"Bunga mengajarkan kita untuk bersabar, karena keindahan membutuhkan waktu untuk tumbuh."
Dua warna bunga mata kucing atau wishbone flower atau juga torenia di halaman depan mekar dengan indah. Satu berwarna ungu putih dan satu lagi pink putih. Dulu saya mendapatkan benihnya dari ibu saya, beberapa tahun lalu, ditabur di depan rumah dan akhirnya beranak pinak. Banyak yang sudah mati, dipindahkan, dicabut dan sebagainya, tapi ternyata selalu ada benih yang tersebar disekitar halaman dan mulailah bermunculan bibit-bibit yang baru. Bijinya yang sangat kecil jarang memang terlihat jelas, apalagi kalau sudah kering dan pecah dari kelopak bunganya. Memang bunganya tidak bertahan lama mekar, pohonnya selalu membutuhkan asupan air, kalau terlambat menyiram dengan cepat mereka layu dan bisa mati.
Sewaktu mengecek harganya dijual di marketplace dari ribuan sampai belasan ribu, tergantung besar kecil dan warnanya sepertinya. Lumayan juga ya kalau bisa dikembangkan dan dijual, tapi saya tidak berpikir kesana, untuk memelihara dan menikmati setiap hari di halaman depan rumah ini saja sudah menjadi kebahagiaan tersendiri buat saya. "Di mana bunga mekar, begitu pula harapan", begitu kata Lady Bird Johnson, mungkin itu juga yang membuat saya menulis hari ini, harapan akan selalu ada, mekar dan membawa keindahan. Pelajaran sederhana bagaimana bersabar dalam proses seperti proses mekarnya bunga menjadikan kita makin mengerti akan sebuah perjalanan dan juga penyertaan Sang Pemberi Warna bahwa dari hal kecil ini saja kita bisa melihat segala sesuatu ada dalam sebuah perencanaan semesta.
Tahun ini semoga harapannya akan membuat saya makin bertumbuh dalam proses, mekar berwarna dan mungkin lebih mewangi dalam kehidupan. Tidak harus menjadi rangkaian terpajang dalam keranjang atau hiasan. Paling tidak ada di kebun kehidupan sendiri saja sudah cukup. Cukup untuk mengenal Sang Tukang Kebun bekerja dengan hati dalam pertumbuhan saya.
No comments:
Post a Comment