Saturday, December 24, 2022

Bakso Malang Di Malam Natal


Malam Natal tahun ini tidak ada acara masak memasak di rumah. Bahkan memang dari pagi untuk urusan makan memilih untuk membeli saja, bukan karena tidak mau memasak. Mungkin lebih memilih menikmati dengan mudah saja tanpa harus berlelah-lelah memasak. Kebetulan biasanya Oma yang memasak memang, tapi karena kemarin Oma baru saja divaksin booster, masih terasa efeknya dan memilih untuk istirahat. 

Malam ini akhirnya dipilih menu sederhana, bakso alias bakwan Malang. Tapi ternyata Oma dan anak memilih mie ayam bakso, saya dan istri memilih bakso dengan bihun. Panas, segar dan pedas memberikan cita rasa tersendiri malam ini, pas banget sepertinya dengan hawanya diluar yang masi mendung, sore tadi lumayan dapat hujan sebentar. Kalau anda pecinta varian bakso Malang pasti anda akan tahu banyak pilihan untuk isinya, ada tahu, bakso goreng, bakso urat, pangsit goreng dan lain-lain. Mungkin anda tidak seperti kami menikmati malam natal dengan makanan sederhana, bisa jadi anda memasak khusus dengan keluarga, atau makan direstoran, atau maaf justru biasa saja, tidak ada acara makan bersama, tidak jadi masalah juga. 

Siapa yang mengira saya masih bisa menikmati makan malam bersama kali ini. Setahun lalu, saya terkena serangan jantung dan hasilnya sangat tidak bagus. Minggu ini sudah terhitung empat bulan saya dalam masa pemulihan setelah operasi by pass. Dan saya sangat bersyukur dengan kondisi kesehatan yang semakin baik. Memang tidak tertulis malam sebelum Yesus lahir, Maria dan Yusuf makan apa, bisa jadi saking capeknya mereka lupa makan karena harus mencari tempat untuk menginap. Mungkin menghabiskan sisa bekal makanan yang mereka bawa, atau mendapat kebaikan dari pemilik kandang domba.

Sebuah kata bijak mengatakan, 
"Hidup itu tentang sebuah perjalanan, caramu menjalaninya, dan caramu berjalan memberi arti pada perjalananmu itu." Saya bersyukur saya masih diberikan kesempatan menjalani, berjalan di tahun ini, dan saya berharap bisa memberikan arti ditahun baru dengan perjalanan baru juga. Terima kasih banyak bakso Malang!



Friday, December 23, 2022

Nganter Booster


Hari ini nganter Oma vaksin booster ke-2, berjalan dengan aman dan lancar sekali. Efeknya cuma sedikit pusing dan agak pegal, sore ini sedikit demam saja. Oma sempat terkena variant omicron dan cukup lumayan sakit efeknya karena ada penyakit lain penyertanya. Anak dan istri juga pernah kena. Saya? Mmm...mungkin, sejauh ini masih negatif sih.

Eh, mungkin ada yang nggak percaya adanya virus covid-19 ini. Atau juga nggak percaya dengan vaksin. Teori tentang konspirasi virus buatan, konspirasi angka 666, konspirasi pemerintah, prediksi the simpsons, tubuh kita akan rusak kalau divaksin,  banyak lagi yang lain. Ya nggak papa, hak anda juga sih. Tapi kalau belum kena, belum jadi korban dan belum ngerasain sendiri, ya sudahlah. Namanya juga gitu ya. Saya nggak mau berdebat, anda pro-vac atau no-vac, ya nggak papa. Pokoknya ya jaga kesehatan ajalah.

Yo nek uripku pancene dudu uripmu, ning aku jelas jek pengen urip meskipun meh arep mati. Wis, saiki mung pengen sehat sik. Nek sehat, iso sugih...nek sugih ora sehat arep ngapa? sehat kan ora mung awake, ya pikirane, ya atine, ya dompete, eh halah...wislah.

Mbah dukun laire kemis kliwon, sampun mekaten kemawon 🙏 

Sunday, December 18, 2022

Batu Dan Pasir


19/12/2022
Jalan pagi dan menemukan posisi batu dan pasir yang akan digunakan sebagai pondasi rumah yang saya foto dan mengingatkan sekaligus menjadi perenungan. 

Salah satu bagian khotbah di bukit adalah perumpamaan tentang dua macam dasar, dalam  Matius 7:24-27 Versi Mudah Dibaca tertulis judulnya adalah   Orang Bijak dan Orang Bodoh. Mungkin tahun-tahun lalu saya membangun kehidupan dalam dan dengan kebodohan, sehingga teguran keras Tuhan harus terjadi sehingga harus mengalami "rumah roboh". Salah pondasi dan bahan bangunannya. Akhir tahun ini adalah awal baru yang pas untuk kembali membangun kehidupan dengan dasar yang tepat dan benar. Seperti yang tertulis pada ayat 24-25, “Setiap orang yang mendengarkan dan mematuhi ajaran-Ku, ia seperti orang bijaksana yang membangun rumahnya beralaskan batu yang keras.
Hujan turun sangat deras lalu mulailah banjir. Angin bertiup dan melanda rumah itu, tetapi rumah itu tetap tegak, karena dibangun di atas dasar batu yang keras.

Menuju tahun 2023 dengan, "membangun rumah (hidup, pernikahan, kesehatan, keuangan,   dll)" dengan beralaskan Batu Penjuru yang keras dan kuat. Seharusnya!

Thursday, December 8, 2022

Bekas Luka Di Kaki


Pagi tadi sewaktu jalan kaki saya bertemu dengan bapak-bapak kira-kira enam pulih tahunan usianya. Saat berpapasan hanya tersenyum saja, eh beberapa kali putaran akhirnya lihat-lihatan dan sambil nunjuk bekas luka dikaki, dia bertanya, "habis by pass ya?" "Oh, Iya, Pak! Saya Agustus kemarin Pak. Maaf, bapak kapan by pass-nya? Sembari saya tanya dan lihat bekas luka dikaki kanan dan kirinya. "Saya sudah tahun 2018 lalu, bapak masih muda kok udah by pass?" Sambil tersenyum saya jawab, "Iya, Pak saya sendiri juga bingung kok." "Apa gaya hidup kali ya dulu, atau pola makan?" Tanya dia lagi. "Ya, bisa jadi sih Pak, menumpuk bertahun-tahun ya. Kata dokter juga bisa ada sisi generatifnya gitu!" "Oh,Iya..Iya..betul, bisa jadi sih." Jawabnya, lalu kembali bertanya, "operasinya dimana? Kalau saya di Harapan Kita." "Saya di RSPAD Pak." "Oh, bagus-bagus. Yuk lanjut lagi ya..." Sambil melambaikan tangan, kami berpisah, melanjutkan lagi masing-masing rute dan target langkah hari ini.

Kalau yang sudah lebih berusia dari saya saja masih semangat untuk tetap sehat, apalagi saya. Dan sepertinya memang ketidaksengajaan kadang adalah bahasa yang Tuhan pakai untuk menyampaikan sesuatu, sepertinya khusus buat saya. "Mos, kamu kuat kok. Kamu bisa melaluinya, tenang saja, jalani saja. Nanti pas waktunya selesai pemulihannya akan terlihat hasilnya." 

Sembari pulang, menaiki jalur pematang ladang kecil di sisi jalan kompleks perumahan baru, sisa-sisa embun semalam masih menempel di dedaunan dan rumput, membahasakan kesejukan alam yang menunjukkan pada saya, hari boleh berganti, esok boleh berbeda, tapi kasihNya selalu turun, sama! 

Saturday, December 3, 2022

Berbaik Hatilah Pada Dirimu


"Berbaik hatilah pada dirimu sendiri, itu obat terbaik untuk menyembuhkan dan tumbuh." – Aziz Farheen

Selamat Hari Minggu ☕