“Kenangan
kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk.”
Amsal 10:7
Kurang
lebih dua minggu ini, anak saya selalu menyebut nama Opa-nya, kadang bercerita
atau berimajinasi bahwa dia bertemu,
bermain atau hal yang lainnya dengannya. Padahal sebenarnya yang terjadi adalah
anak saya sama sekali belum pernah bertemu dengan si Opa.
Ya,
Opa kembali pulang ke surga satu tahun sebelum kami menikah, itu berarti dua
tahu setelah Opa meninggal, anak saya baru lahir. Untuk mengenang dan
mengenalkan bahwa ada sosok seorang Opa memang kami menunjukkan foto dan
bercerita tentang Opa itu seperti apa kepada anak saya.
Hari
ini saya mengajaknya mengunjungi makam
Opa dan mengenalkan dengan bahasa anak-anak kalau Opa tidur di sini, ditemani
Tuhan Yesus. Anak saya kemudian menyahut,” kasihan ya Opa, meninggal...jadi
nggak bisa main sama Abby.” Dengan menunjukkan muka sedih seakan ia mengenal
dan dekat dengan Opa-nya.
Kenangan
kepada seseorang yang kita sayangi dan cintai selalu membangkitkan cerita yang
luar biasa, ada sebuah kekuatan dan kebanggaan, ada selalu cerita yang tidak
pernah habiss untuk kembali dibagikan. Dan, tugas kami adalah mengenalkan
bagian hidup terbaik yang diwariskan Opa kepada cucunya.
Catatan: 1 September 2012
No comments:
Post a Comment