Monday, May 4, 2020

PISANG COKLAT


Pas waktunya saya setelah membuat kopi sore, Oma dan Pumpkin praktek di dapur melakukan sesuatu. Dari mengaduk adonan tepung, memotong pisang, ada juga kulit lumpia dan meises. Kemudian tiba-tiba sudah jadi aja pisang coklatnya. Tentu saja ketika masah hangat nikmat saya dapat bagian untuk mencicipinya.

Tidak Semua sore menyenangkan, karena setelah menikmati hangat nikmat manis coklat pisangnya malahan mendapatkan berita di media percakapan dengan sebuah rentetan pertanyaan yang cukup membuat tidak manis. Ya sudahlah, memang harus dihadapi meskipun tidak enak. Tapi kalau pisang coklat nggak cuma dihadapi tapi dinikmati tentunya.

Begitulah, bahkan diantara sisi manis sebuah selalu saja ada yang salah. Iya, memang akan ada saja yang salah, pisangnya terlalu lembek, kulitnya sudah bau, coklatnya kurang, gorengnya kelamaan jadi gosong, ah...akan sua dicari kurang dan salahnya. Tapi akan tetap Ada bagian yang baik dan nikmat, digigit...dikunyah...rasakan percampurannya antara bahan-bahan yang menyatu, telan! Biarin aja yang salah, kalau nggak suka ya udah, nggak usah masak, nggak usah makan atau apalah. Eh, apa sih kok jadi pisang coklat baper? Hahahaha...yaudahlah ya, kalau memang sudah nggak cocok ... coklat kocok, ya salah! 

No comments:

Post a Comment