Tuesday, June 3, 2014

Cara Mengasuh Tentukan Rasa Percaya Anak Balita kepada Orangtua

Kepada siapa anak Anda mengungkapkan pikiran dan perasaannya saat mengalami suatu peristiwa menyenangkan atau menyedihkan? Kepada Anda selaku orangtuanya atau kepada orang lain, pengasuh, kakek, nenek, teman, atau orangtua temannya?

Kalau anak tak segera datang kepada Anda selaku orangtuanya untuk mengekspresikan emosinya, tandanya kepercayaan anak terhadap orangtuanya tak terbangun dengan baik. Karenanya kepercayaan anak kepada orangtua perlu ditumbuhkan, oleh orangtua, sejak anak masih balita.

Pendiri Resourceful Parenting Indonesia, Dr Andyda Meliala, mengatakan rasa percaya anak adalah bekal penting agar di kemudian hari anak bisa berkomunikasi dengan baik kepada orangtuanya.

Menurutnya, rasa percaya ini dapat ditumbuhkan sedari dini, sejak masih bayi. Caranya, orangtua merespons kebutuhan bayi yang hanya bisa mereka sampaikan dengan menangis.

Umumnya ada tiga kebutuhan bayi, ia merasa lapar atau haus, bosan, atau popoknya basah. Bayi akan menangis jika merasakan salah satu atau ketiga hal tersebut. Kalau orangtua selalu merespons dengan berkomunikasi kepada bayi, lalu memenuhi kebutuhan bayi dengan tanggap, maka yang terjadi adalah orangtua tengah menumbuhkan rasa percaya anak kepadanya.

Orangtua yang tanggap memenuhi kebutuhan anak sejak bayi menumbuhkan rasa percaya, yang kemudian terkait dengan kepercayaan diri anak dan penghargaan anak terhadap dirinya sendiri.

"Anak perlu tahu kalau ia dicintai tanpa syarat," kata Andyda.

Terpenuhinya kebutuhan anak, terutama saat balita, dengan tanggapan cepat dari orangtuanya membuat anak merasa dicintai.

"Anak akan merasa berharga. Orangtua yang cepat tanggap merespons tangisan bayi misalnya, dan segera memenuhi kebutuhan bayi, tidak lantas membuat anak menjadi manja. Justru anak bisa mengatur dirinya di kemudian hari karena kebutuhannya selalu terpenuhi sejak bayi," tuturnya.

Kebiasaan orangtua yang tanggap memenuhi kebutuhan bayi juga membangun ikatan batin kuat antara orangtua dan anak. Ikatan inilah yang terus tumbuh hingga anak tumbuh besar. Hubungan yang kuat membuat anak akan selalu datang ke orangtuanya setiap kali mengalami masalah.

No comments:

Post a Comment