Tuesday, October 13, 2015

BOCOR

Bangun pagi hari ini pengennya menikmati bangun siang dan males-malesan gitu. Secara tanggal merah nggak masuk kerja, anak dan istri juga libur. Padahal tadi malam saya ngerjain report sampai jam setengah tiga pagi tapi jam 6 tetep aja sudah bangun. Seperti biasa kalau bangun pagi. Setelah mengecek air, kasih makan kelinci teua bikin kopi saatnya ngecek motor. Eh...ternyata bocor lagi!     Hadeeuuuuhhh...padahal semalem sudah saya tambahin angin dan cek juga. Baru beberapa minggu ban dalamnya diganti dan ini yang kedua kalinya mengalami kebocoran.

Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut.
Amstel 20:19 (TB) 

Orang yang senang membicarakan orang lain, tidak dapat menyimpan rahasia; janganlah bergaul dengan orang yang terlalu banyak bicara.
Amsal 20:19 (BIMK) 

Kata bocor (mulut) dalam Terjemahan Baru diartikan ulang dalam Bahasa Indonesia Masa Kini menjadi terlalu banyak (bicara). Nah, urusannya nggak mau bawa-bawa sok rohani tapi memang ini buat saya bisa jadi bahan renungan sekaligus tulisan. Terlalu banyak di paksa dengan merk yang biasa saja jadi malah berkali-kali  nambal karena bocor. Terlalu banyak ya...segala sesuatu yang terlalu banyak memang tidak baik. Termasuk urusan ban. Apalagi seperti Amsal katakan terlalu banyak bicara itu sama dengan bocor mulut.

Pantesan .... Ada istilah yang gaul kalau orang Jakarta bilang, "ah ... payah loe, bocor sih mulut!" Mungkin yang dimaksud adalah asal bicara, sembarangan dan tidak bisa dipercaya perkataannya. Semoga setelah saya tambal dan ganti bannya nggak bocor-bocor lagi yaa. Dan semoga saya bisa belajar untuk tidak bocor mulut saya.

Saturday, October 10, 2015

Pohon Pepaya, Tanki Air dan Tuhan

Engkaulah tempat persembunyianku, Kaubebaskan aku dari kesukaran. Maka aku bersorak gembira, sebab Engkau telah menyelamatkan aku."
Mazmur 32:7 (BIMK) 

Menemukan Tuhan dibawah pohon pepaya, saat menunggu tanki air terisi. Ah...mungkin hanya khayalan saya saja kalau anda membacanya. Tapi tidak menurut saya, pada saat kondisi kami sedang sulit-sulitnya dan memang tidak pernah sebelumnya kami mengalami kekurangan. Namun benerapa bulan ini rasanya hampir mepet dan memang sudah habis persediaan didompet dan rekening namun lagi-lagi Tuhan membuktikan bahwa Dia memang Allah yang tidak pernah meninggalkan dan menegakan anak-anaknya.

Saya percaya bahwa Dia memang tempat persembunyian yang tepat dan memberikan janji untuk memberikan pembebasan dari kesukaran. Bagian yang sangat menguatkan lagi bagi saya adalah apa yang Yesus sendiri katakan mengenai apa yang saya rasakan tentang kekuatiran. "Janganlah khawatir dan berkata, 'Apa yang akan kita makan', atau 'apa yang akan kita minum', atau 'apa yang akan kita pakai'? Hal-hal itu dikejar oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah. Padahal Bapamu yang di surga tahu bahwa kalian memerlukan semuanya itu.
Jadi, usahakanlah dahulu supaya Allah memerintah atas hidupmu dan lakukanlah kehendak-Nya. Maka semua yang lain akan diberikan Allah juga kepadamu.
Oleh sebab itu, janganlah khawatir tentang hari besok. Sebab besok ada lagi khawatirnya sendiri. Hari ini sudah cukup kesusahannya, tidak usah ditambah lagi." Matius 6:31-34 (BIMK) 

Jadi lebih baik saya bersorak gembira, mengapa? Karena jiwa dan roh saya lebih berharga, Di sudah memberikan jaminan pasti keselamatan sudah pasti Dia akan juga memberikan bagian yang sudah semestinya saya dapatkan. Terimakasih untuk pohon pepaya dan tanki air sore ini....