Wednesday, April 2, 2025

Membandingkan


"Hal yang sering membuat kita tidak bersyukur adalah membandingkan diri sendiri dengan orang lain." - Deassy M. Destiani

Tiba-tiba tadi siang sembari saya memotong pagar tanaman depan rumah yang ujungnya beberapa bagian mulai tumbuh lagi dan tidak rata kok kepikiran sesuatu yang sepertinya sepele tapi agak mengganjal gitu, disaat liburan ini orang-orang bisa pulang kampung, jalan-jalan, staycation, atau setidaknya bepergian kok saya nggak. Ah, apa memang sedang muncul saja perasaan yang sedang gundah membandingkan apa yang orang lain bisa dengan apa yang tidak bisa saya lakukan.

Setelah selesai, lumayan panas, keringat membasahi kaos saya. Masuklah saya ke dalam rumah dan menyeruput sisa kopi saya tadi pagi yang masih ada, kemudian duduk istirahat sembari mengeringkan badan. Bunga mata kucing pink di depan rumah beberapa yang tersisa mulai bermunculan bunganya, saya teringat ada perkataan yang menyebutkan bahwa bunga tidak bersaing satu sama lain, mereka mekar dengan indahnya sendiri. Menghargai nikmat, keindahan hidup dan berkat sendiri tanpa melihat dan membandingkan dengan orang lain adalah pelajaran hebat buat saya hari ini.

"Nikmati hidupmu sendiri tanpa membandingkannya dengan kehidupan orang lain." Begitu kata Marquis de Condorcet, kalau bahasa gaulnya mungkin "Being content" berarti merasa puas, senang, dan tenang dengan apa yang dimiliki atau dialami, tanpa merasa perlu lebih banyak atau menginginkan sesuatu yang lain. Ah, bisa jadi perasaan dan pikiran ini terjadi karena saya kepanasan diluar, kurang minum air putih dan lapar karena jam buka puasa intermittent fasting belum pas untuk makan. Yah, namanya juga manusia ya, nggak melulu pikirannya tenang, aman dan nyaman, kadang juga agak sedikit belok, sedikit aja sih..hehehehe!

Bau ayam dengan bumbu yang baru dipesan istri saya dan sedang dipanggang mengalihkan pikiran saya, yes ... sepertinya makan siang akan lebih nikmat hari ini!

Monday, March 31, 2025

Istirahat


"Meski penting bagi kita untuk menjadi warga negara yang produktif dan meluangkan waktu untuk bekerja, mungkin kita perlu lebih menghargai pentingnya waktu senggang dan relaksasi." - Sage Wilcox

Kemarin pagi masih masuk kerja, saya menyempatkan mampir warung kopi pinggir jalan diantara gedung-gedung tinggi Jakarta. Sambil duduk di kursi dan meja ala kadarnya, didepan saya tertidur dengan nyenyak seorang bapak ojek online. Sangat terlihat lelah dan bisa dengan tenang tanpa terganggu dengan orang-orang yang datang dan pergi ngopi pagi itu. Mungkin semalaman dia mencoba peruntungan hingga lelah tak tertahan jadi baru bisa tertidur menjelang pagi.

Saya bersyukur tidak harus bergulat dengan waktu dan keranya jalanan Jakarta. Ya, saya tahu setiap orang punya kesempatan dan bagian masing-masing untuk rejeki, berkatnya yang bisa dinikmati setiap hari. Dan hari ini, hari terakhir bulan Maret saya bisa menikmati kebahagiaan kecil. Bangun siang dengan tanpa gangguan. Sederhana saja tapi sangat berharga. Kenapa? Karena beberapa waktu memang sangat susah tidur buat saya, nyeri-nyeri disekitar lutut sangat mengganggu sehingga jam tidur saya sangat kacau...bukan karena meletus balon hijau kok, hehehe! Kurang tidur memang sangat mengganggu!

"Istirahatlah saat kamu lelah. Segarkan dan perbarui dirimu, tubuhmu, pikiranmu, jiwamu. Lalu kembali bekerja." Begitu kata Ralph Marston, dan itu memang benar adanya. Penting untuk istirahat demi kesegaran tubuh dan jiwa. Ditengah badai lautan yang menyerang murid-muridnya, Markus menuliskan bahwa Yesus tertidur di buritan kapal dengan kepalanya di atas bantal. Ditengah badai kehidupan dan kesulitan ini, kita tetap butuh tidur, istirahat dan tenang. Istirahat adalah anugerah. Istirahat adalah mekanisme yang dirancang untuk membawa kita ke tempat yang berkembang dalam rencana Tuhan.

Selamat berlibur, selamat beristirahat!

Monday, March 17, 2025

Inspirasi Kesembuhan


Berikut beberapa inspirasi dari kisah orang buta sejak lahir yang disembuhkan Yesus dari Yohanes 9:

1. *Kuasa Allah tidak terbatas*: Yesus menyembuhkan orang buta sejak lahir, menunjukkan bahwa kuasa Allah tidak terbatas dan dapat melakukan hal-hal yang tampaknya mustahil bagi manusia.

2. *Iman dan kepercayaan*: Orang buta tersebut menunjukkan iman dan kepercayaan yang kuat kepada Yesus, sehingga ia dapat disembuhkan. Ini mengingatkan kita tentang pentingnya iman dan kepercayaan dalam hidup kita.

3. *Penglihatan spiritual*: Yesus tidak hanya menyembuhkan penglihatan fisik orang buta, tetapi juga membukakan penglihatan spiritualnya. Ini mengingatkan kita tentang pentingnya memiliki penglihatan spiritual yang jelas dalam hidup kita.

4. *Kasih sayang dan belas kasihan*: Yesus menunjukkan kasih sayang dan belas kasihan yang besar kepada orang buta tersebut, sehingga ia dapat disembuhkan. Ini mengingatkan kita tentang pentingnya menunjukkan kasih sayang dan belas kasihan kepada orang lain.

5. *Panggilan untuk menjadi saksi*: Orang buta tersebut menjadi saksi tentang kuasa Yesus dan kebaikan-Nya. Ini mengingatkan kita tentang panggilan kita untuk menjadi saksi tentang Yesus dan kebaikan-Nya dalam hidup kita.