Sunday, April 12, 2020

Bangun


Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Kisah ini tercatat di Markus 5:41-42, padahal sebelumnya Yesus ditertawakan orang banyak disitu, karena berkata bahwa anak itu tertidur bukan mati. Sementara sebelumnya anak kepala rumah ibadat ini sudah ditangisi oleh orang-orang disitu. Sewaktu dirumah ibadat, keluarga yang menyampaikan berita kematian itu meminta tidak usah lagi mengganggu Yesus, kematian sudah terjadi, tidak ada harapan lagi. Tapi yang terjadi selanjutnya adalah Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"


Beberapa hari yang lalu anak kami dirawat karena demam berdarah, malam pertama di rumah sakit meskipun sudah mendapatkan penangan dari rumah sakit ternyata terjadi penurunan trombosit yang lumayan, tadinya dia masih bisa tertawa karena dingin dan badannya gemetar menggigil, namun lama kelamaan getarannya tidak terkontrol, dia yang biasanya tenang kali ini ketakutan dan menangis, tidak bisa mengontrol gerakan badannya lagi yang naik turun diatas diatas kasur. Kami berdua harus menahan getarannya diatas badannya, memegang dan menggosok badan juga kakinya supaya hangat, hampir lima belas  menit kejadiannya dan rasanya sangat sedih dan juga takut. Lalu kita kontak perawat dan disuntikkan obat tambahan sampai akhirnya bisa tenang kembali. Yang ada dipikiran kami orang tua adalah bagaimana anak ini bisa cepat sembuh, bangun kembali dari tempat tidurnya sekarang. Tidak bisa membayangkan apa yang ada dipikiran kepala rumah ibadat yang mendengar anaknya mati dikisah diatas.

O.O Marden menulis seperti ini, “Tidak ada obat semanjur harapan, tidak ada pendorong sehebat harapan dan tidak ada tonikum sekuat mengharapkan sesuatu terjadi pada hari esok.” Ya begitulah yang kami punya hari-hari kemarin, tetap ada sampai hari ini. Hanya harapan yang terbaik, sembuh! Dan akhirnya kami mendapatkannya. Saya mendapatkan penguatan yang hebat dari ayat ini, "Tidak untuk selamanya orang miskin dilupakan; tidak untuk seterusnya orang sengsara tanpa harapan."
Mazmur 9:18 (BIMK). Sangat menguatkan dan memberikan pengharapan.

Dua hal yang Yesus katakan pada kepala rumah ibadat saat mendengar anaknya mati :
1. Jangan takut
2. Percaya saja
Syarat ini juga berlaku sekarang dalam menghadapi situasi kondisi yang sangat tidak nyaman, satu hal yang juga Yesus lakukan sebelum mengatakan hal diatas adalah tidak menghiraukan perkataan orang-orang yang negatif, perkataan yang tidak menolong dan bahkan mematikan.


Talita kum! Terimakasih Tuhan sudah membuat anak kami bangun. Membuat hidup kami bangun, membuat kami tidak takut dan percaya saja kepadaMu, bahwa hidup kami aman ditangani yang tepat. "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan," 1 Petrus 1:3

Selamat Paskah 2020
"Jangan takut, percaya saja"


No comments:

Post a Comment