Sunday, March 13, 2016

Makan Malam Di Rumah Duka

Malam ini kami berdua berkunjung ke rumah duka di daerah Cijantung untuk memberikan simpati dan ucapan dukacita atas berpulangnya mama dari istri adiknya kakak ipar. Nah...susah kan ngejelasinnya? Ya pokoknya gitulah. Setiap kali datang di rumah duka itu selalu mengingatkan bahwa kapanpun, dimanapun, bagaimanapun kita bukanlah pemilik hidup kita sebenarnya, ada DIA yang berada diatas semua kehidupan dan yang menentukan hidup dan mati kita.

Namun bagian yang terbaik adalah bukan hanya merenung dan mengevaluasi kehidupan. Yang baik malam ini adalah bahwa saya pertama kali makan di rumah duka dengan menu ala Batak, asli pertama kali. Bukan berarti nggak pernah makan pas ada kedukaan, tapi ini beneran beda, hahahaha...di ajak kakak ipar langsung menuju tempat mengambil makan ala prasmanan, nasi, daging babi masak apa nggak tau namanya, ayam kentang bumbu kuning, ikan teri pedas, sayur daun singkong tumbuk. Wow...banget sih! Hahahahaha...secara saya yang orang jawa jarang-jarang lihat ada model yang seperti ini.

Bersyukurnya adalah kita berdua belum makan malam dari rumah. Kita pikir bisalah nanti setelah melayat mampir dulu makan, bisa milih banyak makanan di pinggir jalan Jakarta ini kan? Ternyata ini bagian berkat kita. Lumayan...ngirit! Mesakipun pulangnya nglewatin Martabak Bangka Asli Sonny yang sudah kira-kira setahunan (lebay dikit...) Nggak mampir buat beli. Ya sutralah....ini bisa buat sarapan atau bekal Abby besok sekolah.

Eniwei, selalu ada hal-hal yang bisa dipelajari dan diceritakan untuk terus mengingatkan bahwa ada waktu menikmati dan bersukacita, ada waktu susah dan bersedih juga!

"Lebih baik pergi ke rumah duka daripada ke tempat pesta. Sebab kita harus selalu mengenang bahwa maut menunggu setiap orang."
Pengkhotbah 7:2 (BIMK) 

No comments:

Post a Comment