Saturday, January 21, 2017

Menikmati

"Maka aku boleh menikmati hidup di dunia ini, di dalam perlindungan TUHAN." Mazmur 116:9 (BIMK) 

Bagaimana kalau kita boleh memilih untuk mengakhiri hidup ini alias bunuh diri tanpa ada yang menghalangi bahkan ada yang membantu? Bisa jadi mungkin ini adalah satu-satunya institusi yang berani melakukan euthanasia atau membantu mengakhiri kehidupan seseorang dengan sukarela, namanya adalah SOARS (Society for Old Age Rational Suicide) didirikan pada 10 Desember 2010 yang berada di Swiss. Pensiunan dokter yang mendirikan klinik ini mengaku telah membantu kira-kira tiga ribu orang yang memilih mengakhiri hidupnya.

Kematian raja Saul adalah contoh dari bunuh diri atau euthanasia (1 Samuel 31:1-6). Saul tidak mau orang-orang Filistin menemukan dirinya tetap hidup. Dia tahu mereka akan menyiksa dia. Kemudian dia meminta pembawa senjatanya untuk membunuhnya. Tetapi ketika pembawa pedang itu menolak, Saul menjatuhkan dirinya ke atas pedangnya sendiri dan mati. Saul melakukan bunuh diri, dan dia melakukan itu supaya mencegah penderitaan. Dia membunuh dirinya sendiri dan itu adalah perbuatan dosa (Keluaran 20:13).

Sesungguhnya memang tidak mudah menjalani kehidupan, bahkan sebagian besar pasti merasakan kesusahan dan kesulitan. Namun demikian layakkah kita menyerah? Saya pikir tidak. Dan bersyukur juga menikmati kehidupan adalah salah satu cara merayakan kebaikan Tuhan, bagaimana Dia memberikan kesempatan dan tujuan untuk berada di dunia ini.

"Gunakan masa-masa indahmu untuk menjalani kehidupan sepenuhnya, setiap saat, setiap hari." - Marcia Weider

Monday, January 16, 2017

Sikap Pada "Lelucon"

"dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar" Kolose 1:11 (TB) 

Kisah ini sudah banyak di tulis ulang dan di ceritakan kembali karena nilai isinya yang bagus sekali. Diceritakan seorang bijaksana sering didatangi oleh banyak orang dengan keluhan yang sama. Ketika orang banyak berkumpul ditempatnya ia mulai menceritakan sebuah lelucon yang membuat semua orang tertawa terbahak-bahak. Sesaat kemudian ia menceritakan kisah lelucon yang sama dan hasilnya hanya beberapa orang saja tersenyum. Dan hingga ketiga kalinya dia masih saja menceritakan lelucon yang sama dan tidak ada satu orang pun yang datang tertawa bahkan tersenyum saja tidak. Lalu orang bijaksana ini berkat, "Kalian tidak bisa tertawa untuk sebuah lelucon yang sama yang aku ceritakan berulang kali. Bagaimana kalian bisa mengeluh untuk satu hal yang sama juga?"

Tanpa sadar kita sering berkeluh kesah dan mengulang-ulang sebuah masalah yang sama. Bisa jadi memang kita mengambil sebuah sikap yang bisa dibilang aneh, nyaman dengan kondisi yang susah namun enggan meninggalkannya atau tidak mau menyelesaikannya. Padahal sebenarnya kita bisa mengakhirinya dengan mengambil keputusan yang jelas, berhenti mengeluh dan berhenti bersikap menyebalkan! Haaah...mudah? Tentu saja tidak, namun selalu dengan bantuan Tuhan, bukan karena kuat dan gagah kita. Ayat ini berbicara dengan jelas dalam 1 Korintus 10:13 (BIMK) mengatakan, "Setiap cobaan yang Saudara alami adalah cobaan yang lazim dialami manusia. Tetapi Allah setia pada janji-Nya. Ia tidak akan membiarkan Saudara dicoba lebih daripada kesanggupanmu. Pada waktu Saudara ditimpa oleh cobaan, Ia akan memberi jalan kepadamu untuk menjadi kuat supaya Saudara dapat bertahan."

Kalau saya kurang bersyukur dan merasa sengsara dengan keluhan yang datang dalam bentuk masalah apapun berarti saya masih mengulang-ulang "lelucon" yang sama. Saya harus mengambil sikap, saya kuat dan bertahan karena Allah bersama saya dalam setiap cobaan.

"Satu-satunya ketidakmampuan dalam hidup adalah sikap yang menyebalkan." - Scott Hamilton

Friday, January 13, 2017

Menanggapi

"Tapi ada pula yang mati penuh kepahitan, tanpa pernah mengenyam kebahagiaan." Ayub 21:25 (BIMK) 

Pada tahun 1939 seorang berkebangsaan Spayol bernama Bartolome Marques mati di bunuh oleh kaum komunis. Namun dia meninggalkan sebuah surat yang berisi seperti ini, "Saya mohon kepada kalian supaya melakukan pembalasan dengan cara kristiani, dengan berupaya melakukan hal-hal yang baik bagi mereka yang melakukan hal-hal jahat terhadapku." Membalas hal yang tidak baik dengan hal yang tidak baik juga sepertinya sudah biasa, namun membalas tindakan yang tidak baik, yang jahat dengan kebaikan dan sikap yang bertolak belakang adalah sebuah bentuk balas dendam yang sangat ampuh. Membalikkan kenyataan yang salah menjadi benar dan bahkan bermanfaat.

Perkataan Yesus di dalam Lukas 6:27 (TB), "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;" menunjukkan dan mengajarkan bagaimana kita bersikap dan memberi dampak yang baik. Inilah bentuk pembalasan yang memperlihatkan perbedaan pada dunia. Rasul Petrus menuliskan seperti ini, "Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya."  1 Petrus 4:13 (TB). Sikap untuk tetal bersyukur, bersukacita dan bergembira meskipun dalam penderitaan adalah bentuk bagaimana menanggapi kehidupan ini dengan cara yang benar! Saya bersyukur boleh mempelajarinya. Amin!

"Sikap adalah sesuatu yang kecil, tapi berdampak besar." - Winston Churchill

Thursday, January 12, 2017

Setelah Masa Berkabung

"Burung berkicau setelah badai; mengapa manusia tidak boleh merasa sama bebasnya untuk menikmati apa pun yang tersisa bagi mereka?" - Rose F.Kennedy

"Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar." 1 Petrus 3:14 (TB)

Bagaimana rasanya setiap hari memimpin ibadah penguburan untuk 40-50 orang? Saya tidak bisa membayangkannya namun itulah yang dilakukan oleh seseorang bersama Martin Rinkart di sebuah kota bersama Eilenburg sekitar tahun 1637. Saat itu perang tengah berkecamuk dan kota itu dipenuhi oleh pengungsi yang kelaparan juga mereka yang menderita penyakit menular bahkan terjadi wabah sampar. Satu-satunya pendeta yang berani tinggal disana hanya dia seorang. Bahkan dia juga memimpin upacara penguburan anaknya sendiri. Namun di tengah kesulitan dan keadaan yang menyakitkan itu dia menulis sebuah doa untuk anak-anaknya yang kemudian menjadi lagu Kidung Jemaat berjudul "Sekarang Bersyukur"

Bagaimana mungkin seseorang bisa begitu kuat dan masih bisa bersyukur di saat menurut saya tidak mungkin melakukannya. Saya bisa mengerti mengapa Petrus di masa itu menuliskan penguatan dan semangat ini kepada jemaat di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia dan Bitinia (1 Petrus 1:1) karena mereka pun mengalami penderitaan ragani dan jiwani. Namun janji dari kebenaran firmanNya adalah bahwa hasil akhirnya adalah kebahagiaan. Sama seperti yang di rasakan oleh Paulus seperti yang dikatakannya di 2 Korintus 7:4 (TB), "Aku sangat berterus terang terhadap kamu; tetapi aku juga sangat memegahkan kamu. Dalam segala penderitaan kami aku sangat terhibur dan sukacitaku melimpah-limpah."

Mengamini bahwa kunci dari rasa syukur dan kebahagiaan Martin Rinkart, Petrus, Paulus dan bisa jadi saya dan anda juga seperti di ayat yang terkenal ini, 1 Korintus 13:13 (BIMK)  "Jadi, untuk saat ini ada tiga hal yang kita harus tetap lakukan: percaya, berharap dan saling mengasihi. Yang paling penting dari ketiganya itu ialah mengasihi orang-orang lain."

"Burung berkicau setelah badai; mengapa manusia tidak boleh merasa sama bebasnya untuk menikmati apa pun yang tersisa bagi mereka?" - Rose F.Kennedy

Monday, January 9, 2017

PITUTUR

Pagi-pagi dapat pesan Whatsapp dari ibu saya, demikian isinya :

"PITUTUR AWAL TAHUN "
_Wong Nrimo, Uripe Dowo_
_Wong Sabar, Rejekine Jembar_
_Wong Ngalah, Uripe bakal Berkah_

_Sopo sing Jujur, uripe Makmur_
_Sopo sing Suloyo, uripe Sengsoro_
_Sopo sing Sombong, amale bakal Kobong_
_Sopo sing Telaten, bakal Panen_

_Ojo podo Nggresulo, mundak gelis Tuwo_
_Sing wis Lungo, Lalekno_
_Sing durung Teko, Entenono_
_Sing wis Ono, Syukurono_

_*Iki pituture wong tuwo, ojo nganti lali, eling-elingono lan lakonono..*_

_*Sehat kuwi yen :*_
_Awake waras,_
_Nduwe beras,_
_Utange lunas,_
_Mangan enak.._
_Turu kepenak.._
_Ngibadah jenak.._
_Tonggo semanak.._
_Keluarga cedhak.._
_Bondo cemepak.._
_Suwargo mbukak.._
_Sedulur grapyak.._
_Ono panganan ora Cluthak.._
_Ketemu konco grapyak_
_Ora seneng nggetak-nggetak_
_Gaweane ora mung macak_
_Opo maneh mung mencak-mencak_
_Karo konco yo semanak_
_Omongane ora tau sengak_
_Di rungokke yo kepenak_

_*Wis yo, cukup semene wae sik, mengko nek kakean malah do ra nyandak...*_

Melatih Kebahagiaan

"Siapa tekun berbuat baik, akan hidup bahagia..." Amsal 11:19 (BIMK) 

The Power Of Half adalah judul sebuah buku yang di tulis oleh seorang remaja bernama Hannah Salwen dan juga ayahnya. Buku ini menceritakan bagaimana dirinya meyakinkan keluarganya untuk bersama-sama membuat sebuah perubahan yang baik bagi dunia. Dan yang akhirnya mereka lakukan adalah menjual rumah tempat tinggalnya dan kemudian tinggal di tempat yang lebih kecil, sementara hasil penjualannya disumbangkan untuk kegiatan kemanusiaan. Kisah ini mengajarkan bagaimana sebuah hubungan dapat membuat sebuah kebahagiaan yang tidak hanya dimiliki seorang remaja saja, namun juga keluarga dan bahkan memberi dampak kebahagiaan bagi orang lain yang mereka tidak kenal.

Berbuat kebaikan adalah salah satu cara melatih jiwa dan roh kita untuk berbagi, dan salah satu hasilnya adalah kebahagiaan. Mengapa demikian? Ada beberapa alasan yang saya meresapi dan menemukannya, di antaranya adalah:
1. "Kalau berbuat baik, upahnya ialah hidup bahagia..." Amsal 10:16 (BIMK) 
2. "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan." Matius 5:7 (TB) 
3. "Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." Kisah Para Rasul 20:35 (TB). Tiga alasan sederhana ini yang membuat saya bersemangat melatih kebahagiaan saya supaya orang lain boleh berbahagia juga.

"Kebahagiaan adalah perasaan yang harus dilatih, seperti biola." - John Lubbock

Teruslah Menjalaninya


"Dan kesusahan yang tidak seberapa ini, yang kami alami untuk sementara, akan menghasilkan bagi kami suatu kebahagiaan yang luar biasa dan abadi. Kebahagiaan itu jauh lebih besar kalau dibandingkan dengan kesusahan itu sendiri." 2 Korintus 4:17 (BIMK) 

Salah seorang wakil presiden Amerika Serikat pernah mengalami dan merasakan kesusahan yang berat dalam hidupnya. Pada tahun 1972, is kehilangan istri dan anaknya yang masih berusia satu tahun tewas dalam sebuah kecelakaan. Namun demikian dalam sebuah pidatonya is justru menyatakan sebuah penguatan kepada para keluarga yang kehilangan anggota kekuarganya dalam medan peperangan , jika ia bisa mengatasi rasa dukacitanya makan mereka pun pasti bisa juga melewatinya.

Salah satu kesusahan yang kita alami adalah kehilangan. Bisa jadi kehilangan anggota keluarga, kehilangan harta benda, kehilangan semangat dan kehilangan kepercayaan mungkin bisa terjadi. Yang pasti janji dari semua yang telah kita alami dalam setiap kesusahan yang terjadi ada kebahagiaan yang tersedia bahkan bukan semata kebahagiaan sementara didunia namun kebahagiaan kekal dan abadi.

"Yang di mata kita tampak sebagai kemalangan sering kali merupakan berkah terselubung." - Oscar Wilde


Sunday, January 8, 2017

Selalu Ada Keuntungannya

"Jika seorang menerima kekayaan dan harta benda dari Allah, dan ia diizinkan menikmati kekayaan itu, haruslah ia merasa bersyukur dan menikmati segala hasil kerjanya. Itu adalah juga pemberian Allah." Pengkhotbah 5:19 (BIMK)

Sebuah film yang berjudul "The Bucket List" menceritakan dua orang pasien yang bertemu di sebuah rumah sakit yang sama, mengalami kanker stadium akhir yang sama dan kemudian menjalin persahabatan. Salah seorang  dari mereka menuliskan daftar apa saja yang ingin dia lakukan sebelum ajal menjemputnya. Sahabatnya mengetahui hal itu kemudian memberikan jaminan membayar semua biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan semua impian yang dia tuliskan. Dan akhirnya mereka berdua mewujudkan mimpinya sebelum kematiannya datang dengan mengunjungi Taj Mahal, naik motor di atas tembok besar Cina, mendaki gunung Everest dan tempat-tempat lainnya.

Salah satu bagian yang terbaik yang Pengkhotbah ajarkan adalah bahwa kita diberikan kuasa untuk menikmati berbagai bentuk kekayaan yang ada dalam kehidupan kita. Tapi tidak semua kekayaan dalam hidup berwujud material, kebendaan dan berbagai macam bentuk. Menikmati keindahan alam, bisa bepergiaan ke berbagai tempat, menikmati kebersamaan dengan orang-orang terdekat dan terkasih adalah berkat kekayaan yang justru kadang di anggap sederhana. Jadi apakah keuntungannya dalam hidup ini bagi kita? Semuanya adalah keuntungan, bukan kerugian selama kita melihatnya dari sudut kuasa menikmati.

"Jika kita menghitung semua aset kita, kita selalu memperlihatkan keuntungannya." - Robert Quillen

Mustahil

Yesus memandang mereka lalu berkata, "Untuk manusia, itu mustahil! Tetapi untuk Allah, semua mungkin." Matius 19:26 (BIMK) 

Ketika menyapu halaman pagi itu saya menemukan sebuah kejadian yang cukup langka menurut saya. Buah ceri kersen yang jatuh dan menancap di pot kecil yang saya taruh di atas batu sebagai hiasan di depan rumah. Untuk sekian banyak buah yang matang di atas pohon dan kemudian jatuh begitu banyak setiap hari berapa banyakkah akan terjadi peluang seperti kejadian yang saya lihat pagi ini? Saya sendiri tidak tahu pastinya. Tapi untuk hal-hal di luar kendali kehidupan kita dan yang mustahil atau tidak mungkin terjadi itu bisa terjadi, dan hanya Tuhan saja yang mampu melakukannya.

Barangkali Tuhan mengajak saya belajar tentang sebuah ketidakmungkinan, kemustahilan itu adalah hal yang sebenarnya "biasa" menurut kacamata Surga. Bahwa apa yang tampaknya terlihat, atau kadang juga tidak begitu terlihat sekalipun bisa menunjukkan karya Tuhan. Bahkan hal sederhana pagi ini pun bisa membawa pada perenungan saya yang sangat mendalam, Dia masih dan terus akan membuat sebuah hal yang tampaknya mustahil menjadi mungkin.

Saya bersyukur di ajar untuk tetap melihat bahwa secara lahiriah dan yang terlihat banyak hal terjadi sekarang tampak tidak ada jalan keluar tapi Yesus berkata, " ... semua mungkin!" Jadi kalau buah ceri kersen itu bisa menancap di terbelah di pot, apalagi hidup saya, yang mustahil pasti menjadi mungkin.

"Musibah adalah peluang untuk mengendarai angin yang berbahaya." Pepatah Cina

Daftar Kehidupan Yang Indah

"Jangan mengira bahwa memiliki karier sama dengan menikmati kehidupan" - Hillary Clinton

Aah...saya bukan pendukung Hillary atau pun lawannya dalam pemilihan calon presiden Amerika. Saya hanya mengutip quote yang dia katakan dan membawa saya pada pengalaman hidup yang sedang saya jalani saat ini. Siapa yang tidak menginginkan karier dalam hidupnya, yaah...paling tidak sebagai guru taman kanak-kanak, saya sekarang bisa ada di posisi mengajar kelas TK A yang saya awali dari menjadi asisten guru selama kurang lebih dua setengah tahun.

Karir? Ehmm...tampaknya selama ini tidak terlalu, atau begitu menjadi pemikiran utama saya. Yang saya jalani selama ini adalah menikmati perjalanan menjadi seorang pengajar, memaksimalkan bakat saya di sela-sela mengajar dan membagikan apa yang saya bisa lakukan. Meniti karir seperti menaiki tangga menuju keatas? Ah, bisa jadi kalau saya mengawali dari asisten guru akan menjadi kepala sekolah atau mungkin suatu saat menjadi pemilik sekolah? (Saya aminkan saja bagian ini menjadi doa yang baik). Namun, hingga saat ini bagian menjadi "besar" tidaklah terlalu menarik saya, kenapa? Yaah...mungkin salah satunya adalah saya  terlalu menikmati kehidupan yang saya miliki sekarang. Menikmati...

Apakah kalau saya bilang menikmati berarti bahagia? Saya pernah menuliskannya menjadi sebuh kumpulan tulisan tujuh hari memilih bahagia, tapi dalam pembicaraan dengan teman-taman lama di grup messenger sosial media memberikan sebuah pencerahan yang baru lagi, bahwa menikmati hidup harusnya bahagia, dan bahagia yang sejati itu ada dalam keindahan hidup yang seperti ini:

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
Matius 5:3-12 (TB) 

Selamat berbahagia semuanya, berkarir ataupun tidak memiliki karir teruslah memilih untuk bahagia dan bersyukur!

Thursday, January 5, 2017

Yang Paling Penting

"Ketika dia diejek oleh lawannya dan disebarkan gosip bahwa dia adalah seorang satpam yang menjaga sekolahan, dia tidak mempedulikannya karena fokus dia adalah bagaimana supaya penjahat yang menyerang sekolahan dan ingin merebut sekolahan itu bisa dia halangin dan gagalkan rencananya."

Dia mengajarkan juga... Bahwa Untuk Fokus pada suatu Goal itu, tidak perlu pedulikan Orang Lain yang berkata apa... yang penting adalah hasil Akhirnya ketika Selesai...

"Ketika Dia Ditantang Oleh Lawan untuk memperebutkan Gelar Nomor 1 Pendekar Wing Chun, Dia Tidak bisa datang karena dia sedang menemani istrinya untuk berdansa bersama dan membahagiakan Istrinya yang sedang terkena kanker, dan telah divonis hidupnya sisa 6 bulan saja.
Karena tidak bisa datang dia dianggap kalah sebelum bertarung dan dia tidak memperdulikan hal tersebut"

Dia mengajarkan seberapa pentingpun nama Anda dikenal tidak ada artinya jika anda tidak bisa menjaga keluarga Anda dan tetap berada disamping Orang Yang Anda Cintai ketika sakit hingga detik terakhir dia meninggal....

Setelah itu istrinya meminta dia untuk bertanding terakhir kalinya sebelum dia meninggal,,, dan istrinya mengirimkan tantangan tersebut kelawannya.. dan akhirnya lawannya kalah dan mengakui kekalahannya...

Nama Terkenal bisa Anda cari... Tetapi tetap berada disamping orang yang Anda Cintai Ketika Sakit dan meninggal tidak Akan terulang dua kali...

IP MAN : " Yang paling penting adalah cinta kasih dari orang-orang yang mendampingi hidupmu."

Monday, January 2, 2017

keBAHAGIAan

Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan dari sawah sambil di guyur hujan. Tiba2 lewat sebuah motor didepan mereka, berkatalah si petani kepada istrinya, "Lihat bu, betapa bahagianya suami istri yg sedang naik motor itu.., meskipun kehujanan, tapi mereka bisa cepat sampai dirumah.., tidak seperti kita yg harus ber lelah2 untuk bisa sampai dirumah."

Sementara itu pengendara motor dan istrinya yg sedang berboncengan dibawah derasnya air hujan melihat sebuah mobil pick up lewat didepan mereka. Pengendara motor itu pun berkata kepada istrinya, "Lihat bu...betapa bahagianya orang yg naik mobil itu mereka tidak kebasahan seperti kita."

Didalam mobil pick up yg dikendarai sepasang suami istri terjadi perbincangan ketika mereka melihat sebuah mobil mewah lewat, "Lihat bu..., betapa bahagianya orang yg naik mobil bagus itu..., pasti nyaman dikendarai.., tidak seperti mobil kita yg sering mogok."

Pengendara mobil mewah itu seorang pria kaya,  ketika ia melihat sepasang suami istri yg berjalan sambil bergandengan tangan dibawah guyuran air hujan, pria kaya itu pun berkata dalam hati, "Oh betapa bahagianya suami istri itu...,
mereka dengan mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini..., sementata aku dan istriku TIDAK PERNAH PUNYA WAKTU untuk berduaan karena kesibukan masing-masing."

Kebahagiaan tidak akan pernah kita miliki, jika kita hanya melihat kebahagiaan milik orang lain, dan selalu membandingkan hidup kita dengan orang lain. Bersyukurlah senantiasa atas hidup ini, maka kita akan tahu dimana kebahagiaan berada.

"Carilah kebahagiaanmu pada TUHAN, Ia akan memuaskan keinginan hatimu." Mazmur 37:4 (BIMK)

Sunday, January 1, 2017

Berkat & Berhasil

Mazmur 90:17 (BIMK)  Ya TUHAN Allah kami, berkatilah kami, supaya segala pekerjaan kami berhasil.

Saya menyukai terjemahan dalam Bahasa Indonesia Masa Kini karena menurut saya lebih mudah memahani dan "merasakan" apa yang tertulis di dalamnya. Ayat pagi ini yang saya dapatkan adalah sebuah penguatan dan kepasrahan saya bahwa Tuhan sajalah sumber pekerjaan dan berkat yang akan menolong saya dalam melakukan tugas pekerjaan yang saya geluti sebagai sumber penghidupan.

Siapa yang tidak menyukai keberhasilan? Pasti semua orang menginginkannya. Bagaimana caranya supaya berhasil? Jelas terus berusaha, pantang menyerah, selalu belajar meskipun kadang gagal, semangat dan termotivasi untuk selalu semakin excellent. Yups..benar dan bagus semuanya. Hanya menurut saya, tanpa tingkat kepasrahan diri, merendahkan diri dan menyadari bahwa keberhasilan kita adalah berkat Tuhan dan karena Dia saja semuanya terjadi adalah hal yang utama dan penting. Dengan demikian kita mengerti bahwa bukan semata-mata "saya bisa" tapi "saya bisa dan berhasil karena DIA". Amin.

Bahkan Baru Berpikir Pun

"Waktu aku berpikir bahwa aku akan jatuh, kasih-Mu, TUHAN, membuat aku berdiri kukuh." Mazmur 94:18 (BIMK)

Bahkan baru dalam pemikiran saja Tuhan sudah hadir, mengerti dan mengetahuinya. Ke-Maha KuasaanNya yang ditunjukkannya pada saya pagi ini sangatlah menguatkan. Bisa saja meskipun semangat tahun baru masih begitu bergelora, namun jauh di dalam pemikiran kita tidaklah banyak orang tahu. Kejujuran kitalah yang menolong bahwa Dia tahu ketika kita berpikir akan jatuh, akan mengalami hal-hal yang mungkin tidak nyaman, sesuatu yang tidak mengenakkan kita mengetahui bahwa Allah peduli. Dengan kasih-Nya dia akan membuat kaki kita kukuh, kokoh, kuat dan kembali berdiri dengan tegak. Yang berarti bahwa kita dimampukan, bukan karena kekuatan dan kemampuan kita sendiri, hanya karena kebaikan dan kasih-Nya sajalah yang terwujudkan dalam kekuatan kita.