Monday, January 6, 2025

PRB


"Sampai kamu menghargai diri sendiri, kamu tidak akan menghargai waktu. Sampai kamu menghargai waktu, kamu tidak akan melakukan apa pun dengannya." - M. Scott Peck

PRB disebutnya, sampai saya akhirnya menanyakan maksudnya atau singkatan apa itu pada perawat yang membantu saya di RS.Jantung Siloam Diagram. Ternyata maksudnya adalah Pasien Rawat Balik, yang artinya saya dikembalikan ke faskes 1 bpjs, sebuah klinik dimana saya terdaftar disana, untuk ambil obat saja antara enam sampai dua belas bula kedepan. 

Hari ini, setelah di cek EKG dan hasilnya bagus oleh dokter jantung yang biasa menangani saya, akhirnya saya hanya meneruskan untuk minum obat saja. Kecuali dengan kondisi khusus yang terjadi dan harus bertemu dengan dokter, saya boleh untuk datang konsultasi lagi. Tentu saja harapan saya kedepan tidak terjadi apa-apa lagi. Puas dan bersyukur selama perjalanan dua tahun lebih setelah operasi by pass jantung, perkembangan kesehatan saya semakin baik. Namun, tentu saja saya harus tetap harus menjaga kondisi tubuh saya dengan baik. 

"Begitu kamu menyadari bahwa kamu layak mendapatkan masa depan yang cerah, melepaskan masa lalu yang kelam adalah pilihan terbaik yang akan kamu buat". begitu kata Roy T. Bennett, dan meskipun membacanya mudah, melakukannya tentu saja tidak mudah. Pilihan melepaskan masa lalu itu sebuah proses, buat saya proses tiap hari untuk memilih bahwa hari ini yang diberikan, dijalani dan dinikmati adalah sebuah masa depan cerah. Begitulah harus melihatnya! Karena seperti nyatanya bahwa hidup adalah kesempatan. Kesempatan untuk hidup kembali, bukan sekedar jadi makhluk hidup!

Saya menyukai kata-kata dari Joel Osteen, seorang pendeta dan pembicara yang memberikan motivasi yang bagus, sebuah pernyataannya seperti ini, "Memilih untuk bersikap positif dan memiliki sikap bersyukur akan menentukan bagaimana kamu akan menjalani hidupmu." Ya, ini adalah tantangan bagi saya untuk selalu memulai setiap hari memilih hidup dengan sikap positif dan bersyukur!

Kiranya Allah menolong!

Friday, January 3, 2025

Doa Tukang Es Kopi


"Saya benar-benar percaya pada doa." - Shanice Williams

Berapa banyak anda mendengar kata-kata dari seorang, "saya akan berdoa untuk anda!" Mungkin ada, tapi bisa jadi tidak banyak. Mungkin hanya ungkapan untuk menyenangkan hati kita, belum tentu juga kita benar-benar disebutkan dalam doa mereka. Tapi saya percaya, bahwa benar-benar ada, banyak orang yang tulus hati dan penuh pengharapan mendoakan saya. 

Saya membuktikan kuasa doa itu, bagaimana saya kurang lebih dua tahun lalu melewati masa-masa kritis dan kekuatan doa itu nyata mengubah kenyataan menjadi kebaikan. Dan saya masih tetap percaya itu terjadi, masih percaya meskipun banyak yang tidak lagi kontak secara langsung, dalam hati, pikiran dan doa mereka masih menyebut nama saya.

"Doa adalah kekuatan terbesar manusia!"  begitu yang dikatakan W. Clement Stone, dan sehari setelah tahun baru penjual es kopi keliling yang saya beli dagangannya mendoakan dengan wajah ceria dan senyum tulus di depan pintu rumah sambil mengantar pesanan saya. "Semoga sukses dan dilancarkan semuanya ya pak, terima kasih banyak sudah ngelarisin dagangan saya, mudah-mudahan semuanya berkah!". Kata-katanya sederhana, tapi buat saya itu adalah kekuatan tulus yang nyata dari seseorang yang tidak saya kenal membagikan kebahagiaannya.

Sebuah pengingat hari ini, saya sudah berdoa buat siapa saja? Tuhan mampukan saya 🙏

Wednesday, January 1, 2025

Torenia Di Hari Kedua

 

"Bunga mengajarkan kita untuk bersabar, karena keindahan membutuhkan waktu untuk tumbuh."

Dua warna bunga mata kucing atau wishbone flower atau juga torenia di halaman depan mekar dengan indah. Satu berwarna ungu putih dan satu lagi pink putih. Dulu saya mendapatkan benihnya dari ibu saya, beberapa tahun lalu, ditabur di depan rumah dan akhirnya beranak pinak. Banyak yang sudah mati, dipindahkan, dicabut dan sebagainya, tapi ternyata selalu ada benih yang tersebar disekitar halaman dan mulailah bermunculan bibit-bibit yang baru. Bijinya yang sangat kecil jarang memang terlihat jelas, apalagi kalau sudah kering dan pecah dari kelopak bunganya. Memang bunganya tidak bertahan lama mekar, pohonnya selalu membutuhkan asupan air, kalau terlambat menyiram dengan cepat mereka layu dan bisa mati. 

Sewaktu mengecek harganya dijual di marketplace dari ribuan sampai belasan ribu, tergantung besar kecil dan warnanya sepertinya. Lumayan juga ya kalau bisa dikembangkan dan dijual, tapi saya tidak berpikir kesana, untuk memelihara dan menikmati setiap hari di halaman depan rumah ini saja sudah menjadi kebahagiaan tersendiri buat saya. "Di mana bunga mekar, begitu pula harapan", begitu kata Lady Bird Johnson, mungkin itu juga yang membuat saya menulis hari ini, harapan akan selalu ada, mekar dan membawa keindahan. Pelajaran sederhana bagaimana bersabar dalam proses seperti proses mekarnya bunga menjadikan kita makin mengerti akan sebuah perjalanan dan juga penyertaan Sang Pemberi Warna bahwa dari hal kecil ini saja kita bisa melihat segala sesuatu ada dalam sebuah perencanaan semesta.

Tahun ini semoga harapannya akan membuat saya makin bertumbuh dalam proses, mekar berwarna dan mungkin lebih mewangi dalam kehidupan. Tidak harus menjadi rangkaian terpajang dalam keranjang atau hiasan. Paling tidak ada di kebun kehidupan sendiri saja sudah cukup. Cukup untuk mengenal Sang Tukang Kebun bekerja dengan hati dalam pertumbuhan saya.