Friday, August 1, 2025

Layangan Putus


Tadi pagi, sembari menunggu cucian selesai di mesin cuci dan siap dijemur, saya menyiram tanaman di depan rumah. Eh, nggak tahu ada angin tiba-tiba ada layangan turun dari kanopi. Oh, ternyata layangan sudah putus, jatuh aja diatas pohon Dewandaru. Wah, pertanda apa ini pas tanggal 1 Agustus, bulan baru ada layangan putus jatuh di depan rumah? 

Ternyata, kalau di serial web ada juga judulnya layangan putus. Nah, kisahnya kurang lebih tentang proses menerima kenyataan bahwa ada hal-hal dalam hidup yang berada di luar kendali kita, dan belajar untuk melepaskannya dengan lapang dada. Mungkin itu sisi yang punya layangan  ya, kalau yang nemu layangan putus kayak saya gimana ya? Yang jelas sih saya taruh aja di depan pinggir jalan dekat tempat sampah, siapa tahu ada anak-anak yang ambil dan mau mainin lagi, kan saya juga udah nggak mau main layangan lagi kok, beneran! 

Gitu aja sih cerita awal bulan ini, semoga semua yang tidak baik, hal-hal yang diluar kendali kita, semuanya kita lepaskan dengan tenang. Merdeka! 

Thursday, July 17, 2025

Pisang Di Taman


Foto dekat buah pisang
Biar gendud tetap disayang 🍌

Pagi ini habis mengeluarkan yang perlu dikeluarkan, memnyempatkan diri untuk jalan santai di taman depan rumah sakit. Selain cari udara segar tentu saja mengisi jiwa tetap dengan alam, eh kok pas bangetn ada pohon pisang sedang berbuah. 

Pohon pisang umumnya mulai berbuah setelah berusia sekitar 9 hingga 12 bulan setelah ditanam. Butuhkan waktu sekitar 80-120 hari sejak keluarnya jantung pisang untuk matang dan siap dipanen.

Setiap batang pohon pisang hanya akan menghasilkan satu kali panen buah sebelum akhirnya mati dan digantikan oleh tunas baru. 

Inspirasi pagi yang menarik buat saya, meskipun sekali hidup jika dengan baik dan benar menjalaninya, menghasilkan buah dan bisa menjadi berkat kebahagiaan buat orang lain kenapa tidak. Pisang tidak harus menjadi apel atau anggur yang mahal. Menjadi pisang yang terbaik, itu saja!


Tentang Kuatir


Dari lantai 7 ruang rawat inap, di seberang gedung terdapat sebuah sungai yang sedang dilakukan penanganan penumpukan sedimen oleh tiga eskavator. Alat berat ini bekerja menyusuri sungai dan mengeruk lumpur yang menebal didasar sungai. Nah, penumpukan sedimen sungai adalah pengendapan material seperti lumpur, pasir, dan partikel tanah di dasar atau tepi sungai. Hal ini dapat menyebabkan pendangkalan sungai, penyempitan lebar sungai, dan mengurangi kapasitas tampung sungai. Akibatnya, sungai menjadi lebih rentan terhadap banjir dan aliran air menjadi tidak lancar. 

Sambil menyeruput kopi liong digelas plastik yang saya beli tadi pagi, halaman bacaan saya menunjukkan tentang menghadapi kekhawatiran, siapa yang tidak pernah merasa khawatir dalam hidup? Sepertinya semuanya pasti pernah, kalau masih normal dan hidup sih, hehehehe. Khawatir dan cemas memang perasaan yang normal, namun jika berlebihan akan mengakibatkan mental jadi terganggu. Bahasa kerennya sekarang mental disorder bahkan sampai jadi anxiety. Tentu saja penyebabnya memang banyak,  dari stress jangka panjang, faktor genetik, peristiwa traumatis, gaya hidup dan juga lingkungan berpengaruh. 

Sudah empat hari tiga malam sejak hari Senin siang berada di Rumah Sakit menunggu istri yang sedang di rawat. Bohong kalau saya tidak khawatir atau cemas, entah dari sisi yang mana pasti ada rasa itu. Secara biaya sangat bersyukur karena sudah dicover oleh asuransi, kalau yang lain-lain, hmmm...begitulah, kadang memang tidak mudah dituliskan. "Hidup dengan kekhawatiran berarti hidup melawan kenyataan." Begitu yang ditulis E. Stanley Jones, karena memang pada kenyataannya tidak semua hal perlu dikhawatirkan. Eleanor Roosevelt mengatakan, "Jika hidup dapat diprediksi, maka hidup akan berhenti menjadi hidup dan tidak memiliki rasa." Benar juga kan ya, hidup tidak akan penuh rasa jika berjalan begitu saja, biasa saja dan tanpa naik turun tantangannya. 

Salah satu bagian kotbah di atas bukit yang diperkatakan oleh Tuhan Yesus adalah tentang hal kekuatiran. Di bagian akhir dari Matius 6:34 (TB)  menyatakan, "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Tentu saja kebenaran ini yang seharusnya memang saya hidupi dan pegang. Perjalanan iman memang selalu menyegarkan jiwa. Tidak perlu menumpuk kekuatiran menjadi sedimen yang menyebabkan banjir dijiwa dan pikiran kita. Firman-Nya siap mengeruk dan melancarkannya! 

Friday, June 27, 2025

Bertunas



"Semua hal baik yang diinginkan membutuhkan waktu dan kesabaran. Jika kamu memiliki kesabaran itu akan memakan waktu, jika kamu punya waktu, kamu akan mendapatkan kesabaran." - Karen Rivello

Akhirnya pagi ini menemukan tunas baru di ujung batang pohon ara yang saya stek beberapa minggu lalu. Tiga atau empat batang lainnya kering dan tidak bertahan, sementara yang ini tetap kuat dan menunjukkan kemampuan untuk kembali tumbuh. Ditengah gempuran panas yang menyengat dan hujan deras yang tiba-tiba datang, perubahan cuaca yang sangat mencolok, tetap kuat dan bertahan memang tidak mudah. 

Bulan lalu, sebenarnya ada satu pohon ara yang mati dalam pot karena saya kelupaan menyiram dan memperhatikannya. Jadilah saya memilah beberapa dahan yang bisa saya potong dan coba tanam dengan metode stek. Ternyata memang tidak mudah, salah satu kemungkinannya adalah kualitas tanah yang saya punya untuk pertumbuhan tanaman yang sehat. Tanah yang berkualitas baik menyediakan unsur hara, air, dan struktur yang mendukung akar tanaman untuk tumbuh dengan baik, serta menjaga keseimbangan ekosistem. Tanah yang subur akan menghasilkan tanaman yang kuat dan produktif. Ya, mungkin beberapa hal yang mendukung tidak ada di pot tanah yang saya punya. 

Amit Ray menuliskan, "Di setiap perubahan, di setiap daun yang jatuh ada rasa sakit, ada keindahan. Dan begitulah cara daun baru tumbuh." Saya berpikir demikian juga hidup yang sedang saya jalani. Ada perubahan selalu, ada rasa sakit tapi tentu saja ada keindahan yang Tuhan selalu sediakan. Cara pandang saya tentu saja juga ikut berubah. Bagaiamana Dia selalu terlibat, bahkan disaat tidak mungkin sekalipun. Harapan kecil seperti tunas tumbuh baru di pagi ini memberikan kekuatan baru untuk melihat kebaikan demi kebaikan tumbuh terus dalam kehidupan saya. 

CiRes🌱
28/06/2025

Thursday, June 12, 2025

Pisang


Pisang dalam bahasa Jawa adalah gedhang, dalam kerata basa (mengutak-atik dua kata atau lebih kemudian digabungkan dengan cara disingkat) bisa jadi Gedhang = saged padhang, digeget bar madhang. Bisa menjadi terang, digigit setelah makan. 

Penjual sayur keliling kompleks kemarin membawa banyak sekali jenis pisang, dan yang paling menyita perhatian adalah pisang tanduk yang ditaruh di stang motornya.

Pisang bisa jadi pikiran selalu terang dan mungkin cocok dengan yang dikatakan Maya Angelou, "Tidak ada yang bisa meredupkan cahaya yang bersinar dari dalam."

Kamu suka pisang apa?
12/06/2025

Friday, May 30, 2025

Ala Kadalnya


Kalau lagi dirumah, pagi biasanya saya berjemur sambil melakukan grounding. Eh, tiba-tiba ada penghuni halaman depan rumah yang ikutan juga. Namanya kadal, hewan yang mengajarkan kesederhanaan, karena selalu melakukan semuanya dengan cara ala kadalnya. Salah...! Ala kadarnya dong, kalau pakai l pasti masih cedal πŸ˜€

"Ala kadarnya" artinya "seadanya", "dengan apa adanya", atau "secukupnya", tanpa ada yang terlalu berlebihan atau mewah. Ini menunjukkan bahwa seseorang melakukan sesuatu dengan cara yang sederhana dan tidak berusaha untuk tampil atau terlihat lebih dari apa adanya.

Bagaimana kadalmu hari ini? Eh, kadarmu, anu ...kabarmu? Hehehehe 🦎

Tuesday, April 8, 2025

Belajar To See On Beauty


"Orang yang selalu memilih untuk melihat dunia dari sisi keindahan adalah orang-orang yang beruntung, mereka tidak tergantung dengan keadaan dan tidak menyalahkan situasi." Baru saja saya membaca tulisan Gobind Vashdev di buku Happiness Inside pada bab See On Beauty. Melihat segala sesuatu yang terjadi dari sisi yang berbeda, yang baik, yang indah ternyata bisa, sangat bisa dilakukan. Yang susah? Ya tentu saja melatih untuk pikiran dan hati kita melihat apa yang terjadi dari sudut pandang yang indah.

Apa yang juga Paulus sampaikan kepada jemaat Filipi juga sangat menguatkan. Filipi 4:8 dalam Alkitab berkata, "Akhirnya, saudara-saudara, pikirkanlah segala yang benar, segala yang mulia, segala yang adil, segala yang suci, segala yang indah, segala yang terpuji, segala yang sempurna, segala yang patut dipuji". Deelngan jelas ayat ini mendorong saya secara pribadi untuk memfokuskan pikiran pada hal-hal yang positif dan bernilai. 

Saya sedang berlatih, belum berhasil, tapi tidak mau gagal! See you on your beauty 😍