Tuesday, December 31, 2024

Mekar Di 2025


"Mekarlah seperti bunga, ungkapkan keindahan Anda sendiri." Debasish Mridha

Pagi ini menemukan bunga episcia di depan rumah mekar, baru berbunga pertama kali dan tepat di hari pertama tahun 2025. Sebelumnya saya menemukan bunga ini tinggal bagian kecil hampir mati karena di taruh di pot kecil dan jarang dapat perhatian seperti tanaman lainnya. Kira-kira sebulan lalu saya pindahkan ke pot lebih besar, dan ternyata cocok tumbuh makin besar dan mulai terlihat merambat. Senang sekali karena ternyata dapat tumbuh dengan baik dan akhirnya menyaksikan tumbuh bunganya.

Matshona Dhliwayo menuliskan , "Bunga tidak akan memenuhi takdirnya sampai mekar, dan bintang tidak akan memenuhi takdirnya sampai bersinar." Begitupun dengan kehidupan, saya yakin jika saya bisa sampai "mekar" sekarang mewarnai kehidupan saya dan (mungkin) orang lain sampai akhirnya layu, kering dan tergantikan dengan bunga baru, saya sangat bersyukur. Mungkin "mekar" saya cuma satu, tapi dari yang satu ini, berwarna dan indah mampu membagikan keceriaan di kebun kehidupan.

Berbicara tentang bagaimana tahun ini, 2025 akan berjalan dan dijalani, pagi ini lewat bunga episcia yang mekar saya teringat pernyataan Tuhan Yesus menyatakan dalam Lukas 12:27-31(TSI3), “Perhatikanlah bunga-bunga liar yang tumbuh tanpa bekerja dan tidak perlu membuat pakaiannya sendiri, karena Allah yang menjadikan bunga itu. Aku menegaskan kepadamu: Baju Raja Salomo yang paling mewah pun masih kalah indah dengan bunga itu. Dan kalau Allah memberi keindahan sedemikian rupa kepada tumbuhan liar, padahal tumbuhan itu hidup sebentar saja kemudian layu dan dibuang ke dalam api, maka yakinlah bahwa Dia pasti lebih memperhatikan kamu daripada tumbuhan itu. Dia juga akan menyediakan pakaian bagimu, hai kamu yang kurang percaya! 
“Jadi, janganlah kuatir tentang apa yang akan kamu makan atau minum. Semua hal itu selalu dikuatirkan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah. Tetapi Bapamu yang di surga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 
Hal yang harus kamu utamakan adalah hidup dengan cara yang sepatutnya sebagai warga kerajaan Allah, dan Dia akan memberikan juga semua yang kamu perlukan.” 

2025 akan berjalan dengan Sang Pemintal dan Penenun, akan bermekaran dengan indah bersama Tukang Kebun Kehidupan.

Wednesday, December 25, 2024

Janitor dan Pesan Natal


Di toilet pria CiTos, seorang janitor selalu mengingatkan para pengguna sebelum keluar untuk mengecek barangnya supaya tidak tertinggal, dan ditutup dengan ucapan terima kasih! Tidak banyak yang menjawabnya. 

Sebelum saya keluar, saya sempatkan melihat wajahnya, tersenyum dan bilang terima kasih banyak!

Saya pikir hadiah Natal sederhana di sore itu justru sebuah pelajaran sederhana dan berharga dari seorang janitor. Menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh semangat.

Saya belum, ya benar...saya belum sepenuhnya bisa melakukan semua tugas dan pekerjaan saya dengan baik dan penuh semangat. Semangat para malaikat mengabarkan kelahiran Mesias, semangat para gembala mencari dan menemukan kelahiran Sang Imanuel, semangat para Majus menemukan dan membersebahkan yang terbaik untuk Sang Raja Damai.

"Ada suka cita dalam bekerja karena kebahagiaan tidak akan pernah ada, kecuali pada keberhasilan saat kita telah mencapai sesuatu." begitu kata Henry Ford, dan saya pikir keberhasilan Janitor tadi adalah ketika setiap orang puas setelah buang hajat, aman tidak ada barang tertinggal dan ruangan toilet bersih dan nyaman. 

Citos, 25 Desember 2024
Sore ketika kebelet pipis

Ketika Yusuf Menjadi Bapak


"Silahkan Mas Yusuf dinikmati singkong rebusnya, maaf itu budhe  masih di dapur masak air buat kopinya. Gimana, rasanya sekarang jadi bapak?" Tanya Pakdhe tempat Yusuf dan Maria menginap malam itu. "Hmm, deg-deganlah Pakdhe, namanya juga pengalaman pertama, anak pertama dan spesial ini." Jawab Yusuf sembari menggigit singkong hangat di depannya, wajahnya masih terlihat lelah menunggu istrinya melahirkan, juga pegal kakinya belum tuntas diistirahatkan setelah perjalanan yang cukup lama dan jauh dari kampungnya sampai Bethlehem. Pandangannya melayang jauh, senyumnya tertahan melihat bayi dibungkus kain lampin dan ditaruh dipalungan itu. Masih teringat kata malaikat yang datang di mimpinya sembilan bulan yang lalu, "jangan takut...", Ah rasanya dunia sedang berubah dengan cepat. 

Tepukan dipundaknya menyadarkan lamunan, "Mas, ini kopinya ya, kalau mau ditambah gula ambil sendiri disini, maaf tadi budhe agak lama bikin airnya." "Oh, iya budhe nggak papa, sekalian mau ngerepotin boleh nggak dibikinin teh anget manis buat istri saya?" "Tenang mas Yusuf, sudah kok saya bikin buat mbak Maria ya, monggo dinikmati lagi singkongnya nggih?" Kemudian budhe berlalu dari hadapan Yusuf, keceriaannya memberi semangat tersendiri di malam dingin itu. Seruputan kopi ala budhe di Bethlehem malam itu menemani Yusuf mengencangkan tali iman percayanya, berdiri dan menghampiri istrinya, mengelus rambutnya dan memandang bayi dalam palungan itu, dia berkata kepada Maria, "kita bisa ya bu, kita bisa!" Dirapikan selimut usang yang dibawanya dari Nazaret menutupi tubuh Maria. 

Masih ada sedikit sisa kopi yang belum habis, Yusuf ambil kembali mengambil cangkirnya dan menyeruput, dalam hati dia berkata, "aku bakoh, malang-malang putung, rawe-rawe rantas!" Lalu menyelonjorkan kakinya dan kantuk mulai menghampiri. Hari ini dia menjadi bapak!

*Tulisan 3 tahun lalu

Sunday, December 22, 2024

Monyet di Kebun Jagung


Saya menemukan kisah ini di sebuah postingan di Facebook, sangat bagus menurut saya dan memberikan kesempatan untuk merefleksi diri. Berikut kisahnya.

Ketika monyet-monyet mendengar bahwa petani yang selalu mengusir mereka dari ladang jagung telah meninggal, mereka sangat senang sekali,  bergembira ria merayakannya dengan memakan jagung-jagung di ladang sembari berteriak kegirangan. Namun yang terjadi pada tahun berikutnya, tidak ada jagung sama sekali, ya betul, tidak ada satu tanaman jagung pun yang tumbuh. Saat itulah para monyet sadar dengan pahit bahwa petani yang mereka anggap musuh, petani yang selalu mengusir mereka ternyata dia  adalah orang yang menanam makanan mereka.

Hari ini, bisa jadi orang mungkin tidak menghargai tindakanmu, apa yang kamu lakukan, tapi percayalah, suatu saat nanti mereka akan mengakui pentingnya kamu ketika kamu tidak ada lagi!

Friday, October 4, 2024

Ada Yang Kurang


Hari ini test treadmill lagi, menguji kemampuan jantung apakah ditemukan sesuatu, terjadi perbaikan atau yang lain. Dan tentu saja, malam sebelumnya saya berusaha bisa tidur nyenyak, meskipun pasa kenyataannya awalnya susah karena lutut dua-duanya ngeri dan untungnya istru tercinta mengoleskan minyak dan memijitnya.

Pagi-pagi berangkat berdua naik motor ditemani anak perempuanku satu-satunya, datang masih sepi, dan tentu saja nunggu lumayan lama. Bahkan ketika masuk ruangaan treadmill juga masih nunggu dokter datang jadilah saya punya kesempatan selfie dulu. Kenangan lah ya, hehehehe! Dan ketika sudah selesai penjelasan dari perawatnya, tes dimulai, target 85% harus tercapai, bersyukur saya bisa melewatinya, meskipun di akhir bener-bener lumayan menguras nafas dan tenaga karena harus berlari. 

Hasilnya, langsung dibaca oleh dokter, dan masih ditemukan kondisi kekurangan oksigen di jantung. Entah karena satu pembuluh darah yang tidak bisa di by pass, masih atau makin tersumbat. Atau terjadi penyumbatan baru lagi, bisa di pembuluh by pass atau tempat lain. Dokter sarankan untuk scan atau kateter tapi saya punya history alergi kontras jantung, jadi akhirnya tetap diambil jalan biasa saja, minum obat! Ya minum obat, untuk tetap menjaga kekuatan, stabilitas dan kesehatan jantung saya.

Begitulah kura-kura, eh kira-kira cerita hari ini dirumah sakit. Lanjut kita pulang, mampir dulu ngopi di family mart, seperti biasa pesanan kita, kopi keluarga less sugar. Tuhan baik!

Monday, August 26, 2024

Capung Masuk Rumah


Banyak orang percaya bahwa capung yang masuk rumah membawa keberuntungan dan rezeki bagi penghuninya. Capung dianggap sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran. Begitu yang tertulis informasinya di internet. Entah ini benar atau tidak, mungkin memang lebih baik juga memilih mempercayai suatu hal yang baik datang dan terjadi kan? 

Capung merah tua, siang yang sangat menyengat tadi tiba-tiba saja masuk kedalam rumah. Terbang rendah lalu turun dan berhenti dibawah tembok. Hampir saja saya tangkap, ternyata Masih bisa meloloskan diri, mencari jalan keluar dan terbang kembali kesekitar depan rumah.

Bisa jadi Sang Pemilik alam sedang datang, dan menyatakan kalau kesuburan tanah ladang pekerjaan, kemakmuran yang berpihak dan keberuntungan sedang merangkul kami. Ya, bisa jadi! 

Thursday, August 15, 2024

Hari Ini Dua Tahun Lalu


Hari ini tanggal 15 Agustus, dua tahun yang lalu, kira-kira pada saat jam yang sama saya menulis ini, hampir jam tujuh malam saya baru saja keluar dari ruang operasi. Dalam keadaan masih tidak sadar, karena operasi besar yang dilakukan dari pagi jam sebelas kira-kiranya. 

Melihat bekas luka dada yang dibelah, bekas luka di kedua belah kaki bekas pembuluh darah yang diambil untuk operasi by pass jantung, saya selalu merasa diberkati. Saya masih hidup. 

Tadi siang di ruang kantor sempat terjadi pembicaraan dengan Mami Kunze, dia bilang kalau sepertinya mau sampai 90 tahun dengan kondisi yang sehat dan masih kuat. Saya tidak berani menjawab, sepertinya memang kalau secara fisik meskipun dia hampir 60tahun, saya nggak ada apa-apanya. Berjalan kaki 10 ribu langkah tiap hari, berenang 2000meter, dan masih berpuasa dengan kuat. Tapi pernyataannya melecut semangat saya, ya tentu saja, saya mau sehat, tidak tahu sampai kapan bisa tetap kuat dan setiap tahun akan mengingat kembali kebaikan dan berkat Tuhan yang terjadi.

Jika memang saya masih diberikan kesempatan untuk hidup dan berbagi, saya masih bisa menikmati kehidupan, rencanaNya masih terus berjalan. Saya yang akan menjalaninya, dengan bahagia!

Tuesday, April 2, 2024

Berkah Ramadhan


“Kebaikan adalah sinar matahari di mana kebajikan tumbuh.” – Robert Green Ingersoll

Teman-teman muslim yang akan merayakan Idul Fitri dan mereka yang bekerja biasanya sudah mulai mendapatkan THR di minggu -minggu ini. Kalau saya THRnya sih nanti akhir tahun saja. Meskipun saya kristen saya juga mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan di bulan puasa menjelang lebaran tahun ini.

Pagi ini mumpung lagi dirumah, biasa belanja ke warung sayur budhe langganan di depan kompleks bersama @liagreeber. Eh, sudah selesai belanja mau pulang pas lagi muter motor disamperin sama budhe sambil bawa tas kresek hitam kecil. Lalu sambil menyerahkan tas kresek itu budhe bilang, “maturnuwun yo mas, sudah banyak belanja di budhe.” “Nggih budhe, sami-sami!” Jawab saya. “Iya mas, sehat-sehat selalu ya.” Iya budhe, itu yang paling mahal, maturnuwun doanya.” Kami lanjut belanja yang lain dan pulang.

Sampai rumah, kami buka belanjaan termasuk tas kresek tadi, dan ternyata isinya daging. Iya daging banget, apa karena tadi kita ada pembicaraan kalau disini juga ada daging, nanti kalau Oma mau masak daging bisa kesini aja belanjanya gitu.

Kebaikan adalah kebaikan, entah apa pun musimnya, momentnya atau bahkan motifnya. Seseorang menuliskan seperti ini “Kebaikan yang tulus bukanlah tindakan biasa, melainkan anugerah keindahan yang langka.” Ya betul, kebaikan adalah keindahan.

Dari semuanya, tentu saja semua karena Dia. Tuhan baik.

Maturnuwun budhe, berkah dan lancar selalu jualannya 🌿

Wednesday, March 20, 2024

Buah Kelengkeng Hijau Dan Kisah Hari Ini


Siapa menyangka setelah keluar dari ruang rawat inap siang ini setelah menjenguk adik rohani yang sedang sakit demam berdarah dan tipes. Dia adalah seseorang sangat membantu proses panjang saya menghadapi masalah kesehatan dirumah sakit. Nah, saat saya sedang memfoto buah kelengkeng yang masih hijau yang pohonnya tumbuh disamping gedung rawat inap itu menjadi awal sebuah kesadaran bahwa Tuhan itu sungguh nyata menjalin sebuah cerita dan rencana dalam hidup saya, nyata adanya. Sambil menunggu angin yang tidak menggoyangkan buah-buah kelengkeng muda saat difoto, tiba-tiba ada seorang ibu yang ikut berkomentar, "nah kapan lagi kan ada pohon kelengkeng yang berbuah di rumah sakit." Kemudian dia juga mengambil telepon genggamnya dan mulai ikut mengabadikan buah kelengkengnya. 

Setelah berjalan beberapa langkah, istri saya memulai pembicaraan, "sepertinya aku kenal ibu-ibu itu? Kayaknya dia doktermu waktu kateter itu deh hon!" "Yah, aku lupa beneran lho, nggak bisa ingat sama sekali!" Jawab saya. Eh, tiba-tiba dia mendatangi ibu-ibu itu dan bertanya, "ibu dokter ya?" Dan sambil menengok dia pun menjawab, "iya betul...!" "Terima kasih dok!" Sahut istri saya. "Ah, senangnya aku udah ngomong terima kasih ke dokter itu, meski lupa siapa namanya ya, mengingatkan jasanya pernah menolong kamu sewaktu mau pasang ring jantung meski gagal"

Sambil berjalan kemudian saya bilang, "tahu nggak ini bukan sesuatu yang kebetulan, hari ini itu seperti memang sudah disiapkan begitu rupa sama Tuhan! Pagi ini sewaktu aku baca firman di mobil, pas banget yang dikatakan Mazmur 20:1a (FAYH) Pada masa kesulitanmu kiranya TUHAN menyertai engkau. Aku perkatakan dengan iman kalau ini jadi penuntun hari ini." 

Saya tidak mengira meskipun menunggu agak lama proses di rumah sakit baru buat cek jantung ternyata tidak seperti yang saya pikir dan takutkan. Semua berjalan lancar, dari pendaftaran, cek ekg, proses konsultasi yang menghasilkan keputusan yang baik sekali dengan dokter yang mau mendengar dan membantu, cek darah cepat, ambil obat dan bantuan kasir yang menjelaskan dengan baik.

Saya pikir, sepertinya akan terjadi proses kateterisasi dan mungkin sampai ct scan jantung. Dan terbayang memang ketakutan prosesnya gagal lagi. Hmmm...lebih dari sebulan saya berperang dengan pikiran dan perasaan sampai akhirnya hari ini berada di depan dokter. Sebelum sampai diparkiran, saya bilang ke istri saya, lucu ya Tuhan itu memang bikin sesuatu yang memang tidak tertebak, tidak ada yang kebetulan. Pertemuan dengan dokter yang membantu proses pemasangan ring jantung yang gagal hari ini juga bertemu dengan dokter baru yang memberikan keputusan tidak perlu melakukan proses kateterisasi, ct scan apalagi pasang ring seperti sebuah urutan yang sungguh diluar pemikiran saya. Mereka adalah orang-orang baik yang berjasa dalam proses kesehatan saya.

Kejadian saya hari ini bisa disebut kebetulan, bisa jadi karena tidak saya rencanakan, atau karena kejadian tersebut terjadi begitu tiba-tiba dan tidak bisa dipahami oleh akal budi. Ternyata saya belajar bahwa dalam perjalanan rohani ada istilah blessing in disguise atau rahmat yang tersembunyi. Yang jelas dan sebenarnya tidak ada kebetulan di dunia ini, sebab semuanya telah dirancang oleh Tuhan. Roma 8:28  menuliskan, "Tuhan turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikkan bagi mereka yang mengasihi Dia." Saya percaya di dalam keadaan apapun yang saya alami Tuhan tetap peduli dan Dia sangat tahu dengan apa yang saya lewati.

Buah kelengkeng hijau itu menjadi saksi!

Saturday, January 20, 2024

Rempeyek Kacang


Ibu penjual rempeyek ini selalu tersenyum setiap kali istriku datang ke mini market dimana dia jualan didepannya. Dia tahu karena sudah pasti akan dibeli dagangannya, dua pulih ribu dapat tiga bungkus. 

Malam ini berbeda, dia memberikan diskon, potongan harga, mungkin tidak seberapa, hanya dua ribu rupiah saja. Bukan besarnya nilai rupiah yang diberikan, namun kebaikan hati, ketulusan dan keinginan ya berbagi yang harus dihargai.

Ya memang, orang kecil dan susah, kadang merekalah yang lebih sering dan lebih mudah untuk berbagi. Lebih merasa berharga dan bahagia sepertinya karena tahu bagaimana rasanya tidak punya dan dihargai.

Saya sebenarnya lebih suka yang rempeyek teri, sudah dua kali seingat saya selalu nggak kebagian. Tapi rempeyek kacang juga gurih. Pas banget malam ini jadi teman menghabiskan tumis kangkung buatan Oma. 

Kebaikan itu hidup, hal kecil dan sederhana itu berarti. 

20/01/2023
20.30
Alfamidi Meruyung

Monday, January 1, 2024

Bertemu Bunga Mentimun Pagi Ini


Halo November,
Apa kabarmu? Senangnya pagi ini masih bisa berjualan tanpa alas kaki, menikmati bebatuan, tanah basah, lumpur dan juga menemukan hijau tanaman. Kebiasaan yang sejak saya terkena jantung koroner adalah berjalan kaki pagi hari tanpa alas kaki, earthing atau grounding buat anda yang mungkin pernah mendengar atau tahu hal yang saya lakukan ini.

Musim mungkin akan berganti, begitu juga perjalanan kehidupan. Teringat saya pernah menanam mentimun, dan didepanku, barusan bunga-bunga mentimun yang siap bertumbuh menjadi buah. Sebuah proses baru yang akan membutuhkan waktu, hingga panen tiba nanti.

Saat membaca firman setelah bangun tidur di Mazmur 130:1 (TB) Nyanyian ziarah. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!, betapa saya begitu dikuatkan, pemazmur yang dalam keadaan kesusahan tetap beeseru kepada Tuhan untuk meminta pertolongan. Saat melihat bagaimana pak tani yang menanam mentimun itu, mengolah tanah, menanti hujan, menahan air yang dari sungai supaya bisa mengalir, menyiangi rerumputan dan sampai nanti menunggu panen. Jelas bukan perkara yang sederhana, menunggu, ya menunggu hingga musim lelah berganti menjadi gairah.

Hari ini mungkin seperti yang lainnya, biasa saja, akan berlalu juga. Tapi menjalaninya dengan sudut pandang berbeda saya percaya akan membawa dampak yang berbeda. Hasilnya? Ah, tidak usah dipikirkan terlalu berat. Tuhan baik, hasilnya buat saya pasti baik .

Terima kasih Tuhan, saya masih sampai hari ini. Hari yang indah 🌿

Terima Kasih 2023


"Kalau misalnya ada rampok yang masuk kerumahku dan mereka nyari uang, aku cuma akan ketawa dan ikutan nyari bareng mereka." Kata-kata Topi

Saya nggak jadi beli topinya sih, bukan karena nggak suka, cuma karena warnanya biru. Eh, ada yang lain warna hitam, beda tulisannya, akhirnya itu yang saya pilih. Nah, kata-katanya lumayan nyelekit ya, nyinggung banget buat kaum rata-rata kayak saya, iya bener kebanyakan rata dompetnya, hahahaha! 

Tapi kata-kata di topi ini mengingatkan saya, bahwa kebahagiaan dan ukurannya tidak selalu harus dengan uang, meskipun jelas uang akan membantu kita buat bahagia juga. 

Saya hanya mau bersyukur di akhir tahun 2023, hari ini banyak hal yang tidak bisa dirampok, keluarga yang saya punya, kesehatan yang terus dipulihkan, pekerjaan sekaligus pelayanan yang baru, dan akan banyak lagi jika ditulis satu persatu. Perampok kebahagiaan yang bernama kuatir, takut, kecewa dan kesedihan lainnya tentu saja mencoba mengambil alih sukacita saya. “Bukan seberapa banyak yang kita punya, melainkan seberapa banyak yang kita nikmati, itulah yang membuat kebahagiaan.” begitu kata Charles Spurgeon. Dan selama masih bernyawa saya akan tetap memilih bahagia. 

Terima kasih 2023.

#dijalani #disyukuri #dinikmati #janganlupabahagia #bye2023 #thankyou2023 #selamattinggal2023 #terimakasih2023