Monday, May 22, 2017

Cabe Deh...

"... ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam"
Pengkhotbah 3:2 (TB)

Pagi tadi sambil memeriksa tanaman yang ada di belakang rumah, saya memastikan akhirnya telah selesai masa bakti salah satu pohon cabe yang kami miliki. Salah satu pohon cabe rawit yang hampir setahun ini tadinya hampir mati saya pindah ke belakang rumah dan akhirnya tumbuh dan berbuah lebat. Saya sempat sedikit berbagi dengan hasil buahnya, bahkan di saat harga cabe naik sampai 120 ribu kami makan sambel sampai kepedesan karena bisa dapat cabe rawit hasil sendiri tanpa harus beli.


Harusnya saya sedih ya karena apa yang saya usahakan selama ini jadi hilang. Tapi ini hanya salah satunya saja, masih ada beberaoa pohon cabe yang lain. Yah, memang hasilnya akan sedikit berkurang secara keseluruhan. Memang ada sedikit sedihnya juga, hahahahaha...soalnya dari di pindah dulu yang hampir mati, disiramin tiap hari karena berharap yang baik dan hingga bisa berselfie di depan pohonnya. Tapi sekarang sudah kering dan layu. Seperti perasaan saya yang baper kemarin sabtu, karena jarang-jarang lagi ngemsi mimpin acara kok bisa-bisanya mewek. Ah...melow yellow mellow juga saya. Gara-gara ditayangkan mengingatkan berbagai momen yang hampir 4 tahun di jalani di sekolah dimana saya bekerja sekarang. Mengingat anak-anak murid itu Tumbuh besar dan cepat dan ... Ah sudahlah. Saya sedih saja sekolah ini harus berakhir.


Ya mungkin memang tidak sama nasibnya dengan pohon cabe saya, tapi waktunya kali yang hampir saya. Cabe saya sudah selesai masa hidupnya, sekolah saya sudah pasti ditutup. Dan artinya masa bakti saya disana berakhir. Paling tidak saya pernah membagikan buah yang berguna disana...semoga. Saya percaya jika ada pohon baru yang tumbuh dan siap berubah, demikian juga pekerjaan saya. Semua ada waktunya...

No comments:

Post a Comment