Thursday, December 8, 2022

Bekas Luka Di Kaki


Pagi tadi sewaktu jalan kaki saya bertemu dengan bapak-bapak kira-kira enam pulih tahunan usianya. Saat berpapasan hanya tersenyum saja, eh beberapa kali putaran akhirnya lihat-lihatan dan sambil nunjuk bekas luka dikaki, dia bertanya, "habis by pass ya?" "Oh, Iya, Pak! Saya Agustus kemarin Pak. Maaf, bapak kapan by pass-nya? Sembari saya tanya dan lihat bekas luka dikaki kanan dan kirinya. "Saya sudah tahun 2018 lalu, bapak masih muda kok udah by pass?" Sambil tersenyum saya jawab, "Iya, Pak saya sendiri juga bingung kok." "Apa gaya hidup kali ya dulu, atau pola makan?" Tanya dia lagi. "Ya, bisa jadi sih Pak, menumpuk bertahun-tahun ya. Kata dokter juga bisa ada sisi generatifnya gitu!" "Oh,Iya..Iya..betul, bisa jadi sih." Jawabnya, lalu kembali bertanya, "operasinya dimana? Kalau saya di Harapan Kita." "Saya di RSPAD Pak." "Oh, bagus-bagus. Yuk lanjut lagi ya..." Sambil melambaikan tangan, kami berpisah, melanjutkan lagi masing-masing rute dan target langkah hari ini.

Kalau yang sudah lebih berusia dari saya saja masih semangat untuk tetap sehat, apalagi saya. Dan sepertinya memang ketidaksengajaan kadang adalah bahasa yang Tuhan pakai untuk menyampaikan sesuatu, sepertinya khusus buat saya. "Mos, kamu kuat kok. Kamu bisa melaluinya, tenang saja, jalani saja. Nanti pas waktunya selesai pemulihannya akan terlihat hasilnya." 

Sembari pulang, menaiki jalur pematang ladang kecil di sisi jalan kompleks perumahan baru, sisa-sisa embun semalam masih menempel di dedaunan dan rumput, membahasakan kesejukan alam yang menunjukkan pada saya, hari boleh berganti, esok boleh berbeda, tapi kasihNya selalu turun, sama! 

No comments:

Post a Comment