Thursday, December 31, 2015

Doa Tahun Baru

"Semoga Ia memberi segala yang kauinginkan, dan membuat segala rencanamu berhasil."
Mazmur 20:4 (BIMK)

Thursday, December 10, 2015

Ketika Tuhan Berkehendak

Suatu hari seorang pria hendak menghantar putra tunggalnya ke sekolah. Sebelum berangkat, pria itu mengajak istri dan putranya berdoa seperti biasanya.

“Tuhan, hidupku, hidup istriku dan hidup anakku hari ini kuserahkan kepadaMU. Apapun yang terjadi pada hari ini terserah kehendakMu saja. Amin”

Saat dalam perjalanan menuju ke sekolah si anak, mereka mengalami kecelakaan yang merenggut kedua mata sang anak. Ibu dari anak itu begitu histeris dan ayahnya amat terpukul, tetapi si anak tenang-tenang saja.

Karena kedua matanya buta, anak tersebut tidak dapat melanjutkan sekolah. Ia hanya bisa tinggal dirumah dan bermain piano tua peninggalan kakek buyutnya. Selama bertahun-tahun ia hanya bermain piano hingga ia menjadi seorang pianis buta yang terkenal, namun selama bertahun-tahun itu pula kedua orang tuanya menyalahkan Tuhan atas kebutaannya.

Dengan penghasilannya sebagai seorang pianis, anak itu bisa menghidupi keluarganya dan mengangkat keadaan keluarganya yang dulunya serba pas-pasan. Ia bisa menikah dan memiliki anak-anak yang sehat.

Pada suatu hari, sebuah stasiun tivi swasta mewawancarainya dan keluarga. Ketika kedua orang tuanya ditanyai, mereka mulai melontarkan ketidak puasan mereka pada Tuhan. Mereka menyalahkan Tuhan yang mengambil mata anaknya padahal anak itu begitu cerdas dan menjadi kebanggaan mereka. Bagaimana mereka begitu berhemat agar si anak bisa terus sekolah walau sering kali mereka hanya bisa makan sekali sehari agar bisa membeli buku pelajaran. Mereka telah menggantungkan banyak cita-cita pada anaknya, namun Tuhan dengan ‘tidak adilnya’ merenggut penglihatan anak semata wayang mereka.

Mendengar itu, si anak lalu tertawa kecil dan mulai bicara “Tuhan itu sayang sama saya, tidak pernah sekalipun Ia berlaku tidak adil. Malam hari setelah kecelakaan itu, saya bermimpi bertemu Tuhan dan saya melakukan hal yang sama seperti ayah dan ibu. Saya mengeluh dan bertanya mengapa harus saya yang mengalami musibah ini. Mengapa Ia harus mengambil mata saya, tidak cukupkah kami hidup menderita dan kekurangan hingga penglihatanku juga harus diambil? Lalu Tuhan menjawab saya – ‘bukankah kamu dan kedua orang tuamu sendirilah yang berserah sesuai kehendakku? Sekarang saat aku berkehendak, mengapa engkau mengeluh?’ – Tuhan berdiam diri sejenak dan memandangku – ‘Tunggu dan rasakanlah, rencanaKu itu indah bagimu’ katanya lagi. Akhirnya aku memutuskan untuk menyerahkannya semua pada Tuhan. Hidup kami dulu teramat susah, untuk makan saja sering kami kelaparan karena memaksakan diri untuk membayar biaya sekolahku. Ketika aku buta dan terpaksa berhenti sekolah, kami baru sedikit bisa bernafas. Piano tua warisan kakek yang tidak laku-laku dijual itu menjadi satu-satunya hiburanku, bahkan membawa hidupku hingga seperti saat ini. Coba bayangkan andai Tuhan tidak mengambil mataku, paling-paling aku menjadi pegawai rendahan seperti ayah dahulu.”

Si anak menghela nafasnya lalu berkata dengan penuh keyakinan, “Apapun yang terjadi saat ini adalah kehendak Tuhan yang indah. Oleh karena itu, hingga saat ini pun aku tetap berserah pada kehendakNya. Dan ketika Ia berkehendak, aku tidak akan mengeluh”

Sumber :  Pinta Freshka Gulo

Monday, December 7, 2015

7 Semangat Seminggu

1. Kehidupan manusia tidak selamanya baik, tetapi bagi orang yang terlatih dan berpengalaman selalu dapat mengatasinya dengan baik (Master Cheng Yen)

2. "Anda dapat menemukan apa yang paling ditakuti musuh anda dengan emngamati kekerasan yang digunakannya untuk menakuti anda" (Eric Holfer)

3. "Segala sesuatu akan baik pada akhirnya. Jika tidak baik, berarti bukan akhir dari segalanya. Dari dulu saya selalu yakin saya akan kaya. Saya kira saya tak pernah meragukannya, satu menit pun" (Warren Buffett)

4. "Jika seseorang punya bakat dan tidak menggunakannya, ia gagal. Jika ia punya bakat dan hanya mengenakan setengahnya, ia setengah gagal. Jika dia punya bakat dan belajar menggunakan sepenuhnya, ia sukses besar dan mendapat kebahagiaan serta kemenangan yang hanya dikenal sedikit orang" (Thomas Wolfe)

5. "Pohon dikenal dari buahnya. Manusia dikenal dari kebijakannya, dan kebijakan tak pernah dilupakan. Orang yang menabur keramahan akan menuai persahabatan. Orang yang menanam kebaikan akan memetik cinta" (Basil)

6. "Berusaha untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tetapi berusahalah untuk menjadi manusia yang berguna" (Albert Einstein)

7. "Bersikap jujur terhadap orang lain adalah perlindungan terbaik bagi martabat dan hati nurani kita. Itulah jalan yang terbaik buat kita" (Guru Ching Hai)

Friday, December 4, 2015

Pemulung

Suatu ketika seorang guru bertanya kepada murid-muridnya tentang siapa itu Tuhan ?

Steven – ayahnya Hakim -,
menjawab :  bahwa Tuhan itu adalah hakim yang mengadili orang jahat.

Albert, – yang ayahnya seorang dokter -.
Menjawab : Tuhan adalah dokter yg bisa menyembuhkan segala penyakit.

Michael – Papanya Konglomerat -,
Menjawab : Bahwa Tuhan adalah yang bisa memberikan segalanya.

Semua anak ditanya dan jawabnya adalah perspektif mereka terhadap pekerjaan bapaknya di dunia.

Tibalah giliran Sarjo yang akan ditanya oleh guru. Guru tahu bahwa Sarjo tidak semapan teman-temannya yang hidup nya berkecukupan. Kepala Sarjo menunduk kebawah, tidak berani menatap gurunya.

Sang guru lalu bertanya kepada Sarjo, siapakah Tuhan itu?

Dgn suara lemah Sarjo menjawab bahwa Tuhan itu adalah seorang “pemulung”. Tiba-tiba kelas menjadi ricuh dan ribut dengan jawaban Sarjo, bagaimana bisa Tuhan itu seperti “pemulung”. Lalu guru pun bertanya, kenapa Sarjo bilang kalau Tuhan itu “pemulung” ?

Lalu Sarjo menjawab dengan menengadahkan mukanya, Sarjo berkata bahwa seorang pemulung mengambil barang-barang yang tidak berguna dan mengumpulkannya , membersihkannya sehingga menjadi berguna.

Bapak saya juga memungut saya dari jalanan dan membawa pulang saya kerumahnya, saya diasuhnya, disekolahkan, dididiknya sehingga menjadi berguna. Jika bapak saya tidak mengambil saya, entah jadi apakah nasib saya sekarang dijalan.

Demikianlah Tuhan menjadi seperti seorang “pemulung” yang mengambil yang tidak berguna menjadi berguna.

Semua kelas terdiam dan tanpa terasa sang guru meneteskan airmata. Lalu dipeluknya Sarjo dengan erat sambil menangis terharu.

Selamat Malam. Apapun masalah yang kita hadapi. Percaya dan Yakin TUHAN akan selalu menopang NYA.

Oleh: Lily Virliyanti
Sumber: beritamanado.com

Thursday, December 3, 2015

DOA MENGUBAH SEGALA SESUATU.


Apakah doa dapat mengubah suatu keadaan secara tiba-tiba ? Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah caramu memandang situasi tersebut!

Apakah doa mengubah kondisi keuanganmu dimasa depan? Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah kepada siapa engkau berharap untuk memenuhi kebutuhan hidup mu.

Apakah doa mengubah apa yang kau butuhkan dan inginkan ? Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah kebutuhanmu menjadi sesuai dengan keinginan Tuhan!

Apakah doa mengubah caramu melihat dunia? Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubahmu dengan mata iman kau akan melihat tantangan hidup di dunia!

Apakah doa mengubah orang-orang disekitarmu ? Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubahmu-masalah tidak selalu terletak dalam diri orang-orang disekitarmu!

Apakah doa mengubah hidupmu dengan cara yang tidak dapat kau jelaskan?
Oh, ya, selalu! dan Doa akan benar- benar mengubah seluruh dirimu!

Apakah doa harus nenjadi gaya hidup? Oh ya karena doa adalah nafas hidup orang percaya. 

Tetaplah Berdoa...
☆1 Tesalonika 5 :17☆