Thursday, December 30, 2021

Mengatasi Kesulitan Hidup


Mengatasi Keruwetan Hidup!

Tahun 2021 hampir berakhir, siapa yang tidak mengalami masalah di masa pandemi ini? Hampir semua orang. Ruwet, iya seruwet kabel bergulung yang saya foto, saling bertumpuk dan bakalan butuh effort untuk menguraikannya. 

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Dari Psychology Today memberikan cara menghadapi keruwetan hidup, antara lain :
1. Meditasi
2. Bersikap Terbuka dan Berserah Diri
3. Selalu Bersyukur dan Berdoa
4. Menghadapi Rasa Takut
5. Meningkatkan Optimisme
6. Melihat Sudut Pandang Lain

Menurut saya sih semuanya baik yang bisa dilakukan diatas, tetapi tidak akan mengatasi keruwetan hidup, enam hal diatas hanya bisa untuk menghadapi saja. Kalau mau mengatasi ya jelas harus naik, biar diatas! Diatas keruwetan, jadi bisa mengatasi. Kalau dibawah namanya jadi membawahi, gitu kan? Hahahaha, hidup sudah seruwet kabel-kabel itu, jangan ditambahi lagi ya. Mari lebih selow tapi jangan melow!

Selamat menikmati akhir tahun 2021, jangan lupa mengatasi supaya bisa menghadapi!

Saturday, December 25, 2021

Ngopi di Bethlehem


"Silahkan Mas Yusuf dinikmati singkong rebusnya, maaf itu budhe  masih di dapur masak air buat kopinya. Gimana, rasanya sekarang jadi bapak?" Tanya Pakdhe tempat Yusuf dan Maria menginap malam itu. "Hmm, deg-deganlah Pakdhe, namanya juga pengalaman pertama, anak pertama dan spesial ini." Jawab Yusuf sembari menggigit singkong hangat di depannya, wajahnya masih terlihat lelah menunggu istrinya melahirkan, juga pegal kakinya belum tuntas diistirahatkan setelah perjalanan yang cukup lama dan jauh dari kampungnya sampai Bethlehem. Pandangannya melayang jauh, senyumnya tertahan melihat bayi dibungkus kain lampin dan ditaruh dipalungan itu. Masih teringat kata malaikat yang datang di mimpinya sembilan bulan yang lalu, "jangan takut...", Ah rasanya dunia sedang berubah dengan cepat. 

Tepukan dipundaknya menyadarkan lamunan, "Mas, ini kopinya ya, kalau mau ditambah gula ambil sendiri disini, maaf tadi budhe agak lama bikin airnya." "Oh, iya budhe nggak papa, sekalian mau ngerepotin boleh nggak dibikinin teh anget manis buat istri saya?" "Tenang mas Yusuf, sudah kok saya bikin buat mbak Maria ya, monggo dinikmati lagi singkongnya nggih?" Kemudian budhe berlalu dari hadapan Yusuf, keceriaannya memberi semangat tersendiri di malam dingin itu. Seruputan kopi ala budhe di Bethlehem malam itu menemani Yusuf mengencangkan tali iman percayanya, berdiri dan menghampiri istrinya, mengelus rambutnya dan memandang bayi dalam palungan itu, dia berkata kepada Maria, "kita bisa ya bu, kita bisa!" Dirapikan selimut usang yang dibawanya dari Nazaret menutupi tubuh Maria. 

Masih ada sedikit sisa kopi yang belum habis, Yusuf ambil kembali mengambil cangkirnya dan menyeruput, dalam hati dia berkata, "aku bakoh, malang-malang putung, rawe-rawe rantas!" Lalu menyelonjorkan kakinya dan kantuk mulai menghampiri. Hari ini dia menjadi bapak!


Friday, December 24, 2021

Natal 2021


Katanya mbah Winston Churchill, "Natal adalah musim bukan hanya untuk sukacita, tetapi juga refleksi." Lha iya memang bener juga, sejak pandemi melanda saya nggak pernah lagi refleksi. Dan bulan lalu tempat langganan refleksi tutup, jadi makin bingung mau refleksi dimana yang enak, murah, cocok gitu. Eh, ini bukan pijat ya? Ternyata refleksi yang lain, hehehehe. Menurut kbbi refleksi memiliki arti,  yang pertama gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar. Yang kedua gerakan otot (bagian badan) yang terjadi karena suatu hal dari luar dan di luar kemauan atau kesadaran. Dan yang ketiga yaitu cerminan; gambaran. Tapi sebenarnya sih saya beneran pengen pijat refleksi dan beneran belum menemukannya. Nah, yang dimaksud mbah Churchill mungkin adalah refleksi diri, katanya refleksi diri merupakan bagian dari proses introspeksi diri, dengan jalan melihat kembali dan merenungkan berbagai hal yang telah terjadi di dalam hidup.

Tahun 2021 hampir berakhir, saya memang jarang membuat refleksi lalu berlanjut menjadi resolusi. Tapi tahun ini sepertinya harus saya catat, tuliskan dan mejadikannya kenangan tersendiri. Kenapa? Karena saya masih bisa bernafas, padahal sudah hampir kehilangan nafas. Meskipun sering terjadi serangan asma yang menyusahkan pernafasan, kali ini bukan paru-paru, tapi jantung. Hidup dan bernafas adalah pemberian surga yang terbaik. Seperti tulisan Yakobus, "Setiap pemberian yang baik dan hadiah yang sempurna datangnya dari surga, diturunkan oleh Allah, Pencipta segala terang di langit." Natal, hidup dan bernafas adalah pemberian yang baik, hadiah yang sempurna buat saya, keluarga dan buat anda semua.

Selamat merayakan dan menikmati sukacita Natal. Allah beserta kita semua!

Thursday, December 23, 2021

Alasan


Menurut Wikipedia arti alasan adalah proses penyampaian kesimpulan dari data. Alasan terdiri atas bukti (data), tuntutan (kesimpulan), dan pemikiran yang membenarkan gerakan dari data menuju kesimpulan. Sedangkan menurut kbbi arti alasan adalah
dasar bukti (keterangan) yang dipakai untuk menguatkan pendapat (sangkalan, perkiraan, dan sebagainya). Hal yang menjadi pendorong (untuk berbuat). Hal yang membenarkan perlakuan tindak pidana dan menghilangkan kesalahan terdakwa. Dasar. Asas. Hakikat. Banyak banget ternyata sebuah kata alasan ini artinya, dan saya juga kadang membenarkan diri dengan kata alasan. 

Si leher beton Mike Tyson mengatakan, "Tuhan membiarkan semuanya terjadi dengan satu alasan. Semua itu adalah sebuah proses belajar dan kamu harus melewati setiap tingkatannya." Hmm, sepertinya ada benarnya juga ya, alasan mengapa akhir tahun 2021 menjelang Natal saya harus menerima kenyataan bahwa kondisi kesehatan saya tidak baik-baik saja. Sepanjang minggu masih saja mencari-cari alasan apa sebenarnya penyebabnya, meskipun dari dokter orthopedi, dokter penyakit dalam dan dokter jantung sudah mengungkapkan banyak sekali alasannya mengapa bisa terjadi pada tubuh saya. Namanya juga manusia ya, kadang memang begitu, eh begini sih! 

Yang paling pasti adalah alasan mengapa Natal itu penting, alasan sorga inilah yang membuat saya begitu percaya bahwa segala sesuatu ada dalam skenario surga. Yohanes 3:16 (BIMK)  menyatakan seperti ini, "Karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat hidup sejati dan kekal." Untuk hal lain dalam kehidupan saya, alasan apalagi yang harus saya cari? Seharusnya cukup dengan menerima, mengenal dan menghidupi alasan Surga yang turun ke bumi di Natal ini. Karena kasih karunia itu cukup, ya cukup!

Monday, December 20, 2021

Biar Nggak Bosan


Untuk menguji kesabaran selanjutnya adalah harus pasien harus datang untuk finger print dan konsul ke dokter spesialisnya, tetapi yang terjadi setelah pengen cepat-cepat dan terburu-buru malahan sampai di tempat ternyata sudah habis jatahnya. So? Ya besok harus balik lagi, padahal tadi pagi disuruh datang, nggak ada keterangan kalau sudah penuh atau nggak terima rujukan dan pasien lagi. Menahan emosi sih tapi ya apa mau dikata, memang begini prosesnya.

Jadi, saya tahu kadang memang Tuhan mengijinkan candaan untuk mengajarkan sesuatu. Biar nggak bosan dirumah, pergilah keluar sebentar melihat dunia luar, capek dan bosan kan tidura melulu, keluar sebentar makan, nonton sebentar, tiduran lagi, scroll medsos, gitu aja terus. Iya, bisa melihat selain dirumah, tapi tetap ada belajarnya, sabar, iya ... sabar ya Mos!

Nama Itu Penting

Saya sih memang tidak setuju dengan perkataan Shakespeare tentang "apa arti sebuah nama?", ya tentu saja jelas berarti buat saya. Bayangkan jika tanpa nama yang jelas, terus saya akan panggil istri saya sebut saja mawar gitu? Atau hanya dengan kata dia, dia...diapain dong? Hahahaha. Nah penting kan ternyata memiliki nama yang jelas.

Clarissa adalah nama yang awalnya berasal dari nama Jerman yaitu Clarice. Nama Clarice sendiri dikembangkan dari nama Clara yang berasal dari kata sifat dalam bahasa Latin yaitu “clarus” yang berarti “terang, jernih, terkenal”. Begitulah harapan yang terkandung dalam nama yang saya pilih untuk anak saya, Clarissa saya taruh di tengah namanya supaya terangnya menyebar dengan merata dalam kehidupannya.

Untunglah, Yusuf tidak seperti saya.  Beberapa waktu sebelum anak saya lahir, saya sibuk mencari nama buat saya. Pada saat dia hendak memikirkan untuk memutuskan pertunangannya dengan Maria secara diam-diam, ketika tertidur malaikat datang kepadanya dalam mimpi dan memberikan perintah bukan pilihan, dan perintahnya jelas , "Sementara ia memikirkan hal itu, ia tertidur dan bermimpi melihat malaikat berdiri di sisinya. "Hai Yusuf, anak Daud, " kata malaikat itu, "janganlah engkau ragu-ragu memperistri Maria, karena anak yang dikandungnya itu dari Roh Kudus!
Ia akan melahirkan seorang anak laki-laki dan engkau harus menamai anak itu Yesus (artinya ‘Juruselamat’), sebab Ia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Matius 1:20-21 (FAYH). Begitulah kebenarannya, pemberian nama Yesus bukan sekedar pikiran manusia, tapi kehendak surgawi yang harus diwujudkan dalam ragawi bayi anak Maria. Bukan nama biasa, bukan sembarang nama, nama yang mengubahkan peradaban, mengubahkan kehidupan, dan mengubahkan dunia. Yesus, nama yang menyelematkan dari dosa. Natal tanpa Yesus adalah kemustahilan, skenario surga mencatatkan bahwa nama Yesus akan jadi tonggak sejarah baru. Proyek penyelamatan yang sebenarnya dalam diri manusia diturunkan dari surga, dan kemanusiaan sejati juga keillahian yang murni menyatu. Natal tanpa nama Yesus adalah keharusan!

Lalu bagaimana dengan nama saya? Ah nggak usah dibahas ya, nama anda sendiri? Ya coba dicari saja, sekiranya bisa menambah kekuatan dan keimanan kenapa tidak, ya, kan? Selamat menyongsong natal, mengingatkan bahwa sebuah nama itu berarti, penting dan bermakna!

Penghiburan


"Dalam kesusahan dan kesesakanku, perintah-perintah-Mu menghibur aku." Mazmur 119:143 (FAYH) 


Friday, October 15, 2021

Catatan Sabtu Pagi Ini


"Kebaikan akan mendatangkan ketenangan sedangkan kejelekan akan mendatangkan kegelisahan" Alfialghazi

Seminggu yang lalu, si Mamang tukang servis jam dan sol sepatu keliling pas banget lewat depan rumah. Ngobrol-ngobrol sambil benerin jam saya dan juga motong jam hadiah yang belum sempat kepakai, eh tetiba dia nanya, "punten kalau ada hape android yang nggak kepakai atau yang rusak boleh nanti saya beli ya Pak?, Soalnya dikampung buat anak sekolah, hape cuman satu rebutan sama adik-adiknya" "Oh, oke Mang, nanti saya coba cari ya, tapi saya nggak janji ada." Jawab saya. "Iya pak, ini mah kalau ada. Soalnya kalau beli baru mah mahal juga." Katanya lagi.

Kemudian saya mulai bongkar-bongkar lemari di kamar. Ada satu hape android lama, hadiah ulang tahun istri. Android pertama saya setelah blackberry saya ketinggalan jaman waktu itu. Sudah berapa tahun sampai lupa. Hapenya masih berfungsi sebenarnya, cuma sudah tidak maksimal buat kerja. Awal-awal bikin Instagram kalau nggak salah pakai hape ini, belajar jualan online dan banyak nulis di blog juga di online platform. Banyak kenangannya, tapi lebih berfungsi jika hape nggak cuma terdiam, tersimpan, teronggok di suduk laci lemari. Saya sudah mengecek ulang, memindahkan foto-foto kedalam kartu memori, kemudian juga memindahkan file tulisan dan jualan, catatan kotbah, catatan keuangan, puisi dan lain-lain. Dan hapenya sudah siap di pakai ulang.

Pagi ini, sembari mengecek medsos dan bersantai ngopi, kebetulan tidak ada kelas, tiba-tiba terdengar teriakan si Mamang yang khas, "batre jaaaaaam...sol spatuuuu!" Langsung saya buka pintu dan teriak memanggilnya. "Mang, tunggu sebentar ya..." Saya masuk kedalam kamar dan mengambil hape, saya bawa dan saya serahkan padanya. "Saya nggak janji kemarin sih Mang, tapi ini ada, ujungnya sudah pecah sedikit karena jatuh, tapi masih bisa dipakai kok." "Aduh, nuhun pisan Pak, ini berapa saya bayarnya...?" "Yah, kok bayar...enggaklah Mang!" "Haturnuhun Pak, semoga jadi berkah yaah..." Tertahan tangisnya di ujung matanya saat menghindar tatapan mata saya. Saya juga terharu. Saya masuk kedalam kamar, mencium istri dan juga menahan haru supaya air mata tidak tumpah. Ah, Sabtu pagi yang indah.

Kenapa saya harus tulis dan ceritakan, suatu saat nanti mungkin anakku akan mengerti, ada kisah diluar sana, orang tua yang bekerja bersusah payah mencukupi kebutuhan hidup. Saya bukan bapak yang punya harta, tapi anak saya nanti bisa menceritakan ulang, bapaknya juga mencintai dan mencukupi dengan caranya. Karena kebaikan tidak harus ditahan, karena kebaikan harus dituliskan dan diceritakan bukan niat untuk dipamerkan!

Sunday, October 10, 2021

Sepekan Yang Melelahkan


"Diberkatilah orang yang terlalu sibuk untuk kuatir pada siang hari, dan terlalu lelah untuk kuatir di malam harinya." Phil Marquart

Benar-benar seminggu yang melelahkan, seharusnya term break on call  kali ini saya bisa melakukan banyak hal. Saya sudah merencanakan untuk memperbanyak tanaman dan membereskan kebun belakang rumah, nyatanya malah beberapa pohon mati karena nggak disirami beberapa hari. Mau menggambar dan juga meyelesaikan tulisan juga buku di aplikasi storial.co juga nggak sempat, padahal sudah tertahan berbulan-bulan. Draf kumpulan naskah buku untuk puisi beberapa bulan terakhir masih ada di notes hp, belum dipindahkan ke laptop juga. Tidak apa-apa, toh tersita oleh kesibukan yang lain selama sepekan ini juga memberikan waktu untuk belajar.

Belajar mengasihi, memberikan waktu, meluangkan waktu, tenaga, perasaan dan sedikit uang. 

Ah, lekas membaik semua. 

Thursday, October 7, 2021

Terlalu Sayang


"Abang nih terlalu sayang dan sabar ya sama motornya, sering servis dan mulai banyak yang mesti diganti lho, padahal kalau dihitung-hitung bisa buat DP motor baru", begitu kata si Om Bengkel. Yah, namanya juga sayang ya, kalau memang belum siap mau ganti baru ya sudah yang ada sekarang yang harus di perbaiki dan di ganti kalau memang perlu diganti. Soal hitungan kalau di total jadi makin banyak bisa buat beli baru? Ya mau gimana, pakai motor yang ini memang enak kok, nggak ngirit amat memang, tapi sudah mengalami perjuangan dari kontrakan sampai cicilan, dari jatuh, ditabrak, menabrak sampai males nyuci. Dari nggak punya duit sampai nggak punya lagi, eh punya sih tapi nggak banyak kayak orang,-oramg gitu. Berbagai peristiwa dia juga saksinya, sayang kan memang.


Kata Bapak waktu video call, motor itu nggak pernah sambat alias ngeluh, kapan saja mau dipakai asal kondisinya bagus ya jalan aja. Beda meskipun sayang dan cinta, istri tuh nggak bisa kapan saja dipakai, eh maksudnya di ajak kemana saja, lha iya lah pasti belum tentu cocok waktunya dan kondisinya. 

Eniwei, kalau motor saja di servis berkala ya berarti begitu juga dengan cinta, eh dengan pasangan, dengan keluarga. Biar tetap awet dan bahagia. Bisa ngeeeeeeengggg....gitu! 

Friday, October 1, 2021

Apa Kabar Pap?


Apa kabar di surga pap?
Tadi aku sempetin mampir di pusara ragamu yang tertinggal. Entah kenapa beberapa waktu kemarin tetiba terpikir tentangmu. 

Tidak banyak yang bisa aku sampaikan, hanya mau bilang, cucumu sudah besar, kami baik-baik saja sampai saat ini. Itu saja pap, maaf kalau jarang menengok tempat ini.


Friday, September 24, 2021

Hidup Memang Berat



Hidup memang berat, lihat saja...namanya bubur ayam, tapi ayamnya tertutup kerupuk, cakwe, kacang dan teman-temannya! Nggak papa nggak terlihat, biar cuma suwiran tapi tetap memberi rasa dan nama! Ini bubur ayam, bukan bubur kerupuk, bukan bubur cakwe, bukan bubur kacang, bukan yang lain, ya to? Jadi jangan berkecil hati, takut, minder, kecewa dan malu. Meskipun kita cuma sekedar suwiran nggak akan mengubah nilai dan harga kita.

Saya suka quote yang ditulis oleh Pak Joe Namath, " Ketika anda memiliki kepercayaan diri, anda bisa bersenang-senang. Dan Ketika anda bersenang-senang, anda bisa melakukan hal-hal luar biasa." Kepercayaan diri sebagai suwiran ayam sangat menguatkan dan bisa kita pakai jadi sesuatu untuk bersenang-senang. Bersenang-senang dengan kapasitas yang kita miliki, sesederhana apapun itu bentuknya.

Bayangkan, bisa buat sarapan, makan siang, makan malam atau entah kapan saja selama masih ada penjualnya, bubur ayam adalah sebuah produk yang powerful. Dan tanpa suwiran ayam, bubur ayam nggak akan berarti, dia hanya semangkuk bubur dengan campuran tambahan, dan nggak akan ada nama ayam dibelakang tulisan gerobak, spanduk, dan iklan lainnya. Hanya bubur! Jangan tidak percaya diri, jangan takut meskipun memang berat nggak dianggap apapun karena (sekali lagi) hanya suwiran, kita punya bagian yang jelas! 

Hidup memang berat, jika kita bandingkan dengan hidup yang lain. Pakdhe Theodore Roosevelt mengatakan, "comparison is the thief of joy." Membanding-bandingkan adalah pencuri kebahagiaan, ya nggak usah dibandingkanlah ya dengan kebahagiaan dan bagian orang. Jadi, tetap semangat ya kaum suwiran, mau ikut di aduk atau tidak dalam bubur, kita tetap suwiran ayam! Salam suwir.



Wednesday, August 18, 2021

Nglarisi


Awal bulan Agustus biasanya banyak penjual bendera dengan gerobaknya muter di kompleks, tapi tahun ini berbeda. Sejak kekejaman pandemi menyerang banyak yang terdampak dan begitu terasa berat. Saya lupa, iya lupa selupa-lupanya kalau menyimpan bendera yang biasa tiap bulan Agustus dikibarkan. Untunglah ada satu orang penjual bendera lewat, pakai motor, dan dagangannya nggak terlalu banyak. Ngobrol dengan penjualnya katanya sepi, sudah berputar dan mangkal di beberapa tempat tidak terlalu laku dagangannya. Dia bilang biasanya tiap tahun hampir delapan puluh orang teman-temannya berjualan bendera di Jakarta, tahun ini tidak sampai empat puluh orang. 

Saya tanya berapa harga tiang dan bendera sekaligus, dia bilang bendera yang agak besar dan tiangnya seratus ribu saja. Hmmm...dalam hati mahal juga ya, tapi dari dalam rumah istri saya mengiyakan tanpa menawar lagi. Kebaikan hatinya memang tidak terkalahkan, dia keluarkan selembar merah dari dompet dan diberikan ke saya. Saya berikan ke tukang jual bendera dan ditambah servis dipasang dengan di ikat di pohon Pagar depan rumah. Saya melanjutkan memotong daun-daun muda pagar depan rumah. Dia membereskan dagangannya, dua kali mengucapkan terima kasih, menyalakan mesin motornya dan berjalan kembali berkeliling, semoga rejekinya terkumpul hari itu.

Nglarisi, meskipun sebenarnya masih bisa mencari bendera yang ada dirumah, tapi lebih baik memilih membeli baru, hitung-hitung membantu melancarkan jualan orang. Membeli meskipun tidak terlalu membutuhkan memang terlihat sederhana, tapi saya tidak tahu, mungkin rejeki yang dia dapatkan terkumpul hari itu, bisa menolong kehidupan keluarganya di kampung. Melanjutkan perjuangan hidup. Dan memang belum merdeka, tapi paling tidak Agustus ini bisa sedikit merasakan dan merayakan juga kemerdekaan ditengah pandemi.

Semoga tetap tangguh dan bisa terus tumbuh rejekinya ya Pak!

Thursday, August 5, 2021

Berusaha Sempurna



"The victory over our inner self is a daily struggle. Be strong and do not give up." Lailah Gifty Akita

Sebuah kisah menceritakan tentang seorang murid yang bertanya kepada gurunya, "Guru, bagaimana saya bisa mendapatkan kesempurnaan dalam hidup ini?" Lalu gurunya pun menjawab, "Berjalanlah di taman ini, petiklah bunga yang menurutmu paling indah, lalu lanjutkan kembali berjalan jangan pernah kembali ke belakang." Kemudian murid ini pun berjalan mengitari taman, dari ujung ke ujung dan kembali pada gurunya tanpa membawa sepucuk bunga pun. "Mengapa kamu tidak membawa satu bunga pun? Tanya sang guru, dan si murid menjawab, " jadi sebenarnya aku sudah mendapatkan,  tapi tidak aku petik, aku pikir mungkin di depan masih ada yang lebih bagus." 

Yah, begitulah, di dalam hidup ini semua orang ingin mendapatkan yang paling sempurna, namun ternyata yang terjadi kenyataannya tidak demikian. Malah kadang tidak mendapatkan apa-apa. Tau kenapa? Karena kesempurnaan itu hanya milik Tuhan, band Andra and the backbone, dan Demian illusionist (sambil muter tangan di depan kamera bilang...sempurnah!). Eh, maaf, kalau yang pertama sih benar sekali, kalau yang kedua kan memang lagu, kalau yang ketiga kan diucapkan setelah shownya berhasil. Tapi memang bener sih, rasa ragu jangan-jangan ada pilihan lain yang lebih baik membuat sudah mengambil keputusan sekarang, akibatnya malah tidak melakukan apa-apa.

Saya bukan orang yang sempurna, kehidupan saya juga tidak sempurna, pernikahan saya juga, tapi sebagai orang percaya kita harus berusaha, betul berusaha supaya menjadi sempurna. Seperti kata Paulus kepada jemaat Korintus,  "Akhirnya, Saudara-saudara, hendaklah kalian bergembira, dan berusahalah menjadi sempurna." 2 Korintus 13:11 (BIMK)

Saturday, July 31, 2021

Halo Agustus


Selamat pagi Agustus 🌿

Pagi ini bangun, membuka pintu belakang dan ternyata pohon kenikir bertumbangan. Semalam Puji Tuhan dapat hujan, tapi nggak tahu juga apakah ada angin kencang atau hujannya yang deras sampai empat pohon kenikir ambruk semua. Tidak apa-apa sih, karena masih ada beeraoa yang kecil yang mulai tumbuh lagi. Jadi saya ambil saja daun mudanya, nggak tahu sih rencananya mau direbus aja atau dimasak apa, ya kemungkinannya sih bakalan direbus buat teman sambel dahsyat bikinan oma, tinggal goreng tempe dan kerupuk masih ada, klop sudah.

Sebut saja berkat awal bulan, jika diperkenankan. Kadang tidak seperti apa yang kita mau, tapi bisa jadi apa yang kita butuhkan. Daun kenikir memiliki kandungan vitamin B dan C yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Sifat anti bakteri pada daun kenikir juga mampu melindungi tubuh dari berbagi macam bakteri. Dan kandungan vitamin C didalamnya akanembantueningkatkan metabolisme tubuh, begitu kata info di internet yang saya baca. Wow, mantap juga kan berkat hari ini?

Alan Cohen menulis, “Berbahagialah dengan apa yang kamu miliki. Bersemangatlah dengan apa yang kamu inginkan." Betul memang keadaan sedang tidak nyaman, apa yang kita miliki terbatas, tapi kita masih punya harapan dan semangat. Jadi tetaplah (berusaha) bahagia. Selamat menikmati bulan Agustus. 

Sunday, June 27, 2021

Kue Ulang Tahun


Terima kasih Tuhan untuk pertambahan usia. Terima kasih istriku untuk kue ulang tahun spesial yang kau buat. Terima kasih untuk semua ucapan, doa dan harapan dari setiap pribadi yang mengirimkan ucapan hari ini.

Terima kasih!


Ya Allah, belalah aku. Perjuangkanlah perkaraku terhadap orang yang tidak mengenal-Mu. Lindungilah aku dari pendusta yang jahat.
Ya Allah, Engkaulah tempat perlindunganku. Mengapa Engkau meninggalkan aku? Mengapa aku harus sangat menderita kesedihan yang sedemikian karena kekejaman musuhku?
Kirimlah terang-Mu dan kebenaran-Mu memanduku untuk menuntunku ke gunung suci-Mu, ke rumah-Mu.
Aku mau datang ke mezbah Allah, kepada Allah yang membuatku sangat bersukacita. Ya Allah, Allahku, aku mau memainkan kecapiku dan menyanyikan pujian bagi-Mu.
Mengapa aku begitu sedih? Mengapa aku begitu gelisah? Aku berkata kepada diriku sendiri, “Tunggulah pertolongan Allah. Engkau akan mendapat kesempatan memuji-Nya, Allahmu, yang akan menyelamatkan engkau.”
Mazmur 43:1-5 (VMD)  

Saturday, May 29, 2021

Tempe Gembus Goreng


Sudah pernahkah menikmati Tempe gembus? yup, tempe yang berasal dari ampas tahu ini cukup lumayan enak lho. Nah, sore ini saya menggoreng sendiri dan menikmatinya bersama secangkir Kopi plus cocok banget dimakan hangat,-hangat karena lagi hujan. Tahu nggak teman-teman dalam buku yang berjudul Makanan Tradisional Indonesia Seri Kelompok Makanan Fermentasi dan Makanan yang Populer di Masyarakat (2017) karya Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc dkk., tempe gembus mengandung sejumlah gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Di antaranya yakni:
Protein sebesar 4 % Serat kasar 30,4 %. Kandungan serat pada tempe gembus memang tergolong cukup tinggi. Serat kasar yang mengalami fermentasi itu diyakini dapat memberikan keuntungan, yaitu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Wow, meskipun sederhana, dari ampas bekas tapi ternyata masih bisa berguna dan memberikan sebuah kebaikan, buat saya kenikmatan dan kenyang.

Jadi jangan takut kalau memang kita sedang jadi ampas, jadi sisa, cuma bahan yang murah, tidak dilirik bahkan karena dianggap tidak ada nilainya. Suara say pasti akan berubah, prosesnya nggak enak, tapi hasil akhirnya berharap jadi enak! Semoga "Tangan" yang menggoreng kita akan membawa kita pada proses perbaikan dan kebaikan. 

Salam kriuk!

Friday, April 2, 2021

Nasi Goreng Pertama Bulan Ini


1 April 2020

Menutup hari pertama bulan ini dengan memasak nasi goreng sendiri buat makan malam. Tidak ada April fool karena mungkin dengan masa pandemi ini semua orang sudah fool atau full? Whateverlah ya. Nasi dingin yang tidak termakan kemarin pas beli pecel ayam disimpan dikulkas, jadi saya diamkan sebentar kemudian mulailah menyiaokan semua perlengkapan, sambelnya, telor, irisan kubis sisa lalapan dan daun bawang. Masak semuanya dan hasilnya....kurang asin. Hahahaha, lupa kasih tambahan garamnya, tapi nggak papa, kata istri saya tetap enak kok.

Memanfaatkan yang ada saja buat menyenangkan eh mengenyangkan perut, selain nggak jajan lagi juga bisa berkreasi sesuai dengan selera saya. Kalau kalian masak dan makan apa buat hari pertama bulan ini?

Saturday, March 6, 2021

Pingsan


Pernah pingsan belum? Saya tiba-tiba tadi pagi pingsan, setelah menyeruput kopi saya menggerakkan kedua tangan kebelakang melakukan streching, entah bagaimana tiba-tiba saja gelap dan istri berteriak dari belakang rumah. Sesaat saya diam, dan istri sudah memangku kepala saya sambil memanggil nama. Saya masih mendengar dan baik-baik saja. Kemudian diberi minum air putih dan saya mulai duduk memenangkan diri. Entah kenapa dan apa penyebabnya saya nggak tahu. Hanya tersisa benjol dikepala belakang atas yang membentur lantai tadi lumayan sakit.

Semoga tidak apa-apa dan jadi kenapa-kenapa! Saya masih melanjutkan kemudian menyeruput kopi dan kemudian tidur-tiduran lagi. Kalau kalian pernah pink-sun nggak?

Friday, March 5, 2021

Kimpul


Kalau mertua bilang namanya kimpul, jaman almarhum papi mertua masih ada sering mengkonsumsi ini sebagai pengganti nasi. Sudah hampir seminggu beli ini nggak sempat memasaknya, siang tadi istri mengingatkan jangan sampai numbuh atau busuk nggak sempat dimakan, sayang buang-buang uang nantinya. Jadilah akhirnya saya bersihkan dan siapkan untuk direbus eh bukan dikukus maksudnya. Maksude hati buat cemilan sehabis hujan sore tadi, eh makan satu potong saja sudah lumayan mengganjal perut dengan didampingi menyeruput sisa kopi yang sudah dingin, buat saya sudah lengkap kenikmatannya.

Seseorang bernama Auguste Escoffier mengatakan, "hidangan terhebat sangat sederhana." Dan memang jarang bahkan kita menyadari dengan benar bahwa hal sederhana seperti sebuah kimpul atau ubi talas ini yang hanya dikukus ini hebat, ya sederhana dan hebat. Sederhana dalam mengolah dan menikmati, hebat dalam memberikan pelajaran. Sederhana dalam bentuk, hebat dalam kekuatan dan kandungannya. 

Tuesday, January 26, 2021

Januari hampir berakhir


"Tujuan tahun baru bukanlah bahwa kita harus memiliki tahun baru. Itu adalah bahwa kita harus memiliki jiwa baru." GK Chesterton

Banyak hal yang ingin dituliskan dan berkecamuk dalam pikiran tapi sampai hari ini tidak menemukan kesepakatan dan kesempatan. Jadilah dengan foto makan siang hari ini, sementara masih Work From Home, antara tahu dan telor dengan kuah pedas menghantarkan saya dalam coretan ini.

Tidak ada hubungannya memang antara foto dan quote yang saya comot buat pembuka tulisan, hubungannya cuma saya habis makan dan pengen nulis, terus teringat hampir berakhir bulan Januari di tahun yang baru ini tapi belum menghasilkan tulisan yang sedikit panjang. Tulisan pendek alias puisi bertebaran di twitter setiap hari, sepertinya memang lebih menantang setiap hari merangkai sajak dibandingkan menuliskan pengalaman dari sesuatu yang saya jalani. Well, eniwei sebelum Januari berakhir paling tidak saya sudah menulis hari ini.

Jiwa baru mungkin akan ikut menyeru dan memberi semangat untuk menyuarakan sedikit kenikmatan di antara kesusahan yang belum juga berakhir. 

Friday, January 1, 2021

Hai 2021


"Sungguh, kamu tidak akan buru-buru keluar dan tidak akan lari-lari berjalan, sebab TUHAN akan berjalan di depanmu, dan Allah Israel akan menjadi penutup barisanmu." Yesaya 52:12 (TB)

Akan jadi pengingat sepanjang tahun ini bahwa :
1. Tidak perlu terburu-buru
2. Tidak perlu berlari

Karena :
1. Tuhan akan berjalan didepanku (petunjuk didepan, mempersiapkan jalan, memimpin dan mendampingi perjalanan).
2. Tuhan akan menjadi penutup barisan (mengamankan, menjaga, menutup kemungkinan tidak baik).

Haleluya!