Dapatkah tipe kepribadian seseorang mengungkap semua hal tentang
kesehatannya? Jawabannya adalah ya! Pasalnya, terdapat banyak bukti yang
mengindikasikan bahwa karakter dapat memengaruhi kualitas kesehatan
seseorang.
"Kepribadian merupakan hasil dari pengaruh gen dan
lingkungan. Dengan mengetahui Anda termasuk karakter mana bukan tidak
berarti akan mengidap sejenis penyakit tertentu seperti jantung
misalnya, tetapi setidaknya menjadi waspada akan risiko kesehatan,"
ungkap Dr Martin Hagger, pakar psikologi kesehatan dari Universitas
Nottingham dan Universitas Curtin, Australia.
Manfaat positif
lainnya, kata Hagger, Anda juga memeroleh kesempatan mengenal dan
menganalisis aspek yang kurang sehat dalam karakter Anda, seperti
kebiasaan merokok atau minum alkohol.
Berikut adalah beberapa tipe kepribadian seseorang beserta kondisi kesehatan yang biasa dikaitkan dengan karakternya :
1. Tipe Periang, Optimistis
Mereka
yang masuk kategori ini biasanya punya pandangan yang luas akan
kehidupan, tetapi mereka yang optimistis cenderung kelebihan berat
badan.
Para ahli dari Doshisha University di Kyoto, Jepang,
meneliti pria dan wanita obesitas yang sedang menjalani program
pelangsingan termasuk konseling, latihan olahraga dan pengaturan
nutrisi.
Peneliti menemukan, mereka yang pikirannya paling positif
justru mencatat penurunan berat badan paling sedikit. Diduga, dengan
melihat sisi terang membuat pasien tidak terlalu peduli akan berat
badannya dan selalu terjebak dalam godaan.
Sementara itu temuan
peneliti Universitas California AS menunjukkan, rasa percayaan diri
mengatasi kesulitan hidup serta kerelaan justru dapat memicu risiko
lebih besar. Hal ini juga dapat menjelaskan mengapa mereka berkarakter
periang relatif meninggal di usia muda.
Psikolog Dr Howard S.
Friedman menganalisa data lebih dari 1.500 anak usia 10 tahun dan
memantau perkembangannya hingga usia dewasa. "Mereka yang punya selera
humor saat anak-anak rata-rata berumur pendek dibandingkan mereka yang
kurang riang ." Riset lain di Universitas Stanford menemukan bahwa
anak-anak tipe periang memiliki kecenderungan melakoni hobi yang lebih
berisiko.
2. Tipe Cemas
Para ahli di
Universitas Descartes, Paris, dan Centre for Addiction and Mental
Health, Toronto, Kanada, menemukan mereka yang berkepribadian needy (terlalu berharap) lima kali berisiko mengidap masalah pencernaan seperti tukak lambung.
Orang yang dependen dan secara emosional kurang stabil juga cenderung merokok dan minum alkohol, punya kebiasaan makan
tidak teratur dan gangguan tidur. Semua kebiasaan itu dapat memicu
rata-rata produksi asam lambung menjadi tinggi sehingga memicu tukak
lambung.
Tingginya kadar hormom stres kortisol juga dapat memicu sakit kepala, jerawat dan infeksi kandung kemih.
Kabar
baiknya? Mereka yang bertipe cemas ini lebih banyak melakukan seks,
menurut sebuah penelitian dari Sheffield University, Inggris.
"Wanita
yang bermasalah neurotik cenderung punya lebih banyak pasangan untuk
hubungan jangka pendek, yang mengindikasikan adanya hubungan antara
gairah seks mereka dan kepribadian," Dr Virpi Lummaa, dari Departmen
Ilmu Tumbuhan dan Binatang di Inggris
Hal ini mungkin terjadi
karena ketakutan akan tidak menemukan orang yang tepat atau gagal
bereproduksi membuat mereka lebih sering melakukan hubungan seks dengan
lebih banyak pasangan.
3. Tipe Sensitif
Pria
yang tipenya cenderung seperti wanita — simpatik dan pengiba —
memiliki kadar stres yang lebih rendah dan berisiko lebih kecil
mengalami serangan jantung, menurut sebuah riset di Universitas Glasgow
Skotlandia.
Dalam riset itu, para pria diberikan nilai
‘maskulinitas’ dan ‘kewanitaan’ berdasarkan perilakunya seperti
kemampuan memimpin, keteladanan, agresi, pengambilan risiko, afeksi,
rasa belas kasih dan sensitivitas pada kebutuhan orang lain.
Penelitian
menemukan, kecenderungan atau risiko pria mengidap penyakit jantung
kronis mengalami penurunan seiring dengan nilai 'kewanitaan'. Para ahli
menyatakan, keterlibatan mereka dalam perasaan menyebabkan para pria
lebih dapat menyampaikan emosinya dan memeroleh dukungan termasuk
berkonsultasi ke dokter.
4. Tipe Argumentatif
Permusuhan (hostile)
dan perilaku agresif adalah salah satu kepribadian yang tidak sehat.
Dalam studi terhadap 448 wanita yang menjalani pusat skrining payudara
di Oncological Hospital of Kifissia, Athena, terungkap bahwa tipe
perempuan tipe hostile cenderung mengidap kanker payudara.
Penelitian
lain terhadap 61 pria yang mengidap kanker colon oleh ilmuwan di
Creighton University School of Medicine, Nebraska, menemukan
peningkatan risiko yang serupa. Diduga bahwa permusuhan dan amarah
menghambat efektivitas sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat tubuh
lebih rentan sakit.
Amarah juga memberi 50 persen peningkatan
risiko memburuknya kesehatan, kata peneliti dari Mount Sinai School of
Medicine di New York. Orang yang marah merespon stres dengan lebih
cepat dan kuat baik secara mental maupun fisilogis, sehingga meingkatkan
tensi darah dan detak jantung — menyebabkan kerusakan pada sistem
kardiovaskuler.
5. Tipe Ramah
Menurut riset
para ahli di Universitas Milan, pria berkepribadian ekstrovert berisiko
lebih rendah mengidap sakit jantung. Mereka juga tidak mudah terkena
infeksi dan lebih cepat pulih dari penyakit.
Hal ini terjadi
akibat menurunya hormon stres, pasalnya - para ekstrovert mampu
mengatasi ancaman terhadap dirinya dengan lebih baik. Dan jika mereka
merasa memiliki masalah kesehatan, mereka akan mengungkapkannya. Pria
yang ekstrovert juga cenderung punya lebih banyak anak.
6. Pemalu
Menurut
penelitian, mereka yang punya sifat pemalu 50 persen berisiko lebih
besar mengidap sakit jantung. Peneliti dari Universitas Northwestern
Chicago yang melakukan studi selama 30 tahun menyatakan hal ini
disebabkan para pemalu cenderung memilih hidupnya terlindungi sehingga
bila menemukan situasi baru menjadi lebih mudal stres.
Tipe pemalu
juga lebih rentan terhadap infeksi virus seperti selesma yang lebih
banyak dipicu akibat stres, menurut peneliti dari Universitas
California.
"Tampaknya orang yang sensitif menjadi mudah merespon
stres lebih kuat ketimbang mereka cuek," kata Bruce Naliboff salah
seorang peneliti.
7. Tipe Bodoh
Rendahnya
IQ berhubungan dengan risiko yang lebih besar mengalami kecemasan,
demensia dan gangguan stres pascatrauma, kata peneliti dari Universitas
Edinburgh.
Selain itu, riset yang dilakukan peneliti dari Harvard
School of Public Health terhadap anak-anak dengan IQ rendah
menemukan peningkatan risiko depresi dan skizofrenia.
Salah satu
teorinya sederhana : orang yang intelejensianya rendah butuh waktu lebih
lama memahami pentingnya hidup sehat. Rendahnya IQ anak juga mengancam
anak-anak menjadi rentan terhadap beberapa jenis gangguan mental.
8. Tipe 'Virtuous' (berbudi baik)
Seperti
yang diharapkan, mereka yang teliti akan menuai manfaat dari sisi
kesehatan, ungap penelitian dari University of Edinburgh and the Social
and Public Health Sciences Unit di Glasgow.
Mereka yang memiliki
tipe ini cenderung terhindar dari semua jenis penyakit seperti diabetes,
hernia, masalah tulang, strok bahkan Alzheimer
Hasil tinjauan
dari sekitar 190 riset menunjukkan bahwa orang yang teliti melakukan
perilaku konsisten yang mendukung kesehatan, seperti rutin berolahraga
dan diet makanan sehat.
No comments:
Post a Comment