Jika Anda ingin anak selalu berkata jujur, cara terbaik bukan dengan memberikan ancaman atau hukuman jika mereka berbohong.
Kesimpulan itu didapat melalui penelitian yang melibatkan 372 anak
berusia antara 4-8 tahun. Para ahli menemukan bahwa anak tidak akan
berkata jujur jika mereka takut atau dihukum. Mereka justru akan memilih
untuk berbohong agar orang tua merasa senang sehingga mereka pun akan
merasa lega.
"Pokoknya, hukuman tidak akan membuat anak berkata jujur," kata kepala
penelitian Victoria Talwar dari McGill University, seperti dikutip dari Times of India.
"Faktanya, ancaman dan hukuman memiliki dampak yang justru tidak
diharapkan. Anak akan merasa takut untuk berkata jujur," katanya.
Dalam studi itu, tim peneliti menempatkan seorang anak di dalam sebuah
ruangan selama 1 menit bersama dengan mainan yang diletakkan di belakang
mereka. Anak-anak diminta untuk tidak berbalik atau mengintip mainan
tersebut.
Sebuah video kamera tersembunyi merekam perilaku mereka. Ketika para
ahli kembali, anak-anak ditanyakan apakah mereka mengintip atau tidak.
Ketika ditanya apakah mereka mengintip, 67% anak berbohong.
Peneliti menemukan anak yang lebih kecil cenderung berbohong untuk
membuat orang dewasa merasa senang, sedangkan anak yang berusia lebih
tua merasa harus jujur karena mereka sadar itu adalah tindakan yang
benar.
"Informasi ini sangat berguna bagi para orang tua dan tenaga pengajar
agar mendorong anak untuk senantiasa berkata jujur," kata Talwar. Studi
ini telah dipublikasikan dalam Journal of Experimental Child Psychology.
http://rona.metrotvnews.com
Tuesday, December 16, 2014
Friday, December 5, 2014
Stop Memuji Anak Terlalu Berlebih, Ini Dampaknya
Memuji anak memang suatu hal penting, tetapi ketika memuji anak
terlalu berlebih, hal ini malah akan berdampak buruk bagi mental dan
perkembangan anak. Berikut hal-hal yang dapat terjadi ketika orangtua
terlalu berlebihan saat menyanjung anak.
1. Memanipulasi anak
Pujian adalah ekspresi menggambarkan bersikap saat seseorang mencapai sesuatu sesuai kehendak masing-masing. Nah, jika Anda teralu banyak memuji, anak akan mengharapkan pujian atau sanjungan bukan hanya dari Anda, tetapi juga dari orang lain. Hal ini akan membuat mereka jadi arogan, atau malah sebaliknya kurang percaya diri jika tak ada yang memujinya.
2. Menurunkan minat
Sebuah penelitian menunjukan bahwa orang yang dipuji atas perbuatan yang dilakukannya, malah akan kekurangan minat pada hal itu. Teori ini juga berlaku pada anak-anak, jangan sampai pujian berlebih dari Anda malah membuatnya cepat puas dan mudah beralih perhatian sehingga menyebabkan mereka tidak fokus.
3. Berbunyi sarkasme
Salah-salah ketika Anda terlalu banyak memuji anak, ungkapan yang Anda berikan malah terdengar seperti sebuah sarkasme atau ejekan. Terutama bila anak merasa perbuatannya tak seharusnya dipuji, atau tak puas dengan hasil pekerjaanya. Berkata jujur jauh lebih baik untuk membangun semangat anak yang lebih positif.
4. Membebani anak
Studi terbaru mengungkapkan ketika anak dipuji saat melaksanakan sebuah tugas, ia malah akan mudah gagal karena beban psikologis yang dirasa untuk harus tampil sempurna dan memenuhi pujian yang telah diterima.
Namun, bukan berarti ayah dan ibu jadi pelit pujian pada anak. Intinya, berikan pujian dan sanjungan yang pantas serta tulus untuk si kecil. Dengan demikian, mereka juga jadi bisa membedakan mana prestasi yang benar-benar membanggakan dan mana yang tidak.
http://female.kompas.com
1. Memanipulasi anak
Pujian adalah ekspresi menggambarkan bersikap saat seseorang mencapai sesuatu sesuai kehendak masing-masing. Nah, jika Anda teralu banyak memuji, anak akan mengharapkan pujian atau sanjungan bukan hanya dari Anda, tetapi juga dari orang lain. Hal ini akan membuat mereka jadi arogan, atau malah sebaliknya kurang percaya diri jika tak ada yang memujinya.
2. Menurunkan minat
Sebuah penelitian menunjukan bahwa orang yang dipuji atas perbuatan yang dilakukannya, malah akan kekurangan minat pada hal itu. Teori ini juga berlaku pada anak-anak, jangan sampai pujian berlebih dari Anda malah membuatnya cepat puas dan mudah beralih perhatian sehingga menyebabkan mereka tidak fokus.
3. Berbunyi sarkasme
Salah-salah ketika Anda terlalu banyak memuji anak, ungkapan yang Anda berikan malah terdengar seperti sebuah sarkasme atau ejekan. Terutama bila anak merasa perbuatannya tak seharusnya dipuji, atau tak puas dengan hasil pekerjaanya. Berkata jujur jauh lebih baik untuk membangun semangat anak yang lebih positif.
4. Membebani anak
Studi terbaru mengungkapkan ketika anak dipuji saat melaksanakan sebuah tugas, ia malah akan mudah gagal karena beban psikologis yang dirasa untuk harus tampil sempurna dan memenuhi pujian yang telah diterima.
Namun, bukan berarti ayah dan ibu jadi pelit pujian pada anak. Intinya, berikan pujian dan sanjungan yang pantas serta tulus untuk si kecil. Dengan demikian, mereka juga jadi bisa membedakan mana prestasi yang benar-benar membanggakan dan mana yang tidak.
http://female.kompas.com
Subscribe to:
Posts (Atom)