Tak bisa disangkal kalau memang ibu tahu apa yang terbaik untuk keluarganya terutama untuk anak-anak.
Hubungan yang tercipta antara ibu dan anak telah terbentuk semenjak
anak masih berada dalam kandungan. Pengaruh kasih sayang ibu terhadap
perkembangan emosi buah hatinya sangat penting. Meski begitu, fungsi dan
bimbingan ayah kepada anak juga sama pentingnya. Bahkan, pernah
dilakukan penelitian yang mempelajari bahwa bayi lima bulan yang banyak
menghabiskan waktu dengan ayah mereka menjadi jauh lebih ceria, cepat
bicara, dan banyak tertawa.
Maka dari itu, untuk para ibu,
jangan meremehkan makna kehadiran ayah karena pada dasarnya orangtua
saling melengkapi. Kesempurnaan cinta dan kasih sayang ibu memang tidak
ada bandingannya, tetapi jangan juga mengabaikan kemampuan ayah untuk
anaknya karena ada beberapa hal dari sisi ayah yang bisa dipelajari oleh
ibu.
1. Ayah tak terlalu memusingkan masalah kecil
Jika kepangan rambut si kecil tak terlalu rapi, biasanya ibu akan
selalu mengulangnya dari awal dan membuatnya benar-benar rapi. Sedangkan
ayah mungkin tak akan terlalu memedulikan jika rambut anaknya tidak
terlalu sempurna.
Maka, para ibu sadarilah, tidak semua orang
terlalu memerhatikan detail seperti kepangan rambut si kecil. Menuntut
kesempurnaan pada anak bisa membuat mereka tertekan dan penakut.
2. Ayah membuat pekerjaan rumah terasa menyenangkan
Membuat anak merasa tidak terbebani dengan tanggung jawab mereka di
rumah, salah satu strateginya adalah menjadikan kewajiban begitu
menyenangkan. Misalnya ritual sikat gigi dengan ayah selalu diiringi
dengan dongeng menarik, atau mencuci piring setelah makan malam bersama
ayah yang seolah permainan bubble menggemaskan.
Biasanya, ibu sering memaksa si kecil melakukan berbagai hal sehingga
drama perlawanan dan tangisan pun tak terelakkan. Namun, berbeda jika
ayah yang mengambil alih karena mampu mengubah momen horor untuk
anak-anak ini dengan permainan yang menyenangkan.
3. Ayah membebaskan anak untuk bermain, meskipun akibatnya baju jadi kotor
Ibu pasti kesal kalau melihat anak-anaknya bermain hujan, lumpur,
berlari-lari hingga baju jadi kotor. Namun sebaliknya, ayah malah senang
membiarkan anak-anaknya bermain dengan aneka cat, makanan, atau bahkan
tanah bersamanya. Nah, ibu, alih-alih memarahi mereka, sebaiknya pikir
lagi tentang pengalaman dan pelajaran apa yang bisa mereka dapatkan dari
hal-hal ini.
4. Ayah menghadapi masalah dengan candaan
Saat berhadapan dengan konflik, Ayah menghadapinya dengan tidak terlalu
serius. Bahkan, ada kalanya ayah lebih mampu menghadapi masalah dengan
berbagai lelucon konyol demi meredakan ketegangan.
5. Ayah membiarkan anak-anak mengambil risiko
Sadarilah bahwa tak selamanya anak-anak berada di sekitar kita. Oleh
karena itu, anak perlu belajar mandiri dan berani. Contohlah sikap para
ayah yang membiarkan anak-anak mencoba berbagai hal berisiko (dengan
pengawasan tentunya). Ini adalah cara terbaik bagi anak untuk
mempelajari apa yang bisa dan tak bisa dilakukan dengan aman tanpa ada
orangtua di sampingnya.
http://female.kompas.com/
No comments:
Post a Comment