Friday, May 22, 2020

CAKWE


Malam ini padahal saya sudah makan, cukup kenyang dan mengobati kepala pusing setelah lelah melewati percakapan panjang di henpon. Ternyata sudah jam delapam malam lebih, pantesan makin lapar. Selesai makan, Saya diminta untuk mendokumentasikan kegiatan Mami di dapur, ternyata sedang merealisasikan janjinya pada di Pumpkin mau membuat cemilan sederhana, dan diawalnya yang sedikit ragu karena adonannya terlihat lengket dan berbeda dengan yang ada ditutorial. Setelah menunggu satu jam lebih, akhirnya mulai juga dia, memipihkan adonan, memotong-motong adonan, memipihkan dengan sumpit dan kemudian menggorengnya. Beberapa bagian dan posisi sudah diabadikan difoto. Dan akhirnya, taaraaaaaa...akhirnya pas masih anget kita diminta mencicipi dan tentu saja pas makan harus difoto, buat konten Instagram kan harus terlihat okey ocey to? 

Hebat euy, berhasil lagi kali ini masaknya
 Puas banget wajahnya, dan tentu saja Saya juga senang ada cemilan lagi. Bicara soal keberhasilan, memang butuh usaha terus menerus, kalau gagal lagi? Ya udah nggak papa, coba lagi aja, kalau masih nggak bisa, ya wis ganti yang lain. Mungkin bukan bagian kita itu,nggak usah maksa tapi setidaknya sudah mencoba.

Sedikit cerita dibalik Cakwe, bahwa sebenarnya makanan ini adalah sebuah bentuk protes, Cakwe merupakan dialek Hokkian, yang artinya Hantu yang Digoreng merujuk simbolisme Qin Hui dan istrinya sebagai Perdana Menteri Kaisan Tan Gaozong. Di daerah asalnya sana di China, Saya nggak suka pakai kata tiongkok, Cakwe disebut dengan berbagai nama sesuai dengan dialek daerah masing-masing. Lebih lengkapnya gugling aja deh. Tapi memang ya keberhasilan dari Jenderal Yue Fie membuat iri Perdana Menteri Qin Hui, sampai dengan cara licik dan berbagai tuduhan, Yue Fie istrinya dan pengikutnya harus dihukum mati. Seorang pedagang makanan bernama Wang dan Li membuat adonan tepung berbentuk seperti manusia saling membelakangi, adonan itu digoreng dan mengambang dalam minyak panas, saat itulah mereka berteriak, "dijual Hui goreng!" Nah, kata Hui itu mengacu pada Perdana Menteri Qin Hui yang membuat Jenderal Yue dihukum mati. Gitu ceritanya, sedih sih ya, orang baik dan berhasil kadang memang harus kalah demi jabatan dan iri dari orang lain. Tapi jejaknya pasti akan tetap terjaga, dan itu terjadi pada Cakwe!

No comments:

Post a Comment