Wednesday, June 14, 2017

"Lemesin Aja"

"Perubahan dimulai saat seseorang mengetahui langkah selanjutnya." 
(William Drayton)

Perubahan dimulai seperti membersihkan sebuah lemari:
1. Buka, buka hati dan pikiran untuk Tuhan bekerja
2. Bongkar, bongkar semua isi yang tidak berkenan kepada-Nya. Pisahkan kebaikan dan keburukan yang ada
3. Buang, Buang semua kepahitan, luka, kecewa, sakit hati dan penyesalan karena Tuhan menyiapkan ganti yang lebih baik meskipun kadang sekarang terlihat tidak baik!

Alan Cohen mengatakan seperti ini, "Dibutuhkan banyak keberanian untuk melepaskan keadaan yang akrab dan tampaknya aman, untuk merangkul hal baru. Tetapi tidak ada keamanan yang nyata dalam apa yang tidak lagi bermakna. Ada keamanan lebih dalam petualangan yang menarik, karena dalam gerakan ada kehidupan, dan dalam perubahan ada kekuatan."

Sama seperti yang Nuh alami dalam kehidupannya. Istilah yang lagi ngetrend itu "lemesin aja jangan dilawan", jadi Nuh hanya taat dan ikut apa yang Tuhan perintahkan padanya meskipun keadaan yang dia alami nggak enak. Perubahan yang baru yang nampaknya tidak terlihat nyata baiknya ada didepan mata. Namun keadaan yang tidak baik dibuatnya sebagai bentuk penyembahan. Nuh, menyembah dengan mengutamakan Tuhan – Kejadian 8:13-20.

Fakta bahwa hal pertama yang dilakukan Nuh setelah keluar dari bahtera dan mengalami masa-masa yang sulit dan ekstrem adalah mendirikan mezbah bagi Tuhan, menunjukkan bahwa Nuh adalah seorang penyembah sejati. Dalam ayat  sebelumnya tidak ditemukan perintah bahwa Allah menyuruh Nuh melakukannya, tapi sekalipun Allah tidak menyuruhnya, persembahan yang Nuh lakukan membawa efek yang sangat dahsyat. 

Musa menulis tentang hal itu dalam pimpinan Roh Kudus demikian: “Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam” – Kejadian 8:21-22.

Pertanyaan renungan:
Pernahkah Anda berada di lingkungan yang sulit untuk mengutamakan Tuhan? Apa yang Anda lakukan?

No comments:

Post a Comment