Tuesday, April 2, 2024

Berkah Ramadhan


“Kebaikan adalah sinar matahari di mana kebajikan tumbuh.” – Robert Green Ingersoll

Teman-teman muslim yang akan merayakan Idul Fitri dan mereka yang bekerja biasanya sudah mulai mendapatkan THR di minggu -minggu ini. Kalau saya THRnya sih nanti akhir tahun saja. Meskipun saya kristen saya juga mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan di bulan puasa menjelang lebaran tahun ini.

Pagi ini mumpung lagi dirumah, biasa belanja ke warung sayur budhe langganan di depan kompleks bersama @liagreeber. Eh, sudah selesai belanja mau pulang pas lagi muter motor disamperin sama budhe sambil bawa tas kresek hitam kecil. Lalu sambil menyerahkan tas kresek itu budhe bilang, “maturnuwun yo mas, sudah banyak belanja di budhe.” “Nggih budhe, sami-sami!” Jawab saya. “Iya mas, sehat-sehat selalu ya.” Iya budhe, itu yang paling mahal, maturnuwun doanya.” Kami lanjut belanja yang lain dan pulang.

Sampai rumah, kami buka belanjaan termasuk tas kresek tadi, dan ternyata isinya daging. Iya daging banget, apa karena tadi kita ada pembicaraan kalau disini juga ada daging, nanti kalau Oma mau masak daging bisa kesini aja belanjanya gitu.

Kebaikan adalah kebaikan, entah apa pun musimnya, momentnya atau bahkan motifnya. Seseorang menuliskan seperti ini “Kebaikan yang tulus bukanlah tindakan biasa, melainkan anugerah keindahan yang langka.” Ya betul, kebaikan adalah keindahan.

Dari semuanya, tentu saja semua karena Dia. Tuhan baik.

Maturnuwun budhe, berkah dan lancar selalu jualannya 🌿

Wednesday, March 20, 2024

Buah Kelengkeng Hijau Dan Kisah Hari Ini


Siapa menyangka setelah keluar dari ruang rawat inap siang ini setelah menjenguk adik rohani yang sedang sakit demam berdarah dan tipes. Dia adalah seseorang sangat membantu proses panjang saya menghadapi masalah kesehatan dirumah sakit. Nah, saat saya sedang memfoto buah kelengkeng yang masih hijau yang pohonnya tumbuh disamping gedung rawat inap itu menjadi awal sebuah kesadaran bahwa Tuhan itu sungguh nyata menjalin sebuah cerita dan rencana dalam hidup saya, nyata adanya. Sambil menunggu angin yang tidak menggoyangkan buah-buah kelengkeng muda saat difoto, tiba-tiba ada seorang ibu yang ikut berkomentar, "nah kapan lagi kan ada pohon kelengkeng yang berbuah di rumah sakit." Kemudian dia juga mengambil telepon genggamnya dan mulai ikut mengabadikan buah kelengkengnya. 

Setelah berjalan beberapa langkah, istri saya memulai pembicaraan, "sepertinya aku kenal ibu-ibu itu? Kayaknya dia doktermu waktu kateter itu deh hon!" "Yah, aku lupa beneran lho, nggak bisa ingat sama sekali!" Jawab saya. Eh, tiba-tiba dia mendatangi ibu-ibu itu dan bertanya, "ibu dokter ya?" Dan sambil menengok dia pun menjawab, "iya betul...!" "Terima kasih dok!" Sahut istri saya. "Ah, senangnya aku udah ngomong terima kasih ke dokter itu, meski lupa siapa namanya ya, mengingatkan jasanya pernah menolong kamu sewaktu mau pasang ring jantung meski gagal"

Sambil berjalan kemudian saya bilang, "tahu nggak ini bukan sesuatu yang kebetulan, hari ini itu seperti memang sudah disiapkan begitu rupa sama Tuhan! Pagi ini sewaktu aku baca firman di mobil, pas banget yang dikatakan Mazmur 20:1a (FAYH) Pada masa kesulitanmu kiranya TUHAN menyertai engkau. Aku perkatakan dengan iman kalau ini jadi penuntun hari ini." 

Saya tidak mengira meskipun menunggu agak lama proses di rumah sakit baru buat cek jantung ternyata tidak seperti yang saya pikir dan takutkan. Semua berjalan lancar, dari pendaftaran, cek ekg, proses konsultasi yang menghasilkan keputusan yang baik sekali dengan dokter yang mau mendengar dan membantu, cek darah cepat, ambil obat dan bantuan kasir yang menjelaskan dengan baik.

Saya pikir, sepertinya akan terjadi proses kateterisasi dan mungkin sampai ct scan jantung. Dan terbayang memang ketakutan prosesnya gagal lagi. Hmmm...lebih dari sebulan saya berperang dengan pikiran dan perasaan sampai akhirnya hari ini berada di depan dokter. Sebelum sampai diparkiran, saya bilang ke istri saya, lucu ya Tuhan itu memang bikin sesuatu yang memang tidak tertebak, tidak ada yang kebetulan. Pertemuan dengan dokter yang membantu proses pemasangan ring jantung yang gagal hari ini juga bertemu dengan dokter baru yang memberikan keputusan tidak perlu melakukan proses kateterisasi, ct scan apalagi pasang ring seperti sebuah urutan yang sungguh diluar pemikiran saya. Mereka adalah orang-orang baik yang berjasa dalam proses kesehatan saya.

Kejadian saya hari ini bisa disebut kebetulan, bisa jadi karena tidak saya rencanakan, atau karena kejadian tersebut terjadi begitu tiba-tiba dan tidak bisa dipahami oleh akal budi. Ternyata saya belajar bahwa dalam perjalanan rohani ada istilah blessing in disguise atau rahmat yang tersembunyi. Yang jelas dan sebenarnya tidak ada kebetulan di dunia ini, sebab semuanya telah dirancang oleh Tuhan. Roma 8:28  menuliskan, "Tuhan turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikkan bagi mereka yang mengasihi Dia." Saya percaya di dalam keadaan apapun yang saya alami Tuhan tetap peduli dan Dia sangat tahu dengan apa yang saya lewati.

Buah kelengkeng hijau itu menjadi saksi!

Saturday, January 20, 2024

Rempeyek Kacang


Ibu penjual rempeyek ini selalu tersenyum setiap kali istriku datang ke mini market dimana dia jualan didepannya. Dia tahu karena sudah pasti akan dibeli dagangannya, dua pulih ribu dapat tiga bungkus. 

Malam ini berbeda, dia memberikan diskon, potongan harga, mungkin tidak seberapa, hanya dua ribu rupiah saja. Bukan besarnya nilai rupiah yang diberikan, namun kebaikan hati, ketulusan dan keinginan ya berbagi yang harus dihargai.

Ya memang, orang kecil dan susah, kadang merekalah yang lebih sering dan lebih mudah untuk berbagi. Lebih merasa berharga dan bahagia sepertinya karena tahu bagaimana rasanya tidak punya dan dihargai.

Saya sebenarnya lebih suka yang rempeyek teri, sudah dua kali seingat saya selalu nggak kebagian. Tapi rempeyek kacang juga gurih. Pas banget malam ini jadi teman menghabiskan tumis kangkung buatan Oma. 

Kebaikan itu hidup, hal kecil dan sederhana itu berarti. 

20/01/2023
20.30
Alfamidi Meruyung

Monday, January 1, 2024

Bertemu Bunga Mentimun Pagi Ini


Halo November,
Apa kabarmu? Senangnya pagi ini masih bisa berjualan tanpa alas kaki, menikmati bebatuan, tanah basah, lumpur dan juga menemukan hijau tanaman. Kebiasaan yang sejak saya terkena jantung koroner adalah berjalan kaki pagi hari tanpa alas kaki, earthing atau grounding buat anda yang mungkin pernah mendengar atau tahu hal yang saya lakukan ini.

Musim mungkin akan berganti, begitu juga perjalanan kehidupan. Teringat saya pernah menanam mentimun, dan didepanku, barusan bunga-bunga mentimun yang siap bertumbuh menjadi buah. Sebuah proses baru yang akan membutuhkan waktu, hingga panen tiba nanti.

Saat membaca firman setelah bangun tidur di Mazmur 130:1 (TB) Nyanyian ziarah. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!, betapa saya begitu dikuatkan, pemazmur yang dalam keadaan kesusahan tetap beeseru kepada Tuhan untuk meminta pertolongan. Saat melihat bagaimana pak tani yang menanam mentimun itu, mengolah tanah, menanti hujan, menahan air yang dari sungai supaya bisa mengalir, menyiangi rerumputan dan sampai nanti menunggu panen. Jelas bukan perkara yang sederhana, menunggu, ya menunggu hingga musim lelah berganti menjadi gairah.

Hari ini mungkin seperti yang lainnya, biasa saja, akan berlalu juga. Tapi menjalaninya dengan sudut pandang berbeda saya percaya akan membawa dampak yang berbeda. Hasilnya? Ah, tidak usah dipikirkan terlalu berat. Tuhan baik, hasilnya buat saya pasti baik .

Terima kasih Tuhan, saya masih sampai hari ini. Hari yang indah 🌿

Terima Kasih 2023


"Kalau misalnya ada rampok yang masuk kerumahku dan mereka nyari uang, aku cuma akan ketawa dan ikutan nyari bareng mereka." Kata-kata Topi

Saya nggak jadi beli topinya sih, bukan karena nggak suka, cuma karena warnanya biru. Eh, ada yang lain warna hitam, beda tulisannya, akhirnya itu yang saya pilih. Nah, kata-katanya lumayan nyelekit ya, nyinggung banget buat kaum rata-rata kayak saya, iya bener kebanyakan rata dompetnya, hahahaha! 

Tapi kata-kata di topi ini mengingatkan saya, bahwa kebahagiaan dan ukurannya tidak selalu harus dengan uang, meskipun jelas uang akan membantu kita buat bahagia juga. 

Saya hanya mau bersyukur di akhir tahun 2023, hari ini banyak hal yang tidak bisa dirampok, keluarga yang saya punya, kesehatan yang terus dipulihkan, pekerjaan sekaligus pelayanan yang baru, dan akan banyak lagi jika ditulis satu persatu. Perampok kebahagiaan yang bernama kuatir, takut, kecewa dan kesedihan lainnya tentu saja mencoba mengambil alih sukacita saya. “Bukan seberapa banyak yang kita punya, melainkan seberapa banyak yang kita nikmati, itulah yang membuat kebahagiaan.” begitu kata Charles Spurgeon. Dan selama masih bernyawa saya akan tetap memilih bahagia. 

Terima kasih 2023.

#dijalani #disyukuri #dinikmati #janganlupabahagia #bye2023 #thankyou2023 #selamattinggal2023 #terimakasih2023