Friday, August 31, 2012
UKURAN?
Biji sesawi, bentuknya bundar, berdiameter 1-2 milimeter. Jika benih kecil ini ditanam maka ia akan tumbuh menjadi tanaman yang paling besar di ladang, bahkan burung pun dapat bersarang di cabang-cabangnya. Kisahnya tertulis di Matius 13:31-32.
Biji sesawi juga mengajarkan tentang prinsip Kerajaan Allah. Ukuran bukanlah penentu segalanya. Allah tidak di batasi oleh ukuran, sumber daya, bahkan setiap kualitas yang kita punya.
Segala permulaan dimulai dari yang kecil.
salah satu terjemahan mengatakan, "Jangan meremehkan permulaan yang kecil ini, karena Tuhan bersukacita melihat pekerjaan dimulai, melihat batu penjuru sudah di tangan Zerubabel" Zakharia 4:10 NLT.
Tampaknya semua terlihat kecil sekarang, namun jika Tuhan menyukai permulaan yang kecil, mengapa saya tidak?
Wednesday, August 29, 2012
BAKSO MAS GONDRONG
“aku mau bersyukur kepada-Mu di antara
bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa”
Mazmur 57:10
Saya bukan penyuka makanan dari daging
berbentuk bola-bola dan berkuah ini, makan sih oke, tapi bukan yang benar-benar
seorang penggila bakso. Sudah banyak saya mencoba makanan satu ini, dari yang
dipinggir jalan sampai yang ada di mal-mal. Dari yang bermerk ‘asli solo’ atau ‘asli
wonogiri’ sampai yang bermerk ‘lapangan tembak’ dan lain-lain saya pernah
mencobanya. Ngakunya bukan penyuka ya, ternyata daftar tempat makannya banyak
juga.
Yang satu ini memang beda, sejak kami
pindah kontrakan kami belum pernah mencoba bakso yang ada dekat rumah ini. Akhirnya
beberapa teman mencoba dan merasakan kalau bakso yan satu ini
rasanya memang enak dan berbeda, apa rahasianya ya? Sampai akhirnya saya bisa
berbincang dengan yang punya, Mas Gondrong terkenalnya, karena rambutnya memang
gondrong J,
akhirnya dia berani membuka rahasianya, daging yang dia pakai bukan daging sapi
pedaging impor tapi daging sapi lokal, dia tidak pernah memakai pengawet dan
pewarna bahkan bumbu-bumbu tambahan yang membuat tambahan rasa jadi sudah tidak
alami lagi. Sehari dibikin, habis nggak habis ya dihabisin. Tidak pernah
membuat untuk stok berhari-hari.
Dengan berbekal kesederhanaan dan
kejujurannya justru warung baksonya tidak pernah sepi, bahkan beberapa bulan
yang lalu dia mampu membuka satu cabang lagi. Dari apa yang orang dengar, dan
kemudian mereka merasakan sendiri ... akhirnya mereka membuktikan bahwa rasa
memang tidak pernah bohong.
Tidak banyak orang yang berani
terbuka, menguak ‘resep rahasianya’ dengan semua orang bahkan berani untuk
tetap tidak mengubah citarasa bahkan sampai harga demi kepuasan pelanggannya. Jika
Tuhan juga tidak berani membuka rahasia untuk kita mendapatkan surga,
memberikan jalannya bahkan dengan tetap setia tidak mengubah citarasanya, yaitu
mengasihi dan memberkati kita, lalu apa yang semestinya kita lakukan? Hanya bersyukurlah
satu-satunya cara untuk menyampaikan betapa baik dan setianya Ia.
Subscribe to:
Posts (Atom)