Walau masih ada tekanan sosial kepada
kaum wanita untuk memiliki anak, tapi ternyata pria lebih merasa depresi
dan kesepian jika tak memiliki keturunan.
Paling tidak hal
tersebut terlihat dalam hasil survei di Inggris yang dipresentasikan
dalam pertemuan Asosiasi Sosiologi Inggris di London. Survei tersebut
dilakukan terhadap 27 pria dan 81 wanita yang tidak memiliki anak. Usia
para responden antara 20-66 tahun dan memiliki pekerjaan tetap.
Dalam
proporsi yang hampir sama, baik pria (59 persen) dan wanita (63 persen)
menjawab mereka menginginkan anak. Dari kelompok tersebut, separuh pria
mengatakan mereka merasa terisolasi karena belum menjadi orangtua.
Sementara pada wanita hanya seperempat yang mengatakan demikian.
Dibandingkan
dengan kaum wanita, para pria itu mengakui mereka lebih merasa cemburu
dengan orangtua lain. Mereka juga mengakui sedih, marah, dan depresi
karena tak memiliki anak.
"Hanya ada sedikit penelitian yang
meneliti tentang keinginan menjadi ayah di kalangan pria. Hasil survei
ini mengejutkan karena kaum wanita selama ini dianggap sebagai pihak
yang paling ingin punya anak dan lebih rentan mengalami emosi negatif
jika tak punya anak," kata Robin Hadley, dari United Kingdom's Keele
University.
Meski begitu dalam hal perasaan bersalah, ternyata
wanita mengungguli pria. Tak ada satupun pria yang disurvei itu merasa
bersalah karena tak punya keturunan. Sementara ada 16 persen wanita yang
merasakannya.
Dalam survei lain terhadap 125 orang yang sudah
menjadi orangtua, diketahui bahwa wanita yang sedang berusaha untuk
menambah anak cenderung lebih merasa marah, depresi, terisolasi, dan
merasa bersalah, dibandingkan pria jika mereka mengetahui tak bisa punya
anak lagi.
Tetapi pada kenyataannya tak semua orang dewasa yang
tak memiliki anak mengalami perasaan seperti yang digambarkan dalam
survei. Cukup banyak pasangan yang memutuskan untuk tak memiliki anak
baik karena alasan ingin mengejar karir atau alasan finansial.
Sebuah
studi tahun lalu menemukan bahwa wanita yang ingin punya anak tetapi
tidak bisa karena alasan medis atau gangguan kesuburan adalah pihak yang
paling merasa stres.
http://health.kompas.com
No comments:
Post a Comment