkai tikus ini nggak ngomongin masa lalu dan semua bau-baunya (bisa jadi ada yang busuk), meskipun saya ambil quote diatas jadi pembuka tulisannya. Ya semua punya masa lalu, entah baik entah buruk, entah berbekas atau tidak, entah berbau busuk atau wangi, semuanya sudah masa lalu. Seperti lagi dangdut yang langsung bisa didendangkan, "masa lalu...biarlah masa lalu...jangan pernah...." Gitu! Yang penting sudah dikubur dan nggak perlu diotopsi juga kan? Ya sudah, sekarang mending menatap masa depan dan jangan biarkan tikus mati membusuk di halaman kita.

Monday, March 16, 2020

Ganti Resleting

"Meski saat sulit atau menyakitkan, orang-orang harus menghargai arti sebuah kehidupan." Yato - Noragami

Sambil nunggu cucian di mesin selesai, saya bersihkan pohon-pohon ginseng jawa yang mulai banyak di samping cucian. Begitu mau saya bawa kedepan rumah supaya bisa saya masukkan ke dalam komposter, eh mas San tukang jahit keliling pas banget lewat sambil teriak, "servis celana...jahit, jahit!" Langsung saja saya teriak memanggilnya untuk mampir. Mampir bukan sembarang mampir, mampir kerumah ada yang mau dipikir...eh malahan kayak pantun. Maksudnya mau gantiin resleting kantong celana kerja tepatnya, sekaligus juga jahit tas yang dipakai si Mami kemarin lusa tiba-tiba jebol ketarik atau entah bagaimana, mungkin juga karena keberatan bawa barang bawaan.

Sambil ngobrol, kok lama nggak kelihatan, berkeluh kesah tentang naiknya iuran bepejees, karena dia harus menanggung 4 orang lainnya di kampung sana, sampai cerita tentang hari ini makan apa saja. Saya mulai melihat langit sudah sangat mendung, entah sebentar lagi hujan atau enggak, Hawa dingin dan perubahan suasana menjelang sore semakin nggak enak rasanya. Sama mungkin seperti yang dirasa oleh mas San, mungkin sih. Yah siapa orang yang tidak berkeluh kesah, tapi selalu ada hal baik dibalik semua kesusahan. Sebuah kata bijaksana berkata, "Meski saat sulit atau menyakitkan, orang-orang harus menghargai arti sebuah kehidupan." 

Kehidupan masih terus berjalan, cara menghargainya bukan hanya dengan menjalaninya, tapi menikmatinya dengan ucapan syukur dan bahagia. Tiga resleting dan jahit tas seharga tigapuluh lima ribu menutup perbincangan saya. Saya senang celana dan tasnya kembali bisa dipakai, mas San senang sudah hampir malam pulang bawa uang.

Apakah kalian sudah ganti resleting? 

Aku hanyalah...

Aku hanyalah...!

Lalu kamu mau berkelit apa lagi?
Coba kau ikut gugurnya daun 
Dan tersapu angin 
Tanpa melawan! 

Ya, aku jawab seringaimu itu
Aku hanyalah sepucuk harap 
Menanti terus tumbuh tanpa sekat
Bertahan erat
Hingga nanti ikut gugur 
Tersapu angin
Tanpa melawan.

Ya, aku hanyalah
Sepucuk daun sendiri, Dan aku
Tak berkelit.

#DigitalPoetryDay


Wednesday, January 1, 2020

TABAH SAMPAI AKHIR



Diatas kapal selam Tjandrasa, pada tanggal 6 Oktober 1966, di dermaga Tanjung Priok,Jakarta, Presiden Soekarno mengatakan, “Sekali menyelam, maju terus.Tiada jalan untuk timbul, sebelum menang, tabah sampai akhir…”. Kalimat “tabah sampai akhir” atau Wira Ananta Rudhira , itulah motto kapal selam TNI AL, sejak dioperasikan tahun 1959. Bagaimana tidak tabah sampai akhir, pasukan satuan komando kapal selam ini akan berjuang habis-habisan bukan dipermukaan air tapi didalam air, didalam laut yang penuh dengan ketidak pastian. Kita bisa mencari tahu dan mendapatkan banyak informasi bagaimana mereka berjuang bagi NKRI.


Yosafat bin Asa, menggantikan ayahnya memerintah Israel dan membuat perbedaan besar di masa pemerintahannya. Dia memperkuat pasukannya, dia mengikuti jejak pendahulunya, dia mencari Allah ayahnya sehingga hasilnya adalah kerajaannya dikokohkan oleh Tuhan. Ia menjadi kaya dan terhormat.


Belajar dari kegigihan dan ketabahan pasukan hiu kencana, pasukan kapal selam Indonesia yang hebat dan kuat untuk tetap berjuang sampai akhir dengan baik. Belajar dari Yosafat bin Asa untuk mengubahkan kerajaannya dalam penundukan dan takut akan Tuhan yang benar yang membawanya pada kehidupan yang berkemenangan, maka saya akan mempersiapkan diri untuk tetap tabah sampai akhir 2020 dan tabah hati seperti Yosafat supaya jalan hidup saya seturut dengan kehendak-Nya.


"Dengan tabah hati ia hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN." 2 Tawarikh 17:6 (TB)  

H+1


"Hidup penuh keindahan. Perhatikan itu. Rasakan hujan dan hiruplah udara. Hidupkan kehidupan dengan segala potensimu, dan berjuanglah untuk mimpi-mimpimu." Ashley Smith

Sejak malam sebelum pergantian tahun hujan deras nggak berhenti, bahkan sampai siang bangun tidur masih saja gerimis tidak juga reda. Akhirnya dengan memakai jas hujan saya naik motor ke warung depan konpleks membeli mie instan, kopi dan camilan. Sebenarnya sejak bangun sudah ngopi tapi tampaknya memang nggak nampol, jadi setelah sampai rumah saya bikin kopi lagi saja, sembari memantau berita di tivi daerah Jakarta dan sekitarnya sudah mulai terendam banjir. 

Setelah minum kopi, saya melakukan pelepasan dan habis itu lapar mulai melanda. Jadilah akhirnya saya memasak mie instan, rasa sotomie dengan tambahan tahu, telor dan juga irisan daun bawang. Ini menu makan pertama di tahun baru 2020. Menu sederhana tapi sangat menenangkan dan menyenangkan juga. Cocok dengan suasini (karena disini) bukan disana, kalau disana kan jadinya suasana, hehehehe! Selain itu makanan ini adalah menu andalan dalam banyak situasi, dari situasi yang susah karena kondisi tertentu sampai seperti yang saya alami sekarang di rumah. Tepatnya sih kalau yang saya alami adalah siniasi, karena disini, bukan disitu ... gitu.

Seharian lebih banyak menjadi Kaum Rebahan, selain memang lagi menikmati hari pertama ditahun baru ini, setelah begadang semalam dan tentu saja memang pas sekali untuk bermalas-malasan. Padahal, punya keinginan ditahun baru ini mulai melakukan kegiatan positif seperti olahraga, makan sehat dan lainnya. Tapi apa daya, saya kalau dengan rayuan kasur dan bantal. Jadinya kami semua lebih memilih menikmati hari ini dengan tenang dirumah tanpa perlu melakukan banyak hal lain. Indah bukan? 

Oh, iya...selamat menikmati tahun baru. Apapun keadaannya dirumah, diluar rumah, dikantong, direkening, dikasur, dilantai...dimana saja, kuncinya adalah menikmati. Nikmati saja!