PBB merilis "Daftar Kebahagiaan Dunia". Dan meskipun negara-negara
peringkat teratas merupakan negara kaya, mereka yang berkumpul dalam
pertemuan puncak PBB di New York mengatakan bahwa negara yang kaya belum
tentu bahagia.
Pertemuan untuk meluncurkan laporan tersebut
pertama dicetuskan oleh Bhutan, negara kecil Himalaya yang 30 tahun lalu
membuat penelitian untuk mencari Kebahagiaan Bruto Nasional negaranya.
Menurut Majalah Time, Perdana Menteri Bhutan Lyonchhen Jigmi Y. Thinley, mendorong negara lain untuk melakukan hal yang sama.
"Tujuan
pembangunan adalah untuk menciptakan kondisi yang kondusif melalui
kebijakan publik, untuk mengejar tujuan akhir yakni kebahagiaan semua
warga negara," ujarnya dalam konferensi tersebut.
Ekonom Jeffery
Sachs, yang mengedit Laporan Kebahagiaan Dunia mengatakan kebahagiaan
dapat dicapai dari kesejahteraan ekonomi yang diukur dengan GNP.
"GNP
(Gross National Product/Produk Domestik Bruto) dengan sendirinya tidak
sama dengan kebahagiaan," kata Sachs pada konferensi tersebut, menurut
Time.
"A.S. telah mengalami tiga kali peningkatan GNP per kapita
sejak tahun 1960, namun jarum kebahagiaan tak juga beranjak.
Negara-negara lain telah mengejar dengan keuntungan yang jauh lebih
besar dari segi kebahagiaan, bahkan pada tingkat pendapatan per kapita
yang jauh lebih rendah."
Laporan ini mencatat bahwa faktor-faktor
sosial seperti kekuatan dukungan sosial, tidak adanya korupsi, dan
tingkat kebebasan pribadi, lebih penting daripada kekayaan.
Juga
terdapat sejumlah saran bagi pemerintah untuk meningkatkan kebahagiaan
masyarakat termasuk membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka, memperkuat
sistem sosial, melaksanakan kebijakan tenaga kerja secara aktif,
membatasi skala emisi gas rumah kaca, meningkatkan pelayanan kesehatan
mental, meningkatkan pelayanan kesehatan fisik, dan membantu menolak
hiper-komersialisme.
Berikut ini peringkat 10 besar negara paling bahagia:
1. Denmark
2. Finlandia
3. Norwegia
4. Belanda
5. Kanada
6. Swiss
7. Swedia
8. Selandia Baru
9. Australia
10. Irlandia
Amerika
Serikat berada di peringkat 11, sedangkan Inggris ada di posisi 18.
Posisi paling bontot, yaitu 156, diduduki oleh Togo.
Lalu
bagaimana dengan Indonesia? Negara kita ada di posisi nomor 83, jauh
berada di belakang Myanmar (peringkat 74), Thailand (peringkat 52),
Malaysia (peringkat 51), dan Singapura yang menjadi negara paling
bahagia di Asia Tenggara dengan peringkat 33.
No comments:
Post a Comment