Monday, April 11, 2016

Kisah Semut dan Lalat

Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.

“Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar,” katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.

Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.

Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, “Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?” “Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita.”

Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, “Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?”

Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, “Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama.” Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada lebih serius, “Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini.”

Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda.

Source: fb kisah2 inspiratif

Thursday, April 7, 2016

Pengampunan

Pengampunan

Abraham Lincoln

Saat Abraham Lincoln (1809-1865) masih pengacara muda, ia sering berkonsultasi dengan pengacara lain tentang kasusnya. Suatu hari, ia duduk di ruang tunggu untuk menjumpai seorang pengacara senior. Tapi ketika tiba waktunya, pengacara itu hanya melihat Lincoln sekilas dan berteriak, “Apa yang dia lakukan di sini? Singkirkan dia! Aku tidak akan berurusan dengan seekor monyet kaku!”

Lincoln berpura-pura tidak mendengar, walaupun dia tahu kalau hinaan itu disengaja. Biarpun malu, dia tetap bersikap tenang. Kemudian ketika pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan. Namun pengacara yang telah menghina Lincoln dengan begitu kejamnya, ternyata bisa membela kliennya dengan brillian. Penanganannya atas kasus itu membuat Lincoln terpesona. Katanya dalam hati, “Nalarnya sangat bagus. Argumennya tepat dan sangat lengkap. Begitu tertata serta benar-benar dipersiapkan! Aku akan pulang dan lebih giat belajar hukum lagi.”

Waktu berlalu…

Lincoln menjadi presiden Amerika Serikat pada bulan Maret 1861. Di antara kritikus utamanya, terdapat Edwin M. Stanton, pengacara yang pernah menghinanya dan melukai hatinya begitu dalam. Namun Lincoln mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang. Ia tidak pernah lupa bahwa Stanton adalah pengacara berotak cerdas, yang amat dibutuhkan negaranya.

Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata, “Dia merupakan mutiara milik peradaban.”

Hanya seseorang yang berkarakter dan mau memaafkan seperti Lincoln, dapat bangkit & berhasil di atas penghinaan! Maka, jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bertindak. Pilih untuk tetap berbuat baik dan belajarlah memafkan. Jadikan “sampah” sebagai “pupuk” atau “bahan bakar” untuk maju—baik di lingkungan keluarga, kerja, atau tempat tinggal kita.

Source: fb kisah2 inspiratif

Wednesday, April 6, 2016

Palu Menghancurkan Kaca

"Palu Menghancurkan Kaca, Tetapi Palu Membentuk Baja."

Apa makna dari pepatah kuno diatas?

Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu/masalah menghantam, kita akan mudah putus asa, frustasi, kecewa, marah, dan jadi remuk redam. Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan. Kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.

Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. “Mental baja” adalah mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpitnya.

Mengapa demikian? Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa “masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik”. Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.

Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru!

Jika kita adalah “baja”, kita akan selalu melihat palu yang menghantam kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya jika kita “kaca” maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang akan menghancurkan kita.

Source: fb kisah2 inspiratif

Tuesday, April 5, 2016

Pengurus Kuda

Seorang bangsawan memilih 2 orang anak muda dari keluarga yang miskin untuk dipekerjakan. Yang tegap sebagai pengurus kuda. Yang kurus & kecil sebagai pengurus kambing.

Suatu ketika si tegap berkata kepada si kecil: "Hai sobat. Aku lebih besar & tua darimu. Mulai besok, kita bertukar tempat. Aku mengurus kambing. Kamu mengurus kuda. Awas kalau tidak mau! Aku habisi kamu!"

Sore hari, dengan galau & langkah gontai dia pulang ke rumah.

Melihat kegalauan anaknya, si ibu bertanya: "Nak, coba ceritakan ke ibu".

Si anak pun menceritakan peristiwa yg terjadi.

"Sungguh tidak adil kan, Bu. Dia mengancam & memaksa aku untuk mengurus kuda liar. Dia memilih kambing. Bagamana aku bisa mengejar-ngejar kuda yang begitu besar. Sungguh jelek nasibku".

Si ibu dengan senyum bijak berkata, "Nak. Pasti ada hikmahnya. Syukuri, hadapi & terima dengan besar hati. Jika kamu mampu belajar & kerja keras, pasti akan membuatmu menjadi kuat & bermanfaat untuk masa depanmu."

Sejak saat itu, si kurus dengan susah payah setiap hari bergelut dengan kuda-kuda yang besar & liar. Dari hari ke hari keahlian menguasai kuda-kuda pun membaik. Badannya berkembang menjadi tinggi, tegap & perkasa.

Suatu hari, pecah perang antar negara. Kerajaan membutuhkan prajurit pasukan berkuda. Si pemuda pun terpilih sebagai pemimpin pasukan berkuda karena kepiawaiannya mengendalikan kuda.

Di kemudian hari, si pemuda berhasil memimpin & memenangkan perang yang dipercayakan kepadanya & dikenal banyak orang karena kebesaran namanya.

Dia adalah pemimpin bangsa Mongol yang tersohor bernama: Genghis Khan.

==========

Tak jarang seseorang berteriak, mangaduh dan mengeluh kepada Tuhan mengapa membiarkan cobaan, halangan dan rintangan terjadi di dalam kehidupannya. Semua itu Tuhan ijinkan terjadi di dalam kehidupan Anda supaya Anda menjadi kuat dan siap untuk menerima berkat indah yang telah DIA sediakan untukmu.

Jalanilah semua yang harus anda jalani dan hadapi. Sertakan selalu Tuhan dalam setiap langkah kehidupan Anda. Mintalah bimbingan dan penyertaan Tuhan untuk dapat melalui semua yang harus Anda lalui untuk mencapai rencana indah yang Tuhan telah siapkan untukmu.

Mari songsong semua yang harus kita jalani dengan ucapan syukur dan semangat untuk menjalaninya

# Source: fb  888 Inspirasi Harian