Penulis laris James Patterson bergabung dengan Duchess of Cornwall
dalam peluncuran kampanye mendorong lebih banyak ayah membacakan buku
untuk anak-anak mereka. Pasalnya, sebuah jajak pendapat yang dilakukan
yayasan membaca Booktrust mengungkapkan bahwa hanya satu dari delapan
ayah yang mau membacakan buku kepada anaknya.
"Jika saya bisa
membantu ayah-ayah yang lain untuk memahami peran mereka dalam membuat
buku dan membaca lebih penting dalam kehidupan anak-anak, saya akan
menjadi lelaki yang bahagia," kata Patterson.
Membaca, tambahnya bisa "membuka seluruh dunia kemungkinan bagi anak-anak mereka".
"Saya
percaya bahwa ayah memiliki peran yang besar untuk mendorong anak-anak
mereka untuk membaca," katanya saat peluncuran kampanye ayah membaca
yang diberi nama Booktrust's Get Dads Reading, di sebuah perpustakaan di
London.
Patterson sendiri mengaku mulai menulis buku anak-anak
sejak 2005 didorong oleh keinginan untuk membuat anak lelakinya sendiri
tertarik untuk membaca.
Penulis asal AS yang buku karyanya banyak
dipinjam di perpustakaan di Inggris ini terkenal dengan sejumlah
tulisannya seperti kisah detektif Alex Cross. Karya lainnya serial
Maximum Ride dan Daniel X menjadi buku laris dan disukai anak-anak serta
orang dewasa. Buku terbarunya dengan kisah tentang remaja di sekolah
menengah akan dirilis bulan depan di AS.
"Ini bukan tentang
membaca Charles Dickens atau Shakespeare, tetapi belajar untuk membaca
dengan kepercayaan diri - jika anda bisa melakukannya maka bisa membantu
anda di sekolah, kuliah dan pekerjaan," ungkapnya.
"Amerika ada
di depan dalam membuat anak mau membaca, Inggris tertinggal di belakang
Amerika - ada yang salah di sini," tambahnya kemudian.
'Peran perempuan'
Patterson
yang meraih penghargaan penulis buku anak-anak tahun 2010, telah
menjual sekitar 260 juta kopi bukunya di seluruh dunia. Novelis berusia
65 tahun ini juga membuat situs ReadKiddoRead untuk membantu ayah
mencari buku-buku yang menarik untuk dibacakan ke anaknya.
Jajak
pendapat Booktrust mengungkap bahwa hanya 13% ayah di Inggris yang mau
membacakan buku untuk anak-anak mereka. Seperempat responden beralasan
sibuk kerja membuat mereka tidak bisa membacakan buku untuk anak-anak
mereka.
Kajian lain yang dilakukan Institusi Pendidikan menyebut
banyak ayah yang memandang membaca buku merupakan peran seorang
perempuan.
"Hal yang paling penting bagi ayah untuk memahami
bahwa jika anak-anak melihat ayah mereka membaca, mereka terlihat lebih
menikmati diri mereka sendiri," kata Viv Bird, kepala eksekutif
Booktrust.
"Ada bukti bahwa anak laki-laki jauh tertinggal di
belakang anak perempuan dalam membaca - dan ini menekankan bahwa penting
bagi ayah untuk menjadi panutan bagi anak lelaki termasuk anak
perempuan mereka ketika membaca,'' tambah Viv Bird.
http://female.kompas.com
No comments:
Post a Comment