Seseorang yang memiliki faktor risiko
tinggi serangan jantung dan stroke, bila marah, bisa meningkatkan risiko
serangan jantung lima kali lipat, dan stroke hingga tiga kali lipat.
Peneliti
Amerika Serikat yang menelusuri literatur medis mengatakan kemarahan
kerap mendahului serangan jantung dan bisa meSeseorang yang memiliki faktor risiko
tinggi serangan jantung dan stroke, bila marah, bisa meningkatkan risiko
serangan jantung lima kali lipat, dan stroke hingga tiga kali lipat.
Peneliti
Amerika Serikat yang menelusuri literatur medis mengatakan kemarahan
kerap mendahului serangan jantung dan bisa menjadi pemicu. Para peneliti
menggunakan data dari sembilan studi dan melibatkan responden ribuan
orang.
Mereka mengidentifikasi bahwa orang yang berisiko tinggi
tersebut berada dalam periode berbahaya sekitar dua jam setelah
meluapkan kemarahan. Artinya, dua jam pertama setelah seseorang
meluapkan kemarahan, risiko serangan jantung dan stroke meningkat.
Namun
mereka mengatakan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
memahami kaitan marah dengan risiko serangan jantung dan stroke.
Penelitian lanjutan juga diperlukan untuk menemukan strategi melawan
stres dan menghindarkan serangan jantung.
Sekolah Kesehatan
Masyarakat Harvard mengatakan, orang yang marah satu kali dalam satu
bulan memiliki risiko serangan jantung rendah.
Temperamen tinggi
berdampak terhadap kesehatan seseorang secara kumulatif. Semakin sering
seseorang tersebut marah maka risiko mengalami serangan jantung dan
stroke semakin tinggi. njadi pemicu. Para peneliti
menggunakan data dari sembilan studi dan melibatkan responden ribuan
orang.
Mereka mengidentifikasi bahwa orang yang berisiko tinggi
tersebut berada dalam periode berbahaya sekitar dua jam setelah
meluapkan kemarahan. Artinya, dua jam pertama setelah seseorang
meluapkan kemarahan, risiko serangan jantung dan stroke meningkat.
Namun
mereka mengatakan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
memahami kaitan marah dengan risiko serangan jantung dan stroke.
Penelitian lanjutan juga diperlukan untuk menemukan strategi melawan
stres dan menghindarkan serangan jantung.
Sekolah Kesehatan
Masyarakat Harvard mengatakan, orang yang marah satu kali dalam satu
bulan memiliki risiko serangan jantung rendah.
Temperamen tinggi
berdampak terhadap kesehatan seseorang secara kumulatif. Semakin sering
seseorang tersebut marah maka risiko mengalami serangan jantung dan
stroke semakin tinggi.
http://health.kompas.com